Salah satu cara yang dapat kita lakukan untuk mengukur daya beli maupun perubahan harga sejumlah komoditas yakni melalui pengeluaran per kapita.
Misalnya, dari data yang dilansir dari BPS kota Surakarta, pengeluaran per kapita masyarakat Solo di tahun 2021 dari Rp. 1.603.076 mengalami peningkatan menjadi Rp. 1.746.011.
Baca Juga: Deep Purple Konser di Solo, Ribuan Personel Gabungan Diterjunkan
"Inflasi, tapi daya belinya terus naik. Kita menaikkan harga, pendapatan lebih, belanja lebih," jelasnya.
Selain itu, pada tahun 2022. Pertumbuhan ekonomi di kota Surakarta mencapai 6,25 Persen membuat kenaikan inflasi yang terjadi saat ini tidak begitu mengkhawatirkan.
"Hasil penghitungan kami tumbuh 6,25 Persen. Angka yang jauh lebih baik dan belum pernah terjadi di masa lalu," tuturnya.
Meskipun demikian, upaya untuk pengendalian inflasi di kota Surakarta tetap harus dilakukan. Jangan sampai kenaikan inflasi ini tak terkendali.
"Kita harganya naik ke beli terus. Seolah-olah tidak ngaruh. Yang paling bagus pertumbuhan ekonomi tinggi inflasi jangan terlalu tinggi. Mengendalikan inflasi menjadi sangat penting," tutupnya.
Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News