Sonora.ID – Puisi adalah karya sastra fiksi yang penyajiannya mengutamakan keindahan bahasa. Apa saja unsur fisik puisi? Simak pembahasannya dalam artikel berikut ini!
Puisi merupakan salah satu jenis karya sastra yang gaya bahasanya ditentukan oleh irama, rima, serta penyusunan larik dan bait.
Penulisan puisi biasanya dilakukan dengan bahasa yang cermat dan pilihan kata yang tepat, sehingga meningkatkan kesadaran orang akan pengalaman dan memberikan tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama, dan pemaknaan khusus.
Karya sastra puisi dibentuk oleh dua unsur atau struktur utama, yakni unsur batin serta fisik.
Struktur batin adalah unsur pembangun puisi dari dalam yang tidak terlihat langsung dalam penuturan kata atau kalimatnya.
Sementara unsur fisik puisi adalah struktur pembangun dari luar yang bisa diketahui langsung melalui penulisan kalimatnya.
Baca Juga: 7 Contoh Puisi Balada yang Terkenal dan Mengandung Nilai Karakter
Melansir Kompas.com, berikut ini yang tidak termasuk unsur fisik puisi adalah:
Adapun yang termasuk unsur fisik puisi adalah:
Berikut ini penjelasan mengenai unsur fisik puisi:
Unsur fisik puisi
1. Tipografi
Unsur fisik puisi yang pertama adalah Tipografi, dikutip dari buku Konsep Dasar Kesusastraan (2018) karangan Rian Damariswara, tipografi dalam puisi adalah aspek bentuk visual yang berupa tata hubungan dan baris.
Bentuk visual puisi tak harus selalu dari tepi kiri ke kanan, melainkan bebas tergantung kehendak penyair.
Tipografi dapat juga disebut susunan penulisan huruf dalam puisi, seperti pemilihan tanda baca, huruf besar atau kecil, dan lain-lain.
2. Rima
Rima merupakan unsur fisik puisi yang berupa pengulangan bunyi dalam puisi yang membentuk musikalitas atau orkestrasi.
Fungsi rima adalah membangun irama baris, supaya puisi terasa hidup. Ada beberapa jenis rima yang bisa digunakan dalam puisi, yakni rima awal, tengah, dalam, dan akhir.
3. Bahasa figuratif
Unsur fisik puisi selanjutnya adalah bahasa figuratif atau sering disebut majas.
Menurut Mukhlis dalam buku Teknik Penulisan Puisi: Teori, Aplikasi, dan Pendekatan (2020), bahasa figuratif adalah bahasa berkias yang dapat menghidupkan atau memberi efek konotasi tertentu pada puisi.
Bahasa figuratif membuat puisi menjadi prismatis, yaitu kaya akan makna. Beberapa contohnya, antara lain majas metafora, simile, personifikasi, ironi repetisi, dan lain-lain.
Baca Juga: 5 Perbedaan Puisi Dan Prosa Materi Kelas 6 SD
4. Diksi
Unsur fisik puisi yang selanjutnya adalah diksi atau pilihan kata.
Dilansir dari buku Berpikir Cerdas dengan Bahasa Indonesia (2021) oleh Rahma Barokah T.J, diksi adalah pilihan kata yang digunakan untuk menyusun puisi.
Pemilihan diksi biasanya memperhatikan unsur estetik.
5. Imaji
Imaji adalah kata susunan kata yang mengungkap atau memperjelas pengalaman imajinasi.
Dengan pencitraan, kata-kata yang disusun dalam puisi bisa lebih obyektif, sehingga pembaca dapat seolah-olah mendengar, merasakan, bahkan melihat.
6. Kata konkret
Unsur fisik puisi yang terakhir adalah kata konkret. Kata-kata yang memiliki makna yang dapat dirasakan, didengar, dilihat, atau dicium oleh pancaindra, disebut kata konkret.
Kata konkret merupakan penyebab dari terjadinya proses imaji atau pencitraan dalam puisi. Unsur fisik puisi ini membuat pembaca mampu berimajinasi dan membayangkan secara jelas peristiwa yang digambarkan penyair.
Nah, itu dia penjelasan mengenai unsur-unsur fisik puisi yang bisa kamu pelajari.
Semoga bermanfaat!
Baca Juga: 6 Jenis Majas dalam Puisi yang Sering Digunakan dan Contohnya, Lengkap!
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.