Sonora.ID - Artikel kali ini akan membahas tentang Kajian Teori yang sudah lengkap dengan pengertian, cara membuat, dan contoh.
Kajian Teori merupakan salah satu aspek yang wajib dikuasai oleh mahasiswa/i yang sedang membuat skripsi.
Hal ini menjadi landasan atau dasar yang digunakan oleh mahasiswa/i agar pembahasan skripsi mereka tidak melenceng jauh dari topik.
Untuk itu, kamu wajib mengetahui pengertian dari kajian teori, cara membuat, dan contohnya agar tidak salah dalam menerapkannya di skripsi nanti.
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ini adalah penjelasan tentang Kajian Teori yang sudah lengkap dengan pengertian, cara membuat, dan contoh berikutt ini.
Berdasarkan Labovitz dan Hagedorn, Kajian Teori adalah ide yang bersifat teoritis dan dapat digunakan untuk menentukan alasan variabel berhubungan dengan pernyataan dalam sebuah penelitian.
Selain itu, kajian teori juga dapat dimaknai sebagai kumpulan konsep, variabel, dan preposisi secara sistematis yang berhubungan untuk menjelaskan suatu fenomena menurut Emory Cooper.
Dapat disimpulkan bahwa kajian teori menjadi landasan yang bersifat teoritis yang bisa digunakan untuk menjelaskan objek di suatu penelitian.
Mahasiswa/i dapat membuat kajian teori untuk digunakan dalam penelitian guna lulus dan mendapatkan gelar sarjana.
Cara Membuat Kajian Teori
Untuk bisa membuat kajian teori, terdapat beberapa langkah yang wajib kamu perhatikan terlebih dahulu, yaitu:
1. Menentukan Variabel Penelitian
Mahasiswa/i wajib mengetahui dan menentukan variabel penelitian terlebih dahulu untuk membuat kajian teori yang sesuai.
2. Mengambil Sumber Referensi
Setelah itu, mahasiswa/i dapat mencari berbagai macam referensi dari sumber kredibel, seperti buku, publikasi ilmiah, laporan penelitian, jurnal, artikel, dan glosarium.
Sumber referensi ini menjadi dasar mahasiswa/i untuk membuat kajian teori yang digunakan dalam skripsi.
3. Menyortir Referensi Relevan
Mahasiswa/i dapat menyortir referensi yang sudah dikumpulkan untuk memilah-milih sumber yang sesuai sebagai kajian teori dari suatu penelitian.
4. Mencari dan Membandingkan Variabel
Berikutnya, mahasiswa/i dapat mencari dan membandingkan variabel untuk digunakan sebagai titik perhatian dalam penelitian.
5. Mengambil dan Membandingkan Variabel
Setelah itu, mahasiswa/i bisa mulai melakukan penelitian dengan membandingkan variabel yang ada yang didasari dengan kronologikal, teori, dan dampaknya.
Membaca topik penelitian bisa menjadi langkah berikutnya untuk menyesuaikan topik dengan variabel yang digunakan dalam penelitian.
7. Memaparkan Teori
Mahasiswa/i dapat memaparkan teori yang sudah dikumpulkan sebagai landasan penelitian dan wajib menggunakan bahasa sendiri agar tidak terlibat dengan isu plagiasi.
8. Cantumkan Sumber dari Referensi
Selain menggunakan bahasa sendiri, mahasiswa/i juga harus mencantumkan sumber dari referensi yang digunakan agar tidak terlibat isu plagiasi.
Contoh Kajian Teori
Agar lebih memahami tentang kajian teori, kamu bisa memahami contoh dari landasan skripsi tersebut sebagai berikut ini, yaitu:
1. Kajian Teori I
2.1 Air
Agar dapat hidup di bumi, manusia membutuhkan air untuk minum. Air yang terdapat di dalam bumi tersebut memiliki jumlah yang cukup banyak, yakni sampai mencapai ⅔ dari isi bumi. Air itu biasanya berasal dari hujan maupun tanah. Air ini sangat bermanfaat untuk manusia, tumbuhan, dan juga hewan.
2.1.1 Sifat Air
Air mempunyai sifat-sifatnya tersendiri, diantaranya yang pertama air selalu mengalir ke daerah yang lebih rendah, hal itu dikarenakan air mempunyai massa yang dijadikannya sebagai gravitasi. Kedua, air dapat menguap sebab panas yang dapat mengeluarkan air membuat sebuah butir-butir uap. Ketiga, air terdapat dimana-mana, dan bahkan 70% dari tubuh terbentuk dari sebuah air.
2.1.2 Manfaat Air
Keberadaan air di bumi memiliki manfaat yang cukup besar bagi makhluk hidup yang bertempat tinggal di dalamnya. Air dapat kamu pakai sebagai pelepas dahaga, air yang cukup banyak di daerah danau dapat dijadikan sebagai sebuah tempat wisata, sementara air di rumah digunakan untuk mencuci piring, mandi, mencuci pakaian, dan lain sebagainya. Banyaknya manfaat yang dimiliki air, membuat sangat tak mungkin apabila manusia hidup tanpa adanya air.
2. Kajian Teori II
2.1 Bencana Alam
Salah satu fenomena yang kerap terjadi di dunia adalah bencana alam. Fenomena bencana alam ini terjadi karena banyak hal. Selain karena terjadi secara natural, peran dan kelalaian manusia juga kerap menjadi penyebab terjadinya bencana alam.
Banyak dampak yang terjadi akibat bencana alam, mulai dari berubahnya ekosistem yang ada, kerusakan habitat bagi makhluk hidup yang ada di sana, termasuk juga kerugian-kerugian untuk manusia.
2.1.1 Bencana Alam di Darat
Ada banyak bencana alam yang terjadi di daratan, termasuk banjir, tanah longsor, angin puting beliung, hingga gempa. Fenomena ini bisa merugikan masyarakat setempat serta makhluk hidup lainnya dari berbagai sisi.
Sebabnya pun beragam, banjir bisa disebabkan karena meluapnya sungai maupun hilangnya daerah resapan air tanah. Sedangkan tanah longsor bisa terjadi karena hujan deras dan beban air memuncak, maupun karena kekeringan.
Sedangkan gempa dan gunung meletus terjadi murni karena pergerakan bumi dan lempeng-lempengnya, begitu juga dengan angin puting beliung yang terjadi berkat perbedaan suhu yang ada di permukaan tanah.
2.1.2 Bencana Alam di Lautan
Tak jauh berbeda dengan di daratan, ada juga bencana alam yang terjadi di lautan, contohnya adalah tsunami dan juga badai.
Tsunami terjadi mulai di laut yang kemudian bisa sampai menyentuh daratan, terjadi karena banyak hal, mulai dari gempa bumi hingga terbukanya lempeng bumi yang membuat air laut bergejolak dan terjadi tsunami.
Sedangkan badai biasanya dirasakan oleh kapal-kapal yang sedang berada di lautan, membuat nakhoda maupun penumpang kapal laut harus berhati-hati ketika bertemu dengan badai di lautan.