Ketika spiritual bisa berjalan dengan baik, maka kepedulian dengan sesama akan secara otomatis bisa berjalan dengan baik juga.
Jadi, tidak bisa seseorang mengklaim dirinya dekat dengan Tuhan, rajin beribadah, dan mengerti ajaran agama, jika dirinya tidak memiliki hubungan baik dengan sekitarnya dan mewujudkan hal itu dalam kepedulian.
Itulah yang mendasari Arvan menarik kesimpulan bahwa orang yang cuek adalah orang yang spiritualnya bermasalah.
Kepedulian bisa dilakukan mulai dari lingkungan terdekat, dengan orang-orang yang dikenal atau yang punya hubungan baik.
“Kita sering kali melakukan kepedulian sosial pada orang yang tidak kita kenal. Kita lupa kalau kita harus peduli kepada orang-orang yang ada di sekitar kita dulu,” ungkap Arvan dengan tegas.
“Kita harus benar-benar tengok kanan, tengok kiri. Lihat. Kadang-kadang kita tengok kanan, tengok kiri tapi kita tidak melihat,” tambah Arvan.
Maksud melihat di sini adalah bukan hanya dengan mata, tetapi juga dengan hati, sehingga kondisi yang terlihat bukan hanya kondisi fisik tetapi juga pikiran dan hati.
Berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.
Baca Juga: 40 Kata Sindiran buat Pacar yang Cuek dan Egois, Singkat Nusuk Hati!