Masa ini disebut juga dengan masa emas, karena 80% perkembangan otak terjadi di 1000 HPK, setelah itu memang masih bisa terjadi penambahan, namun hasilnya tentu tidak akan maksimal.
Oleh karena itu pada hari ini peserta yang dihadirkan merupakan Ibu hamil, ibu yang memiliki baduta dan ibu pasca salin.
Harapannya pertemuan ini bisa menambah bekal dan pemahaman peserta terkait pentingnya 1000 HPK mulai dari pemenuhan gizi hingga bagaimana pola pengasuhan yang baik.
Sehingga nantinya akan lahir anak sehat bebas stunting dan cita cita Indonesia Emas 2045 dapat diraih.
Harapan yang sama juga diungkapkan oleh Lurah Bangkinang, Suprapto, SE. Beliau berharap peserta kegiatan bisa mengikuti kegiatan dengan seksama, sehingga ilmu yang didapatkan bisa dibagikan kepada masyarakat lain yang mungkin belum berkesempatan hadir pada kegiatan ini.
"Harapannya melalui pertemuan ini yang tidak tahu menjadi tahu, yang tahu menjadi mengerti dan yang mengerti bisa memahami dan menjelaskannya kepada masyarakat yang lain" ujarnya.
Baca Juga: Percepatan Penurunan Stunting, BKKBN Riau: Perlu Ada Keterlibatan Instansi Terkait
Rismadani, S.Gz, dari PERSAGI Kabupaten Kampar yang menjadi narasumber pada kegiatan ini menjelaskan tentang optimalisasi 1000 HPK dan dilanjutkan dengan penjelasan mengenai Kartu Kembang Anak (KKA) oleh Ns. Erwina Rinding, S.Kep.
Penulis: Adi Candra