Sonora.ID - Berikut adalah paparan mengenai jenis-jenis puisi rakyat beserta ciri dan contohnya.
Sebagai salah satu karya sastra, kita mengenal pelbagai jenis puisi dengan karakternya masing-masing.
Di dalam artikel ini, Sonora hendak fokus membahas salah satu jenis puisi yang kerap dibahas sebagai materi pelajaran bahasa Indonesia di sekolah, yakni puisi rakyat.
Secara istilah, puisi rakyat adalah bentuk puisi yang merupakan warisan kesusastraan dari nenek moyang yang mengandung nilai-nilai kearifan yang berkembang di masyarakat.
Dalam istilah yang lain, puisi rakyat juga sering disebut sebagai puisi lama atau puisi tradisional.
Beberapa ciri utama yang dimiliki puisi rakyat adalah soal bentuknya yang tetap, baik dari jumlah larik per bait, rima akhir tiap larik, serta jumlah kata per baris.
Selain itu, puisi rakyat juga memiliki beberapa struktur tertentu, mulai dari deretan kalimat, suku kata, penekanan suara, ejaan lafal, hingga iramanya.
Di Indonesia sendiri, puisi rakyat terbagi lagi menjadi beberapa jenis.
Baca Juga: 13 Puisi Romansa Karya Sastrawan, Chairil Anwar hingga W.S Rendra
Untuk tahu lebih jauh soal ciri tiap jenis puisi rakyat sekaligus contohnya, simak informasi yang dikutip Sonora dari Bola.com berikut ini.
Jenis-jenis Puisi Rakyat Beserta Ciri dan Contohnya
1. Syair
Syair adalah salah satu puisi lama. Syair berasal dari Persia dan dibawa masuk ke Nusantara bersama dengan masuknya Islam ke Indonesia. Melalui pedagang Persia, pantun lama berupa syair mulai dikenal dan disukai masyarakat.
Kata atau istilah syair berasal dari bahasa arab yaitu 'syi'ir' atau 'syu'ur 'yang berarti 'perasaan yang menyadari', kemudian kata syu'ur berkembang menjadi syi'ru yang berarti puisi dalam pengetahuan umum.
Dalam perkembangannya, syair tersebut mengalami perubahan dan modifikasi sehingga menjadi khas Melayu, tidak lagi mengacu pada tradisi sastra syair negeri Arab.
Ciri-ciri syair antara lain:
- Setiap bait terdiri dari empat baris.
- Setiap baris terdiri atas 8-14 suku kata.
- Bersajak a-a-a-a.
- Semua baris adalah isi.
- Bahasa yang digunakan biasanya berupa kiasan.
Contoh:
Jangan risau dengan cobaan
Jangan bersedih karena kesulitan
Berdoa saja pada Tuhan
Insyaallah Dia kan kabulkan
Baca Juga: Mengenal Jenis-jenis Pantun dan Contohnya, Lengkap Cara Menulisnya
2. Pantun
Pantun adalah puisi Melayu yang mengakar dan membudaya dalam masyarakat. Pantun dikenal dengan banyak nama di berbagai bahasa di Nusantara, tonton (bahasa Tagalog), tuntun (bahasa Jawa), pantun (bahasa Toba) yang memiliki arti kurang lebih sama, yaitu sesuatu ucapan yang teratur, arahan yang mendidik, bentuk kesantunan.
Ciri-ciri pantun, yaitu:
- Tiap bait terdiri dari empat baris atau empat larik.
- Tiap baris terdiri atas 8-12 suku kata.
- Rima akhir tiap baris adalah a-b-a-b.
- Baris pertama dan kedua adalah sampiran. Sementara baris ketiga dan keempat disebut dengan isi.
Contoh:
Di jalan tak sengaja berjumpa daun sugi
Ingat manfaat, lantas cepat dibawa
Tiada belajar tiada yang rugi
Kecuali diri sendiri di masa tua
Baca Juga: 7 Contoh Puisi Kritik Sosial yang Paling Bagus dan Fenomenal
3. Gurindam
Gurindam adalah suatu kata yang berasal dari bahasa Sanskerta yang merupakan suatu puisi Melayu tradisional dan berasal dari Tamil, yakni negara India. Gurindam dapat dianggap sebagai puisi terikat, rima yang burujung sama.
Jadi, istilah gurindam berasal dari bahasa India, yaitu 'kirindam' berarti mula-mula atau perumpamaan. Gurindam sarat nilai agama dan moral.
Gurindam bagi orang dulu sangat penting dan dijadikan norma dalam kehidupan. Gurindam memiliki ciri khas sebagai berikut:
- Terdiri atas dua baris dalam sebait.
- Tiap baris memiliki jumlah kata sekitar 10-14 kata.
- Tiap baris memiliki rima sama atau bersajak A-A, B-B, C-C, dan seterusnya.
- Setiap baris dalam gurindam merupakan satu kesatuan yang utuh.
- Baris pertama berisi soal, masalah, atau perjanjian.
- Baris kedua berisi jawaban, akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama (isi atau maksud gurindam terdapat pada baris kedua).
- Isi gurindam biasanya berupa nasihat, filosofi hidup atau kata-kata mutiara.
Contoh:
Manusia hidup di dunia,
Harus berpegang kepada agama.
Baca Juga: 5 Puisi untuk Orang Tua Singkat, Menyentuh Hati dan Penuh Kasih Sayang
4. Seloka
Seloka adalah bentu puisi Melayu klasik, berisi pepatah maupun perumpamaan yang mengandung senda gurau, sindiran, bahkan ejekan.
Umumnya ditulis empat baris memakai bentuk pantun/syair, terkadang bisa juga ditemui seloka yang ditulis lebih dari empat baris. Berikut ini ciri-ciri Seloka:
- Dalam satu baris hanya terdapat dua baris.
- Dalam satu baris, suku katanya agak panjang, yakni sekitar 18 suku kata atau kurang.
- Setiap isi bait dalam seloka saling berhubungan dengan bait berikutnya.
- Menggunakan sajak bebas atau tidak terikat
- Berisi kritikan dan nasihat atau sikap negatif tertentu.
Contoh:
Habis batas tebing dititi
Jembatan runtuh terkena bedil
Mahkamah sejati di Mahsyur nanti
Hanya Allah hakim yang adil
Baca Juga: 11 Puisi Cinta dalam Diam, Bikin Air Mata Menetes, Dalam Banget!
5. Talibun
Pantun talibun merupakan bentuk puisi lama yang memiliki sampiran dan isi. Talibun identik dengan jumlah barisnya yang berjumlah genap dan lebih dari empat baris, misalnya enam baris, delapan baris, 10 baris.
Jika pantun talibun berisi empat baris maka dua baris pertama adalah sampiran dan dua baris berikutnya adalah isi. Begitu juga dengan pantun talibun enam baris maka tiga baris pertama adalah sampiran dan tiga baris berikutnya adalah isi.
Aturan tersebut berlaku untuk pantun talibun dengan jumlah baris berapapun. Berikut ini ciri-ciri Talibun:
- Dalam satu baris dibagi menjadi dua, yakni untuk sampiran dan isinya.
- Dalam satu baris maksimal terdiri dari 12 kata.
- Menggunakan sajak a b c - a b c, a b c d - a b c d, dan seterusnya.
- Isinya menjelaskan suatu perkara.
- Pada sampiran terdapat kalimat pembantu yang berisi perumpamaan untuk menyesuaikan diri.
Contoh:
Berlayar menuju pulau di sana
Menerjang ombak di bulan purnama
Bersama nahkoda melempar jala
Agar memiliki gelar sarjana
Belajarlah dengan giat dan seksama
Jangan lupa selalu berdoa
Demikian paparan mengenai jenis-jenis puisi rakyat beserta ciri dan contohnya sebagaimana di atas. Semoga bermanfaat.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News
Baca Juga: 5 Contoh Puisi Pramuka yang Bisa Membangun Motivasi Anak Negeri