Setelah memastikan bahwa semua aksesoris yang mengganggu pernapasan sudah terlepas dari tubuh pasien, selanjutnya posisikan tubuh pasien dalam keadaan duduk dan condongkan badannya ke depan.
Cara ini dilakukan untuk membuat otot bahu dan leher tetap rileks dan memudahkan pernapasan karena posisi ini dapat menghilangkan tekanan yang ada pada paru-paru dan jantung.
3. Menuntun Pasien untuk Mengambil Pernapasan Dalam
Selanjutnya, tindakan yang dapat dilakukan adalah menuntun pasien untuk mengambil pernapasan dalam-dalam dengan menggunakan pernapasan perut.
Jika kondisi pasien tidak memungkinkan untuk melakukan pernapasan perut dalam posisi duduk, ajaklah pasien untuk berbaring sejenak dan beri instruksi kepadanya untuk menarik napas panjang melalui hidung, kemudian tahan sejenak, dan hembuskan perlahan.
4. Menuntun Pasien untuk Melakukan Pernapasan Bibir Mengerucut
Teknik pernapasan selanjutnya yang dapat diarahkan kepada pasien yang mengalami sesak napas adalah pernapasan bibir mengerucut.
Latihan pernapasan ini merupakan yang paling sederhana dan dapat memperlambat laju pernapasan dengan cepat.
Baca Juga: Dijamin Manjur, 6 Ramuan Herbal ini Bisa Atasi Sesak Napas
Cara ini dinilai cukup efektif untuk meredakan kesulitan napas atau napas yang tersengal-sengal akibat dari kecemasan.
Berilah instruksi sederhana dan jelas kepada pasien untuk menarik napas dalam-dalam, kemudian lepaskan melalui bibir yang dikerucutkan secara perlahan.
5. Mencari Bantuan Medis Sesegera Mungkin
Hal yang terakhir dan harus dilakukan untuk menolong pasien sesak napas adalah segera mencari bantuan medis dengan menghubungi rumah sakit terdekat.
Biasanya, pengidap penyakit sesak napas mengonsumi obat yang diresepkan dokter, maka kamu dapat membantunya untuk segera meminum obat atau menggunakan inhaler agar pernapasannya kembali teratur.
Itu tadi lima langkah pertolongan pertama yang dapat dilakukan terhadap pasien atau pengidap sesak napas saat kambuh.
Hal paling penting untuk diingat adalah pastikan bahwa kamu berada dalam kondisi yang memiliki kapabilitas dan dengan siap serta sadar untuk memberikan bantuan, sehingga tidak akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan selama proses pemberian bantuan.
Jangan gegabah untuk memberikan tindakan jika kamu belum memiliki pengetahuan yang memadahi terkait pertolongan pertama.
Alih-alih menyelamatkan, justru yang ada malah berakibat fatal. (Hikmatul Mufarichah)
Baca berita udpate lainnya dari Sonora.ID di Google News