Sonora.ID - Pengembangan sutera dari hulu ke hilir menjadi salah satu prioritas utama Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.
Hal itu ditegaskan Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman di hadapan tamu Inacraft saat menjadi narasumber talkshow bertema Mengembalikan Kejayaan Sutera yang digelar di Murai Room, Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (1/3/2023) lalu.
Sudirman mengatakan, untuk mewujudkan cita-cita tersebut, pihaknya tidak ragu mengeluarkan anggaran besar.
Mulai dari target penanaman 4 juta pohon murbei hingga pengadaan mesin pemintal benang sutra terbaik yang anggarannya mencapai Rp20 Miliar.
Bahkan pihaknya siap membiayai petani ulat sutera di Wajo dan Soppeng agar lebih terampil.
Baca Juga: Investor Hongkong Lirik Kejasama Pengambangan Industri Sutera Sulsel
"Artinya tidak hanya sekadar wacana, jadi tidak main-main. Kami investasi 20 sampai 30 Milyar untuk mengembalikan sutera termasuk melatih petani-petaninya," ujar Sudirman dalam paparannya.
Upaya yang dilakukan itu pun perlahan membuahkan hasil. Kini, Sulsel mampu memproduksi benang sutera kualitas terbaik. Sudirman mengklaim, benang sutera yang dihasilkan telah berstandar internasional dan layak ekspor.
"Sutera selama ini kami impor benangnya. Karena yang kita punya itu agak kasar. Sekarang kualitasnya lebih baik, lebih halus dan tidak mudah putus,"ucapnya.
Kain dan benang sutera Sulsel itu pun menjadi salah satu produk unggulan yang dipamerkan pada event Inacraft 2023. Ia mengaku, beberapa negara melirik sutera Sulsel. Di antaranya India.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Soppeng, Kaswadi Razak mengungkapkan, selama ini pihaknya memberikan akses pengolahan lahan untuk mengembangkan ulat sutera secara gratis kepada masyarakat. Begitupula dengan bibit murbei sebagai makanan kokon.
Hanya saja keterbatasan stok bibit murbei saat ini menghambat proses produksi sutera di wilayahnya. Olehnya itu, ia berharap pengembangan sutera Sulsel bisa dipusatkan di Kabupaten Soppeng.
Baca Juga: OJK Edukasi Santri di Makassar Biar Tidak Jadi Korban Pinjol dan Investasi Bodong
"Produksi sutera berawal dari Soppeng. Masyarakat kami sudah terbiasa. Namun sekarang terkendala ketersediaan bibit murbei," ungkap Kaswadi.
Sementara itu, Bupati Wajo, Amran Mahmud menambahkan, pihaknya mendukung penuh upaya Pemprov Sulsel mengembalikan kejayaan sutra.
Khusus di Wajo, tahun ini pihaknya akan menyiapkan lahan tambahan untuk menanam satu juta pohon murbei. Selain itu, juga akan fokus pada peningkatan mutu sumber daya manusia.
Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News