20 Anak Alami Kekerasan di Panti Asuhan, Mensos Respon Cepat dan Berikan Perlindungan

27 Februari 2023 19:26 WIB
Tim Kemensos telah mengevakuasi anak-anak tersebut dan menampungnya di Sentra Budi Perkasa di Palembang
Tim Kemensos telah mengevakuasi anak-anak tersebut dan menampungnya di Sentra Budi Perkasa di Palembang ( )

Palembang, Sonora.ID - Kementerian Sosial merespon cepat terhadap 20 anak di panti asuhan yatim piatu dan dhuafa yang mengalami kekerasan fisik. Tim Kemensos telah mengevakuasi anak-anak tersebut dan menampungnya di Sentra Budi Perkasa di Palembang.

“Atas arahan Ibu Menteri, 18 anak telah mendapatkan perlindungan dan pendampingan di Sentra Budi Perkasa di Palembang. Dua anak kembar, kembali ke pengasuhan orangtuanya. Untuk proses hukum terhadap pelaku, sedang berlangsung di penyidik Polresta Palembang,” kata Kepala Sentra Budi Perkasa di Palembang Wahyu Dewanto (27/02).

Merespon pemberitaan media yang mengungkapkan adanya kekerasan terhadap 18 anak di pannti asuhan oleh pengelola panti, tim Sentra Budi Perkasa bergerak cepat melakukan koordinasi dengan pihak terkait di Kecamatan Ilir Timur, Kota Palembang.

Panti asuhan yatim dan dhuafa dikelola oleh perorangan yakni, H (40) yang juga sebagai pengasuh.

“Kekerasan diduga dilakukan oleh H. Kekerasan dipicu salah satunya oleh D anak penyandang disabilitas yang Buang Air Besar (BAB) di celana lalu langsung sholat. Ini memicu kemarahan H,” kata Wahyu.

Baca Juga: Pj. Gubernur, Heru Budi Minta Satpol PP Ditindak Jika Gunakan Arogansi dan Kekerasan

Dari total 20 anak korban kekerasan, sebanyak 18 anak telah dievakuasi ke Sentra Budi Perkasa. Ada 2 anak usia 5,5 tahun (kembar) tidak menetap di panti, tetapi tinggal dengan orangtuanya. Usia anak-anak bervariasi antara 5,5 tahun hingga 18 tahun.

“Anak-anak di panti mengalami pemukulan dan kekerasan verbal termasuk D anak penyandang disabilitas. Kekerasan diduga dipicu oleh himpitan ekonomi dan kondisi sakit pada setahun terakhir berupa gangguan kecemasan (dalam proses pemeriksaan lebih lanjut). H menjadi cepat pemarah,” kata Wahyu.

Dari hasil asesmen, anak asuh mengaku, kekerasan fisik paling sering dialami pada anak-anak perempuan.

“Bentuk kekerasan macam-macam. Dari kekerasan verbal berupa hinaan dan cacian, anak-anak juga mengalami pemukulan dan benturan ke dinding,” katanya.

Untuk mengatasi trauma, Sentra Budi Perkasa memberikan layanan pemulihan psikis dan trauma pasca kejadian. “Petugas Sentra telah memberikan pemulihan psikis berupa trauma healing dan hypnoterapi,” katanya.

Baca Juga: Jadi Korban Bullying, Siswi SMA di Karanganyar Depresi hingga Lukai Diri Sendiri

Selanjutnya Sentra Budi Perkasa berkoordinasi dengan kepolisian dan Dinsos Kota Palembang terkait perkembangan kasus dan status operasional panti asuhan.

"Kami juga memastikan anak-anak tetap sekolah dengan fasilitas transportasi mobil pengantaran anak ke sekolah oleh Sentra Budi Perkasa,” kata Wahyu.

Kemensos juga melakukan asesmen terhadap keluarga korban terkait dengan kondisi sosial ekonomi untuk perencanaan anak selanjutnya.

Panti asuhan yatim piatu dan dhuafa berdiri sejak tahun 2009. Sumber biaya operasional panti berasal dari bantuan donatur tidak tetap dan juga dengan usaha H berdagang sembako di panti.

Dari sisi fasilitas, ketersedian kamar di panti untuk anak asuh 4 kamar. Yakni 2 kamar perempuan untuk 5 orang/kamar dan 2 kamar laki laki untuk 4 orang/kamar.

Penulis: Saortua Marbun

EditorKumairoh
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm