5 Teori Penyimpangan Sosial Lengkap dengan Bentuk Penyimpangannya

14 Maret 2023 07:00 WIB
Teori penyimpangan sosial.
Teori penyimpangan sosial. ( Freepik)

Sonora.ID - Penyimpangan sosial merupakan sebuah perilaku atau tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dan tindakan tersebut dianggap menyimpang dari norma-norma yang berlaku.

Perilaku ini seharusnya tidak perlu terjadi, jika masyarakat bisa mematuhi aturan dan perangkat hukum yang berlaku.

Jika perilaku menyimpang ini dilakukan secara berulang-ulang dikhawatirkan akan menjadi kebiasaan buruk dan lahirlah penyakit sosial yang dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti:

  • Peran keluarga yang kurang
  • Aparat penegak hukum yang tidak berfungsi optimal
  • Komunitas agama tidak berperan aktif
  • Pengaruh negatif teknologi informasi

Selanjutnya mengutip dari buku Sosiologi SMP/MTs Kelas VIII, ada lima teori yang dapat menjelaskan mengenai penyimpangan sosial ini. Berikut paparan lengkapnya.

Baca Juga: Contoh Tertib Sosial dan Penyimpangan Sosial di Tengah Masyarakat

Teori Penyimpangan Sosial

1. Teori Pergaulan Berbeda (Differential Association Theory)

Teori ini dikemukakan oleh Edwin H Sutherland. Teori pergaulan berbeda menyatakan bahwa perilaku menyimpang dipelajari melalui proses alih budaya atau cultural transmission

Misalnya, perilaku gay atau homoseksual yang dianggap perilaku menyimpang di Indonesia, namun di negara Barat perilaku ini bahkan memperoleh pengakuan dari pemerintah.

2. Teori Julukan atau Cap (Labelling Theory)

Teori cap yang dikemukakan oleh Edwin M. Lemert ini menyatakan bahwa penyimpangan sosial dapat terjadi karena adanya label atau julukan yang diberikan pada pelaku.

Proses penjulukan ini biasanya terjadi oleh seseorang melakukan penyimpangan pada tahap awal atau primer.

Pelaku biasanya cenderung mengulangi tindakan tersebut karena kecewa dengan cap atau julukan yang telah diberikan masyarakat kepada mereka.

3. Teori Anomi (Anomie Theory)

Menurut teori ini penyimpangan dapat terjadi lantaran adanya ketegangan dalam meraih kedudukan yang diharapkan dalam masyarakat.

Teori ini menjelaskan bahwa individu mempunyai kewajiban untuk memenuhi keinginan masyarakat, hal tersebut justru ia anggap sebagai beban atau tekanan.

Oleh karena itu, mereka lebih memilih untuk melakukan cara-cara yang nyaman bagi mereka, tapi tidak lazim di masyarakat.

Baca Juga: 7 Faktor Internal dan Eksternal Penyebab Perubahan Sosial, Materi Sosiologi

4. Teori Merton (Merton Theory)

Teori yang dikemukakan oleh Merton ini menjelaskan bahwa perilaku menyimpang merupakan bentuk adaptasi perilaku terhadap situasi tertentu.

Ada 5 cara adaptasi yang merupakan bentuk perilaku menyimpang, yaitu:

  • Konformitas (perilaku yang mengikuti tujuan dan cara yang ditentukan masyarakat, bersifat konvensional dan melembaga).
  • Inovasi (perilaku yang mengikuti tujuan yang ditentukan masyarakat, tapi menggunakan cara-cara yang dilarang).
  • Ritualisme (perilaku yang bersifat seremonial atau tetap menjalankan cara-cara yang telah ditentukan masyarakat, tapi tidak memaknainya.
  • Pengunduran atau pengasingan diri (perilaku yang tidak sesuai dengan tujuan maupun cara-cara yang ditentukan masyarakat).
  • Pemberontakan (perilaku individu atau kelompok yang menyimpang dari tujuan dan cara-cara yang berlaku umum).

5. Teori Fungsi Durkheim (Function Theory)

Teori yang dikemukakan oleh EMile Durkheim ini menyatakan bahwa faktor penyebab terjadinya perilaku menyimpang adalah keturunan, perbedaan lingkungan fisik, dan sosial.

Bentuk Penyimpangan Sosial

Sementara itu, bentuk penyimpangan sosial diketahui ada 3 macam, yaitu:

1. Penyimpangan Individual (Individual Deviation)

Contohnya, pembandel, pembangkang, pelanggar, penjahat, perusuh, munafik.

2. Penyimpangan Kelompok (Group Deviation)

Contohnya, kelompok pencopet, kawanan pencuri, kelompok pengedar atau pemakai narkoba.

3. Penyimpangan Campuran (Mixture of Both Deviation)

Contohnya, organisasi kejahatan manusia.

Akan tetapi, penyimpangan sosial tidaklah selalu bersifat negatif. Ada pula penyimpangan sosial yang positif, misalnya, seorang siswa yang belajar tidak hanya pada jam pelajaran, tetapi ia juga belajar di jam istirahat sehingga dianggap menyimpang oleh teman-temannya.

Baca Juga: 14 Contoh Akomodasi dalam Bermasyarakat serta Bentuk-bentuknya

Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm