Jumlah produksi kopi dari dua Kabupaten itu mencapai 3.567 ton per tahun.
Sementara, Ketua Panitia Pelaksana, Andi Dedy D.H.P mengungkapkan, lewat momentum Hari Kopi Nasional, pihaknya mendorong kopi Sulsel mendunia. “Di momentum ini, yang ingin kita dorong adalah kita punya banyak produk kopi yang bisa mendunia,” katanya.
Sedangkan, Sesdirjen Industri Agro Kementerian Perindustrian, Setiadiarta menuturkan, di tahun 2022 dengan melandainya kasus Covid-19, industri makanan dan minuman menunjukkan trend positif. Hal ditandai dari laju pertumbuhan mencapai 4,9 persen dibanding tahun sebelumnya 2,54 persen.
“Kopi merupakan salah satu produk hasil perkebunan yang memegang peranan penting dalam menggerakkan perekonomian nasional,” ujarnya. Indonesia sebagia penghasil kopi terbesar ke-4 di dunia setelah Brazil, Vietnam dan Kolombia dengan rata-rata produksi sebesar 765 ribu ton.
Baca Juga: MenKopUKM Dukung Pelaku Seni Rupa Ciptakan Karya Kreatif dari Kopi
Sementara, Ketua IKA Unhas yang juga mantan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman menyatakan, di masa kepemimpinannya sebagai menteri, produksi kopi terus digenjot untuk ditingkatkan. Kala itu, triliunan anggaran dialokasikan untuk pengadaan bibit, baik kopi dan rempah-rempah untuk dibagikan gratis. Upaya tersebut dilakukan untuk mengembalikan posisi Indonesia sebagai penguasa rempah-rempah dunia.
“Untuk Tator luar biasa untuk kopi, ada jutaan batang dulu kita kirim. Ini potensi luar biasa. Potensi kita terbuka lebar untuk seluruh dunia,” sebutnya.
Diketahui, hadir dalam acara tersebut, Sesdirjen Industri Agro Kementerian Perindustrian, Setiadiarta MT; Mantan Menteri Pertanian dan juga Ketua Umum IKA Unhas, Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, M.P.; Ketua Umum Dewan Kopi Indonesia (Dekopi) Sulsel, dan Prof. Dr. H. Kaimuddin, M.Si. pemerhati kopi, wirausaha dan masyarakat umum. Ikut terlibat, Dinas UMKM dan Koperasi Sulsel, Dinas Perindustrian Sulsel, Dinas Perdagangan Sulsel, Dinas Pariwisata Sulsel, Dinas Perkebunan Sulsel dan Dinas Kominfo Sulsel.
Sebanyak 27 tenant yang ikut kegiatan yang dikurasi dari 150an yang mendaftar. Mereka antara lain Leluhur Coffee, Kopi 1000 Nurhidayah, Kopi Labongke, Toarca Toraja Kopi, Kopi Lanang, Kopi Hasanuddin, DMC IKATEK UH, Anoa Coffee, Turaya Coffe, Kopi Garumbang, Kopi Bongkar, Dapur Fahira Kerupuk Keju, Kopi Kawaku, Sunny Cake and Cookies, Kopi Pelita, Kopi Bubuk Sulsel, LH Kripis, A-Gank Coffee, On The Way Indonesia X Kopi Kahayya, Efek kopi, Rantekarua Coffee, T7 Coffee, Forest Coffee, Solaku Coffee Roastery, Chalofo, Chocolate Cashew, Ngudirasa dan Plazgozz Coffee.
Baca Juga: Warga Jepang Puji Rasa Kopi Indonesia di Program Rumah Budaya Indonesia