"Saya juga menghimbau seluruh warga untuk turut peduli dalam menjaga serta mengamankan lingkungan masing-masing. Cegah warga untuk bermain layang-layang disekitar tempat tinggal kita," tutur Fahmi.
Sementara itu, Senior Manager Distribusi PLN UID Kalbar, Muchamad Chaliq Fadli, mengakui bahwa bagi PLN, dampak buruk tali kawat layang-layang adalah terganggunya keandalan pasokan listrik ke rumah-rumah warga.
Menurutnya, hingga akhir Bulan Februari, sudah terjadi gangguan listrik sebanyak 33 kali akibat tali kawat layang-layang.
Baca Juga: Sutarmidji Tekankan Pentingnya Indikator untuk Capai Desa Mandiri
"Tali kawat layang-layang itu bersifat konduktor atau penghantar listrik. Jika menyentuh jaringan listrik PLN tentunya akan mengakibatkan aliran listrik terputus. Beberapa kabel JTM diberbagai lokasi juga terputus, sehingga butuh waktu yang lama serta biaya yang cukup besar untuk memperbaikinya," ujar Chaliq.
Ia juga mengatakan bahwa kawat layang-layang merupakan salah satu penyebab utama gangguan listrik, untuk itu Ia meminta warga untuk tidak bermain layang-layang didekat jaringan listrik.
"Sebentar lagi kita akan memasuki Bulan Ramadhan, dimana aktivitas ibadah kita meningkat. Kami berharap partisipasi masyarakat untuk sama-sama menjaga keandalan pasokan listrik sehingga ibadah kita selama Bulan Ramadhan dapat berjalan dengan aman dan lancar," tutup Chaliq.
Penulis: William
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.