Sonora.ID - Mengutip dari buku berjudul Pendidikan Seni Budaya 2, seni kriya merupakan sebuah karya seni yang dikerjakan dengan sentuhan tangan dan memiliki tingkat ketelitian serta kerajinan yang tinggi.
Kriya bermula dari kegiatan yang berasal lantaran adanya dorongan manusia untuk memiliki alat dan barang sebagai keperluan hidupnya, seperti alat-alat rumah tangga maupun keperluan peribadatan.
Kegiatan berkriya secara alamiah melalui sentuhan tangan langsung dan dikerjakan secara turun-temurun dari generasi terdahulu ke generasi berikutnya.
Pembuatan karya seni kriya pun diketahui memiliki ragam hias yang berbeda dan keunikannya sendiri sesuai dengan kondisi alam setempat.
Sesuai dengan latar belakang seni ini diciptakan, seni kriya memiliki beberapa fungsi di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Dekorasi (Hiasan)
Hasil dari seni kriya dapat dijadikan sebagai dekorasi untuk mempercantik ruangan atau gedung. Contohnnya, patung, hiasan dinding, lukisan.
2. Benda Terapan (Pakai)
Dimanfaatkan dalam menunjang kebutuhan sehari-hari tanpa mengurangi keindahan atau fungsi estetisnya, misalnya, furniture, keramik, guci, senjata.
3. Penghibur atau Pemenuh Kebutuhan Emosional
Seni kriya dapat menjadi salah satu bentuk hiburan yang dapat dilakukan oleh setiap individu. Contohnya, congklak, origami, dan boneka.
Baca Juga: Contoh Proposal Pameran Seni Rupa yang Benar Sesuai dengan Ketentuan
Macam-Macam Seni Kriya
Berdasarkan dimensinya seni kriya dibedakan menjadi dua kelompok, yakni:
1. Seni Kriya Dua Dimensi
Karya seni yang hanya memiliki panjang dan lebar, misalnya, mozaik, batik, tenun, sulam, hiasan dinding, bordir, dan lainnya.
2. Seni Kriya Tiga Dimensi
Karya yang memiliki panjang, tinggi, dan luas sehingga juga memiliki volume, misalnya, guci, alat musik gamelan, dan meubel.
Selain itu, berdasarkan bahan bakunya seni kriya juga dapat diklasifikasikan sebagai berikut.
Contoh Seni Kriya di Indonesia
Sementara itu, masyarakat Indonesia yang beragam suku diketahui telah sejak lama mampu menciptakan peralatan untuk memenuhi kehidupannya.
Dalam berkarya tersebut mereka menggunakan teknik dan peralatan yang berbeda. Penguasaan teknik dan ketersediaan peralatan yang dibutuhkan sangatlah berpengaruh terhadap karya yang dihasilkan.
Nah, berikut ini pun beberapa contoh seni kriya di Indonesia yang memiliki ciri serta keunikannya masing-masing.
1. Batik
Batik merupakan salah satu identitas budaya masyarakat Indonesia yang telah ditetapkan oleh UNESCO pada tanggal 2 Oktober 2009 dalam kategori Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi.
2. Wayang Kulit
Wayang kulit ditetapkan sebagai karya kebudayaan yang mengagumkan di bidang cerita narasi, serta warisan budaya yang indah dan berharga (Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity) oleh UNESCO sejak 7 November 2003.
Wayang kulit merupakan sebuah boneka atau pertunjukkan seni yang dianggap rumit dengan gaya musik tradisional.
Wayang kulit menjadi salah satu media untuk menyampaikan pesan kemanusiaan atau kritik pemerintah.
3. Keris
Keris ditetapkan oleh UNESCO sebagai Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity milik bangsa Indonesia sejak tahun 2005.
Keris merupakan sebuah senjata atau belati yang khas dan juga dianggap sebagai benda spiritual yang menyimpan banyak energi, bagi yang percaya.
4. Anyaman
Teknik dasar membuat anyaman biasanya menggunakan teknik jalur pakan (horizontal), pakan lungsi (vertikal), dan pakan gulungan (diagonal).
Bahan yang biasanya digunakan adalah batang rotan, daun pandan, kulit bambu, eceng gondok, serat kayu, dan pelepah pisang.
Produk-produk seni kriya anyaman dapat berupa kursi, tas, tikar, dan lain sebagainya.
5. Keramik
Tanah liat atau lempung merupakan bahan baku pembuatan keramik. Proses pembuatannya pun menerapkan berbagai teknik di antaranya teknik pilin, teknik pijit, teknik lempeng, dan teknik cetak.
Contohnya, pot, guci, vas bunga, kendi, piring, gelas. Daerah penghasil seni kriya keramik di antaranya Purwokerto, Cirebon, Malang, dan Yogyakarta.
6. Tenun
Ada dua jenis tenun di Indonesia, yaitu tenun songket dan tenun ikat. Keduanya memiliki teknik pembuatan yang berbeda.
Tenun songket dihasilkan di daerah Aceh, Sumatra Barat, Riau, Sumatera Utara, Sulawesi, Palembang, Lombok, Bali, dan beberapa daerah lainnya.
Sedangkan, tenun ikat dihasilkan oleh daerah Aceh, Sulawesi, Sulawesi Tengah, Sumatra, Bali, Toraja, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, NTT, Maluku, dan Flores.
Baca Juga: Cara Membuat Batik Jumputan, Pelajaran Tematik Kelas 5 SD Tema 9
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.