Sonora.ID - Umat Hindu memperingati Hari Suci Nyepi Tahun Baru Caka 1945 yang jatuh pada Rabu, 22 Maret 2023.
Sesuai namanya, Nyepi berasal dari kata sepi. Nyepi pun menjadi momentum bagi Umat Hindu untuk melakukan perenungan diri.
Selama Nyepi, umat Hindu melakukan catur brata penyepian atau renungan selama 24 jam. Masyarakat melakukan perenungan untuk mengevaluasi diri dengan suasana hening.
Mereka melakukan amati geni atau tidak menyalakan api, amati karya atau tidak bekerja, amati lelungan atau tidak bepergian, dan amati lelanguan atau tidak bersenang-senang.
"Secara filisofis jangan mengobarkan hawa nafsu jadi Nyepi adalah untuk mengendalikannya," kata Ketua PHDI (Parisadha Hindu Dharma Indonesia) Bali, I Nyoman Kenak, saat dihubungi, Selasa (14/3/2023).
Baca Juga: Pembuatan Ogoh-Ogoh Nyepi Saka 1945, Sekaa Teruna di Denpasar Dapat Uang Pembinaan Rp 10 Juta
Tidak mengumbar hawa nafsu dan menyucikan diri
Kenak menjelaskan bahwa pada saat Nyepi, umat diminta tidak mengumbar hawa nafsu. Waktu 24 jam digunakan untuk beristirahat dan mengevaluasi diri, bukan untuk bersenang-senang.
"Jangan mengumbar hawa nafsu dan terbuai oleh kenikmatan yang tidak penting sehingga saat Nyepi bisa terpusat kepada Tuhan," kata dia.
Momentum ini, adalah bentuk penyucian antara Buana Alit atau manusia dengan Buana Agung (alam dan seluruh isinya).
Apa saja ritual selama Hari Suci Nyepi?
1. Melasti, menyucikan dengan sumber air suci
Rangkaian Hari Suci Nyepi dimulai dengan Melasti yang dilakukan mulai Minggu, 19 Maret 2023 hingga Selasa, 21 Maret 2023. Melasti dilakukan untuk menyucikan diri dan biasanya dilakukan di sumber mata air seperti laut, danau, sungai atau laut.
Melasti ini bertujuan memohon air kehidupan kepada Dewa Penguasa Samudra yang disebut Tirta Kamandalu dan Amerta. Biasanya melasti dilakukan di Pura atau Ngubeng, di danau, campuan (pertemuan dua sungai), dan di tempat air suci pura taman atau beji. Melalui Melasti, diharapkan segala kekotoran dunia dapat dihanyutkan.
2. Tawur kesanga
Upacara tawur kesanga disebut juga dengan pangrupukan atau tawur agung. Ritual ini dilakukan saat tilem sasih kesanga atau pada bulan mati yang kesembilan. "Ini nanti ditebarkan dan tirtanya dipercikan, dan ini untuk menetralisir rumah tangga, tirta untuk menyucikan hal-hal aura negatif yang memang berada di sekitar rumah," kata dia.
Tawur ini dilaksanakan berjenjang. Tingkat nasional dilakukan di Candi Prambanan, tingkat Provinsi di Pura Agung Besakih, kabupaten/kota di perempatan jalan. Hingga di tingkat desa adat di perempatan jalan desa. Lalu di tingkat rumah tangga masing-masing. Kemudian, ngerupuk sebagai akhir pelaksanaan Tawur Kesanga dilakukan di tingkat desa hingga rumah tangga.
3. Nyepi dan ngembak geni
Nyepi adalah perenungan diri dalam keheningan selama 24 jam. Ada sejumlah ritual yakni amati geni, mematikan penerangan atau lampu. Kemudian amati karya, atau berdiam diri dan tidak bekerja. Serta amati lelungan yang bermakna tidak bepergian. Nyepi diakhiri dengan ngembak geni yang jatuh pada Kamis, 23 Maret 2023. Pada saat ngembak geni, warga boleh beraktivitas kembali hingga bersilaturahmi dengan sanak saudara.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.