Sonora.ID - Monitor ICU atau monitor tanda-tanda vital merupakan sebuah alat yang berfungsi untuk memantau kondisi fisiologis pasien secara teratur guna memastikan stabilitasnya.
Monitor ini berisi informasi tanda vital pasien yang dapat berubah-ubah dalam hitungan detik. Informasi tersebut tentunya diperlukan oleh dokter maupun perawat dalam menginterpretasikan serta melakukan tindakan yang diperlukan apabila terdapat perubahan yang berarti.
Setiap monitor ICU memiliki keterangan warna yang berbeda-beda untuk mewakili indikator medis tertentu.
Oleh sebab itu, kita perlu memperhatikan huruf serta tanda dalam monitor untuk mengetahui kondisi pasien.
Berikut ini pun cara lengkap untuk membaca monitor ICU di rumah sakit (RS).
Baca Juga: 10 Manfaat Susu Kurma untuk Kesehatan Tubuh
Cara Membaca Monitor ICU
Angka detak jantung ditandai dengan tanda HR (heart rate) atau PR (pulse rate) yang ada di samping atau atas garis denyut jantung dan disajikan dalam denyut per menit (bpm).
Sebagai tambahan informasi,orang dewasa normalnya memiliki detak jantung istirahat antara 60–100 bpm.
Tekanan darah atau BP (blood pressure) ditampilkan pada layar di bawah tanda “SYST” atau “SYS” untuk sistolik dan “DIAS” atau “DIA” untuk diastolik.
Frekuensi pernapasan atau respiratory rate (RR) adalah tanda yang menunjukkan jumlah napas yang dilakukan pasien per menit. Angka laju pernapasan di bawah tanda RR.
Saturasi oksigen (SpO2) menunjukkan jumlah oksigen dalam darah pasien. Informasi angka saturasi oksigen ini berada di bawah tanda SpO2 pada monitor ICU.
Garis gelombang ini biasanya memiliki tanda tertera RESP pada monitor pasien. Garis gelombang laju pernapasan ini digunakan untuk memantau ada atau tidaknya masalah pernapasan, misalnya, henti napas (apnea) atau sesak napas (dispnea).
Garis EKG pada monitor pasien digunakan untuk memandu tenaga medis saat melakukan resusitasi jantung paru atau mengelola kondisi detak jantung yang tidak teratur (aritmia).
Digunakan untuk mengetahui kondisi sirkulasi darah dan perfusi perifer. Setiap puncak gelombang SpO2 harus berhubungan dengan detak jantung di gelombang EKG pada interval yang sama.
Alarm ini ada di bagian atas monitor dengan warna tertentu. Warna hijau dengan bunyi ringan dan teratur biasanya menandakan tanda vital normal.
Alarm berubah menjadi warna oranye hingga merah dengan suara yang keras, apabila tanda vital di luar batas normal.
Baca Juga: 8 Manfaat Olahraga Lari: Bantu Atasi Gangguan Tidur dan Depresi
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.