Sonora.ID- Berikut ini adalah ulasan tentang apa saja yang menjadi perbedaan kebijakan fiskal dan moneter dalam ilmu ekonomi.
Dalam ilmu ekonomi, kebijakan fiskal dan kebijakan moneter merupakan dua konsep penting yang digunakan oleh pemerintah dan bank sentral untuk mengelola perekonomian suatu negara.
Meskipun keduanya bertujuan untuk mencapai stabilitas ekonomi, kebijakan fiskal dan moneter memiliki perbedaan dalam pengaturan dan implementasinya.
Lantas apa saja yang menjadi perbedaan kebijakan fiskal dan moneter dalam ilmu ekonomi tersebut? Simak ulasannya berikut ini:
Baca Juga: Kegiatan Ekonomi: Pengertian, Tujuan dan Contoh dalam Kehidupan
Kebijakan fiskal merujuk pada tindakan pemerintah untuk mengatur pengeluaran dan penerimaan negara, termasuk pajak dan pengeluaran publik.
Tujuan utama kebijakan fiskal adalah untuk mencapai stabilitas ekonomi, mengendalikan inflasi, dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Sementara itu, kebijakan moneter merujuk pada tindakan bank sentral dalam mengatur pasokan uang dan suku bunga dalam rangka mengendalikan inflasi dan menjaga stabilitas ekonomi.
Bank sentral memainkan peran penting dalam kebijakan moneter dan bertanggung jawab untuk menjaga kestabilan nilai mata uang suatu negara.
Baca Juga: 3 Contoh Neraca Saldo: Pengertian, Fungsi, dan Cara Membuat
Kebijakan fiskal diatur oleh pemerintah melalui kebijakan anggaran, termasuk pengeluaran dan pajak.
Pemerintah menentukan besaran pajak dan anggaran negara dalam rangka mencapai tujuan ekonomi tertentu, seperti mengurangi pengangguran atau mengendalikan inflasi.
Sementara itu, kebijakan moneter diatur oleh bank sentral, yang memiliki kekuasaan untuk mengatur suku bunga dan pasokan uang di pasar.
Bank sentral bertanggung jawab untuk menjaga stabilitas nilai mata uang suatu negara dan memastikan bahwa pasokan uang yang beredar cukup untuk memenuhi kebutuhan ekonomi.
Baca Juga: Ekonomi Maritim, Pengertian dan Contoh Kegiatannya
Kebijakan fiskal menggunakan instrumen seperti pajak dan pengeluaran publik untuk mempengaruhi kegiatan ekonomi.
Misalnya, pemerintah dapat menurunkan pajak untuk mendorong konsumsi atau meningkatkan pengeluaran publik untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Sementara itu, kebijakan moneter menggunakan instrumen seperti suku bunga dan cadangan bank untuk mengatur pasokan uang di pasar.
Bank sentral dapat menurunkan suku bunga untuk mendorong pinjaman dan investasi atau menaikkan suku bunga untuk mengendalikan inflasi.
Baca Juga: 9 Contoh Kegiatan Ekonomi di Dataran Rendah Paling Menguntungkan
Tujuan utama kebijakan fiskal adalah untuk mengatur tingkat pengeluaran negara dan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.
Dalam hal ini, pemerintah menggunakan kebijakan fiskal untuk meningkatkan pengeluaran negara dengan meningkatkan pengeluaran publik atau mengurangi pajak.
Tujuan utama kebijakan moneter, di sisi lain, adalah untuk mengendalikan inflasi dan mempengaruhi tingkat suku bunga.
Baca Juga: Simak! Ini 4 Macam Motif Ekonomi yang Lengkap dengan Contohnya
Kebijakan fiskal mempengaruhi perekonomian melalui perubahan dalam pengeluaran publik dan pajak.
Jika pemerintah meningkatkan pengeluaran publik atau menurunkan pajak, ini akan meningkatkan pengeluaran konsumen dan investasi, yang pada gilirannya akan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Kebijakan moneter, di sisi lain, mempengaruhi perekonomian melalui perubahan dalam suku bunga dan jumlah uang yang beredar di pasar.
Jika bank sentral menurunkan suku bunga atau meningkatkan jumlah uang yang beredar di pasar, ini akan mendorong investasi dan pertumbuhan ekonomi.
Berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.