Selaras dengan hal tersebut, Sekretaris Desa (Sekdes) Tlogolele, Neigen Achtah Nur Edi Saputro mengatakan bahwa hujan abu vulkanik Gunung Merapi yang melanda desanya cukup tebal.
Kemudian dalam upaya penanganan hujan abu ini, pihaknya bersama para relawan juga turut membagikan masker ke masyarakat.
"Kami bersama relawan langsung membagikan masker kepada pengendara," pungkasnya.
Sekedar informasi, Sepekan terakhir menurut Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat sejak tanggal 3 Maret hingga 9 Maret 2023, aktivitas Gunung Merapi telah mengeluarkan guguran lava sebanyak 19 kali ke arah barat daya, tepatnya mengarah ke hulu Kali Bebeng, Kali Boyong, dan Kali Krasak.
Sementara, aktivitas kegempaan gunung Merapi pada minggu ini tercatat mencapai 553 kali Gempa Vulkanik Dalam (VTA), 12 gempa Tektonik (TT), dan 296 gempa Guguran (RF).
Berdasarkan data-data tersebut, BPPTKG menyimpulkan aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif.
Baca Juga: Tambang Ilegal Lereng Merapi Digrebek Mabes Polri
Dan dengan adanya aktivitas vulkanik ini, pihaknya juga turut menghimbau bagi masyarakat yang berada di sekitar kawasan Gunung Merapi agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah yang berpotensi bahaya.
Upaya ini, dilakukan karena untuk mengantisipasi adanya gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi gunung merapi serta untuk mewaspadai bahaya lahar yang mengancam terutama ketika turun hujan di Gunung Merapi.