Dalam upaya membersihkan abu vulkanik ini dari tanaman, mereka biasanya menggunakan air. Namun, ada juga yang membersihkan tanaman cabai tersebut dengan cara manual seperti dengan menggoyangkan mulai dari batang hingga ke ranting-rantingnya sehingga debu yang menempel di tanaman tersebut akan beterbangan.
Baca Juga: Kembali Erupsi, Hujan Abu Gunung Merapi Capai Kecamatan Selo
Bambang Jiyanto, Kepala Dinas Pertanian Boyolali, mengatakan meskipun diselimuti oleh Abu, bunga yang akan menjadi buah tetap dapat berkembang dan aman.
Dia juga menyebutkan terdapat 3 desa di Kecamatan Boyolali yang terdampak. Kemudian dari 3 desa tersebut ada salah satu desa yang wilayahnya paling banyak hujan abu akibat erupsi gunung Merapi ini.
"Ada tiga desa yang terpapar debu. Tapi yang paling banyak itu di desa Tlogolele. Kalau Desa Jrakah, dan Klakah yang terpapar hanya sebagian," katanya.
Dia juga menjelaskan, terdapat 79 hektar lahan pertanian milik warga yang menanam aneka cabai terkena abu vulkanik.
Tapi beruntungnya, aneka cabai ini masih bisa diselamatkan dan juga sebagian besar lahan milik petani cabai ini sudah berbuah.
Melalui Dinas Pertanian Boyolali, Bambang juga akan mengusahakan pengiriman bantuan mesin steam jet yang berfungsi untuk membersihkan tanaman secara bergantian kepada kelompok tani di kecamatan Selo.
"Sehingga bisa mengurangi dampak kerugian yang dialami petani," tutupnya.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.