6 Cara Mengakrabkan Diri dengan Anak Remaja, Orang Tua Mesti Tahu!

6 Maret 2023 20:18 WIB
Ilustrasi cara mengakrabkan diri dengan anak remaja
Ilustrasi cara mengakrabkan diri dengan anak remaja ( kompas.com)

Sonora.ID - Sebagian orangtua pasti pernah mengalami kondisi ketika sang anak sudah mulai menjaga jarak seiring bertambahnya usia.

Pasalnya, ketika memasuki usia remaja, anak tidak mau disamakan dengan anak kecil.

Anak-anak akan cenderung memilih hidup lebih bebas di usia remaja. Namun pengawasan dari orangtua tentunya tidak boleh dilewatkan begitu saja, guna menghindari terjerumusnya sang anak dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Oleh karenanya, orang tua juga harus bisa membangun komunikasi yang baik dengan anak remaja.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini cara menjaga kedekatan antara orangtua dan anak remaja :

1. Awasi anak secara melekat mengawasi

Awasi anak-anak adalah tugas orang tua. Pengawasan anak bukan dilaksanakan saat mereka masih kecil saja. Justru saat anak-anak menginjak usia remaja semakin berat tugas orang tua dalam mengawasi. Mereka mudah sekali terpengaruh oleh banyak hal, utamanya yang negatif. Keinginan untuk mencoba pada usia tersebut sangat tinggi membuat mereka memiliki kebiasaan memberontak. Untuk mengantisipasi hal negatif ini dibutuhkan pengawasan yang melekat dari orangtua. Namun dalam batas kewajaran dan tidak boleh dilakukan dengan terang-terangan. Orangtua harus memiliki strategi khusus agar mereka tidak merasa tengah diawasi setiap saat. Sebab jika mereka tahu maka akan terjadi hal yang tak kita inginkan. Setidaknya anak-anak akan protes.

Baca Juga: 8 Cara Mengajari Anak Membaca dengan Cepat dan Efektif

2. Ajaklah selalu berkomunikasi

Remaja sangat membutuhkan teman. Banyak hal mereka lakukan bersama teman yang dianggapnya paling dekat. Saling sharing, curhat, bergurau, dan lainnya. Bahkan keakraban mereka terhadap kawan seringkali melebihi dengan keluarga sendiri.

Sepanjang ini remaja justru memiliki kecenderungan tertutup terhadap orangtua maupun kepada keluarga. Namun sebaliknya dia begitu terbuka dengan teman sebayanya. Maka orangtua agar dapat dekat harus bisa memposisikan sebagaimana teman dekat anak.

Meskipun berbeda usia, sepanjang kita bisa menghadapinya dengan kondisi yang tepat, maka akan bisa akrab. Apalagi kita pernah menjadi anak muda. Banyak hal dapat kita lakukan untuk menempatkan diri sebagai teman.

3. Selalu pantau apa yang akan dilakukan

Menghadapi remaja tentu berbeda dengan menghadapi anak-anak yang masih kecil. Kita perlu memberikan kepercayaan kepada mereka namun tidak berarti melepaskan begitu saja, karena hal itu akan berisiko.

Langkahnya, kegiatan remaja harus terpantau lebih ketat. Caranya tentu harus lebih tersembunyi. Sebagai pemantauan preventif adalah dengan mengetahui jadwal kegiatannya di sekolah maupun di rumah sendiri.

Dengan mengetahui jadwal atau rencana mereka minimal sebagian keselamatannya dapat kita jamin. Misalnya setiap malam atau pagi kita dapat menanyakan apa rencana kegiatan hari esok atau hari itu.

Baca Juga: 5 Contoh Pidato Berbakti Kepada Orang Tua, Singkat Tapi Penuh Makna

4. Miliki alamat dan nomor kontak teman/guru

Memiliki alamat, kontak, nomor telepon teman-teman akrabnya sangat dapat membantu kita saat keadaan darurat. Ketika anak-anak kita belum pulang pada saat yang ditentukan atau jadwal kebiasaannya tentu akan membuat hati kita tak tenang.

Apalagi ponselnya tidak bisa dihubungi. Saat-saat seperti ini merupakan saat yang tergolong darurat. Menanyakan kepada teman menjadi sangat penting. Untuk memastikan di mana anak kita. Ketika informasi keberadaannya sudah kita ketahui tentu akan memunculkan rasa tenang.

Misal, anak kita berada di rumah teman sebangkunya, atau masih di sekolahnya karena ada tambahan pelajaran atau tugas lainnya

5. Melihat kamar dan barang-barang anak

Melihat dokumen, mengecek kamar atau barang-barang miliknya menjadi penting kita lakukan. Ini untuk mengantisipasi hal-hal yang di luar perkiraan.

Apalagi di era sekarang anak-anak lebih banyak melakukan komunikasi ke luar dengan mudah. Buku harian, ponsel, barang-barang pribadi memang bersifat privasi.

Namun sekali waktu kita boleh mengontrolnya. Hanya saja kita tidak bisa sembarangan merazia atau mengecek semaunya. Kita tetap harus mampu menjaga privasi anak-anak kita.

Maka lakukanlah secara wajar dan tidak berlebihan. Masuki kamar dan lihat barang-barang yang ada tidak harus berlebihan. Periksalah secara cermat jika ada sesuatu yang kita anggap ada keganjilan atau mencurigakan.

Usahakan kita tidak membuka-buka yang terlalu privasi kecuali dalam kondisi darurat.

Baca Juga: 17 Cara Menghormati dan Mematuhi Orang Tua saat Masih Hidup

6. Ingatkan bahaya bagi remaja putri

Khusus bagi orang tua yang memiliki remaja perempuan, sebagai tindakan yang bijak, kita perlu selalu mengingatkan kepada anak-anak yang menginjak usia remaja.

Remaja putri memiliki risiko lebih tinggi dalam hal keselamatan mengingat mereka memiliki fisik yang lebih lemah dibanding anak laki-laki. Oleh karena itu mereka lebih banyak menjadi sasaran kejahatan. Untuk itu orangtua harus selalu mengingatkan, tentunya tanpa berlebihan. (Fernando Oktareza)

Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm