Banjarmasin, Sonora.ID - Pemko Banjarmasin angkat bicara mengenai diamankannya satu keluarga badut jalanan asal kota Banjarmasin oleh jajaran Satpol PP Hulu Sungai Tengah (HST).
Diketahui, ketiga badut jalanan itu merupakan satu keluarga. Yakni sang ayah berinisial Y (50) dan dua orang anaknya SA (24) dan AR (18).
Mereka ditertibkan karena meresahkan masyarakat dan mengganggu aktivitas jalan raya tepatnya di lampu merah Simpang Empat Tengkarau. Serta melanggar Perda No 14 tahun 2012 tentang Trantibum.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Banjarmasin, Dolly Syahbana tampak santai menanggapi penangkapan satu keluarga badut jalanan asal Banjarmasin tersebut.
Baca Juga: Penggerebekan Perjudian di Banjarmasin, Camat & Lurah Bakal Dipanggil
"Mau bagaimana? mungkin di Banjarmasin sudah tidak dihiraukan orang lagi. Di Banjarbaru pun banyak orang Banjarmasin juga," ucap Dolly, saat dihubungi Smart FM Banjarmasin, Rabu (15/3).
"Mereka (badut jalanan) di Banjarmasin banyak terjaring razia. Akhirnya pindah ke luar daerah mencari peluang disana. Apalagi sekarang ada imbauan dilarang memberi di perempatan jalan," sambungnya lagi.
Tak cuma warga Banjarmasin yang di luar daerah, warga dari luar daerah menurut Dolly juga banyak yang diamankan mencari nafkah di kota Banjarmasin.
"Kadang-kadang yang kita amankan itu orang Handil Bakti dan Sungai Lulut. Tapi mau bagaimana lagi? Orang mau nyari usaha kita tidak bisa membatasi mereka," tekannya.
Lantas, bagaimana nasib mereka (badut satu keluarga) itu setelah diamankan Satpol PP HST?
Dalam hal ini kata Dolly, bakal dilakukan proses pemulangan ke Banjarmasin oleh pihak Pemkab HST.
Baca Juga: Oknum ASN Berselingkuh, Sekda Banjarmasin Ingin Pemeriksaan Cepat!
Sebagaimana yang sering dilakukan jajarannya, terhadap Gelandangan dan Pengemis (Gepeng) atau Anak Jalanan (Anjal) dari luar yang terjaring penertiban.
"Status mereka orang terlantar. Kita masih menunggu konfirmasi dari Dinsos HST untuk pemulangan ke Banjarmasin,"
Lebih jauh Ia mengungkapkan, setelah badut jalanan satu keluarga ini sampai di Banjarmasin, pihaknya akan memeriksa yang bersangkutan. Apakah masuk dalam penerima bantuan sosial atau tidak.
"Akan kita asesmen dulu. Kalau mereka masuk kategori miskin akan kita berikan bantuan sosial," tuntasnya.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.