Jakarta, Sonora.ID - International Handicraft Trade Fair (Inacraft) yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC) menjadi magnet tersendiri bagi masyarakat. Khususnya para pecinta maupun kolektor produk-produk kerajinan khas daerah.
Sejak dimulai pada 1 Maret hingga hari kedua, ratusan pengunjung memadati pameran produk kerajinan terbesar di Asia Tenggara itu setiap harinya. Salah satu daya tarik Inacraft 2023 karena Sulawesi Selatan menjadi ikon pameran tersebut.
Sekretaris Badan Pengurus Pusat (BPP) ASEPHI sekaligus Project Officer INACRAFT 2023, Baby Jurmawati mengungkapkan.
Tahun ini, Inacraft 2023 berkolaborasi dengan Pemerintah Sulawesi Selatan sebagai ikon utama.
Menurutnya, terpilihnya Sulawesi Selatan sebagai representasi pameran tahun ini membuat Inacraft akan berfokus dalam menampilkan produk-produk kerajinan unggulan serta kreatif.
Baca Juga: Inacraft 2023, Dekranasda PPU Pamerkan Berbagai Kerajinan Unik
"Sekaligus mengangkat kekayaan tradisi, seni dan budaya Sulawesi Selatan," ujar Baby dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (2/3/2023).
Inacraft kali ini, kata Baby, menghadirkan 1.118 UKM dari 1.200 booth. Sebanyak 914 peserta merupakan anggota Asephi dan 214 non anggota serta 61 peserta lainnya merupakan UKM binaan kementerian lembaga (K/L).
Baby menyebut, pihaknya menargetkan 170 ribu pengunjung dengan target capaian Rp145 miliar selama lima hari penyelenggaraan atau sampai 5 Maret 2023.
Menurutnya, Inacraft 2023 bukan hanya sebagai pameran dagang tetapi juga sebagai wadah komunitas dalam melakukan sosialisasi dan edukasi terhadap warisan budaya.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman mengaku bangga karena daerahnya dipilih mewakili wajah Inacraft 2023. Ia mengatakan, produk unggulan Sulsel yang dihadirkan pada Inacraft bernilai komersil tinggi.
Baca Juga: Inacraft 2023, Dekranasda PPU Pamerkan Berbagai Kerajinan Unik
"Kami membawa barang yang berstandar dengan nilai komersil yang kuat. Produk-produk kerajinan lokal kami dorong menuju global market," ucap Sudirman.
Adapun beberapa upaya yang dilakukan Pemprov Sulsel menjadikan produk kerajinannya layak ekspor antara lain, meningkatkan standarisasi, kualitas, serta skill pengrajin.
Sejauh ini, kata Sudirman, produk unggulan Sulsel yang diekspor antara lain kopi serta kerajinan untuk keperluan dekorasi rumah seperti lampu hias.
Selama pelaksanaan Inacraft, respon pengunjung diakuinya cukup antusias untuk melihat produk Sulsel. Tidak hanya pengunjung lokal, pengunjung dari mancanegara ikut berdatangan di booth Sulsel.
"Pengunjung sudah ada dari Jepang hadir. Ada yang beli dari provinsi lain dan negara lain. Kami melihat peluang-peluang termasuk dari Maroko, Inggris, mereka meminta melanjutkan kerjasama," tutup Gubernur.
Berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.