Dengan pinjaman dari bank, merintis usaha lagi dengan sabar dan percaya jika dagangan akan laris kembali. Alhasil selama enam bulan modal kembali dan bisa menabung. Uang pinjaman paman bisa dikembalikan, dan cicilan bank bisa dibayar rutin.
Setahun berjalan dagangan bakso semakin ramai dan membuka cabang dibeberapa tempat. Memiliki 20 karyawan dan 5 cabang. Cicilan bank lunas dan sudah memiliki tabungan sendiri. Aku bisa merenovasi rumah orang tua dan membuatkan ibu lapak sayur didepan rumah.
Koda:
Kerja kerasku selama ini membuahkan hasil. Gagal adalah sukses yang tertunda. Selagi ada kemauan pasti aka nada jalan terbaik dalam kehidupan. Aku sukses karena yakin dan percaya rezeki itu selalu ada.
Contoh 5
Botol Kosong
Orientasi:
Suatu hari, seorang anak perempuan baru saja pulang sekolah sambil menangis. Anak itu langsung masuk tanpa mengucapkan salam kepada ibunya. Biasanya, anak itu pulang dengan ceria. Melihat keanehan itu, Sang Ibu menghampiri anaknya.
"Ada apa?" tanya Sang Ibu.
Rangkaian Peristiwa:
"Aku dibilang jelek oleh teman-temanku karena rambutku keriting, Bu." jawab anak itu sambil menangis. Ia sangat kesal.
Sang Ibu kemudian mengambilkan minum jus kesukaan anaknya. Awalnya, anak itu enggan meminumnya. Tapi dengan bujukan ibunya, ia mau meminumnya. Setelah itu, ibunya bertanya, "Nak, kamu tahu tidak kalau manusia itu seperti botol kosong ini?"
Resolusi:
Anak itu menjawab bahwa ia tidak tahu. Ibu kemudian menjelaskan, "Jika botol ini diisi air mineral, mungkin harganya Rp3.000. Kalau diisi dengan jus mungkin akan menjadi Rp7.000. Lalu, kalau diisi dengan parfum, mungkin harganya bisa menjadi sangat mahal. Kalau diisi dengan air kotor, maka botol ini menjadi tidak berharga sama sekali. Fisiknya tetaplah botol walaupun harganya berbeda."
Koda:
Mendengar penjelasan ibunya, anak itu menghapus sisa air matanya dan bertanya, "Iya, Bu, tetap botol. Lalu kenapa?"
"Jika diumpamakan, manusia di mata Tuhan juga seperti botol kosong ini. Artinya, Tuhan tidak melihat fisik seseorang. Tetapi Tuhan melihat ke dalam jiwa manusia, apakah ia baik, tulus, dan melakukan kebajikan. Jadi, biarkan saja teman yang mengejekmu. Karena yang paling penting adalah kamu menunjukkan kemampuanmu dan tidak perlu rendah diri."
Baca Juga: 15 Contoh Cerita Pendek Bahasa Indonesia Lengkap, Beragam Tema
Contoh 6
Mendaki Mahameru
Orientasi:
Saya menarik nafas yang serasa mau lepas itu dengan terengah, dan menoleh ke belakang mendapati puluhan kerlap-kerlip sinar dari headlamp yang terpasang di kepala para pendaki. Dari tempat saya berdiri sekarang, cahaya lampu kepala itu terlihat seperti garis putus-putus di sepanjang punggungan jalur menuju puncak gunung Semeru.
Rangkaian Peristwa:
Malam itu, tidak kurang dari 50 orang pendaki yang tergabung dari berbagai tim yang bergerak berbarengan dari basecamp Kalimati menuju puncak Semeru. Hujan yang cukup lebat mengguyur areal puncak, Arcopodo, dan Kalimati beberapa jam sebelumnya, membuat pasir yang dilalui terasa lebih basah dan dingin, namun hal itu juga sekaligus membuatnya terasa lebih padat sehingga lebih kokoh dan tidak melorot saat diinjak.
Saya mendaki paling depan, berjarak hampir 20 meter di atas mas Haris yang mendaki di belakang saya, dan hampir 50 meter di atas barisan pendaki yang hanya terlihat dari headlampnya tadi.
Jika ada yang menyebut jalur sebenarnya gunung Semeru adalah lintasan Arcopodo menuju puncak Mahameru sebagai sebuah ujian dari tekad dan kegigihan, maka saya pikir itu juga tidak berlebihan. Apalagi jika anda melakukannya enam tahun lalu, saat komersialisasi pendakian gunung belum menyulut sebuah wabah narsisme dan selfisme yang tampak membuat setiap proses pendakian gunung sebagai sebuah perjalananan yang mudah layaknya tamasya, alih-alih sebagai proses perjuangan yang berat dan melelahkan.
Menjadi orang pertama yang berhasil menjejakkan kakinya di puncak tertinggi pulau Jawa pada malam itu, bukanlah prestasi yang memiliki nilai prestisius tinggi dan punya tempat untuk dibanggakan. Namun mengingat apa yang saya alami sebelum sampai pada kondisi itu, semestinya lah membuat saya banyak bersyukur. Dua hari sebelumnya, saat pertama kali tiba di desa Ranupane, saya sudah terserang diare yang membuat saya tertekan. Perjalanan pendakian dari Ranupane menuju danau Ranukumbolo yang seharusnya berisi banyak keceriaan, berjalan dengan muka berkerut karena menahan sakit.
Komplikasi:
Hal yang lebih mengganggu daripada rasa sakit itu adalah dampaknya terhadap mental dan tekad saya. Saya sempat menjadi ragu-ragu untuk melanjutkan perjalanan hingga ke puncak. Sudah terlintas dengan jelas di benak saya untuk menyerah dan mengakhiri pendakian hanya sampai di basecamp Kalimati saja.
Resolusi:
Meskipun terdengar berlebihan, namun saya mendapatkan banyak pelajaran dari pencapaian yang saya bisa lakukan sewaktu mendaki gunung Semeru enam tahun yang lalu.
Di antara indahnya sunrise puncak Mahameru di pagi hari, terjalnya jalur pasir di atas Cemoro Tunggal, atau kuatnya magnet pendakian ke puncak pulau Jawa ini, saya menemukan bahwa kesulitan dan kendala, yang kemudian bermuara pada rasa takut dan keraguan, tidak akan menjatuhkan kita selama kita masih memilih untuk tetap berjuang dan berusaha, untuk terus bangkit dan mencoba lagi.
Saya menghitung langkah saya saat mendaki tanjakan pasir menuju puncak, membuatnya semacam ritme yang saya ulangi terus menerus, yang kemudian tanpa saya rencanakan sebelumnya, berhasil membuat saya terus melangkah, bahkan mendahului tim yang lain yang kadang lebih banyak berhenti untuk istirahat.
Koda:
Mendaki Mahameru telah mengajarkan saya tentang perjuangan dan tekad pada jalur terjalnya. saya pikir akan mendakinya lagi di kemudian hari, karena mungkin saja, Semeru akan mengajarkan hal lain lagi untuk saya.
Contoh 7
Hadiah Paling Berharga
Orientasi:
Perjuangan dalam hidup ini tentunya akan mengembangkan kekuatan setiap orang. Tentunya tanpa perjuangan, tidak pernah tumbuh apalagi bisa menjadi lebih kuat. Sangat penting bagi setiap orang untuk mengatasi tantangan sendiri dan tidak bergantung pada bantuan dari orang lain.
Suatu hari ada seorang ayah yang menghukum putrinya berusia 3 tahun karena membuang gulungan kertas pembungkus emas.
Rangkaian Peristiwa:
Uang itu begitu sensitif dan ia menjadi geram karena si anak mencoba menghiasi sebuah kotak untuk diletakkan di bawah pohon. Meskipun demikian, keesokan harinya si anak itu pun membawa hadiah itu kepada ayahnya dan berkata, "Ayah, ini hadiah untukmu."
Komplikasi:
Pria itu pun akhirnya merasa malu dengan reaksi berlebihan sebelumnya, namun kemarahannya terus berlanjut pada saat dia melihat bahwa kotak itu kosong. Dia marah dan berkata, "Apa kamu tidak tahu, saat kamu akan memberi seseorang hadiah, seharusnya ada sesuatu di dalam?"
Gadis kecil itu melihat ayahnya sambil menangis, "Ayah, itu sama sekali tidak kosong. Saya meniup ciuman ke dalam kotak. Semuanya untuk, Ayah". Sang ayah hancur.
Akhirnya dia memeluk gadis kecilnya dan dia memohon maaf padanya. Lalu setelah beberapa saat setelah itu, sebuah kecelakaan mengambil nyawa anak itu.
Resolusi: