Sonora.ID - Kali ini akan diulas jenis jenis gerhana matahari beserta proses terjadinya yang perlu diketahui.
Gerhana Matahari merupakan fenomena alam yang terjadi pada matahari dan termasuk langka karena terjadi setelah puluhan atau ratusan tahun.
Gerhana Matahari adalah kondisi di mana matahari, bulan dan bumi berada pada satu garis lurus.
Hal ini membuat matahari terhalang atau tertutup oleh bulan sehingga menyebabkan bumi menjadi gelap. Kondisi ini terjadi hanya di beberapa wilayah saja, sementara yang lain tidak mengalami perubahan.
Proses Terjadinya Gerhana Matahari
Dalam buku berjudul Matahari karya Viyanti, dijelaskan ada beberapa fase yang dilewati dalam terjadinya gerhana matahari, antara lain:
1. Kontak I
Kondisi yang menandai terjadinya gerhana Matahari. Hal ini ditandai dengan piringan Bulan dan Matahari mulai bersinggungan. Saat ini akan muncul bayangan hitam yang se- cara perlahan-lahan bergerak menuju Matahari, Bayangan ini merupakan bayangan Bulan yang akan menghalangi Matahari.
2. Kontak II
Kondisi di saat piringan Matahari tertutup oleh piringan Bulan. Piringan Bulan akan tepat menutupi piringan Matahari saat terjadi gerhana Matahari total. Bisa juga piringan Bulan akan seluruhnya berada/masuk di dalam piringan Matahari (berada ditengah-tengah piringan Matahari) jika yang terjadi adalah fenomena gerhana Matahari cincin. Kontak II merupakan tanda dimulainya fase total dan fase cincin.
Baca Juga: Proses Terjadinya Gerhana Matahari, Jenis, dan Pengaruhnya Lengkap!
3. Puncak Terjadinya Gerhana
Puncak terjadinya gerhana ditandai dengan jarak paling dekat (minimum) antara pusat piringan Bulan dan piringan Matahari.
4. Kontak III
Kondisi yang ditandai dengan keluarnya piringan Matahari dari belakang piringan Bulan untuk gerhana Matahari total atau proses pergerakan piringan Bulan meninggalkan piringan Matahari untuk gerhana Matahari cincin
5. Kontak IV
Kondisi yang menandai berakhirnya fenomena gerhana Matahari. Hal ini ditandai dengan piringan Bulan dan Matahari saling bersinggungan saat piringan Bulan bergerak meninggalkan piringan Matahari.
Baca Juga: 4 Peristiwa menakjubkan Gerhana Matahari Yang Terjadi di Indonesia
Jenis-jenis Gerhana Matahari
Gerhana matahari terbagi menjadi empat macam, yaitu gerhana matahari total, gerhana matahari sebagian, gerhana matahari cincin dan gerhana matahari hibrida.
Perbedaannya terletak pada fase (kontak) yang dilewati.
Adapun berikut penjelasan tentang jenis-jenis gerhana matahari:
1. Gerhana Matahari Total
Gerhana matahari total atau total solar eclipse terjadi ketika semua piringan bulan menutupi piringan matahari.
Piringan bulan menutup piringan matahari sepenuhnya tanpa celah.
Gerhana matahari terjadi pada puncak gerhana. Saat itu, ukuran piringan bulan akan sama besar atau bahkan lebih besar dibandingkan dengan ukuran piringan mtatahari.
Melihat secara langsung ke bagian cincin terang dari matahari (fotosfer) tidak dianjurkan karena bisa menyebabkan kerusakan permanen pada retina mata, bahkan meski hanya beberapa detik saja.
Hal ini karena fotosfer memancarkan sinar radiasi tinggi yang bisa menyebabkan katarak hingga kebutaan.
Oleh karena itu, gunakan pelindung mata khusus saat mengamati gerhana matahari.
Jangan gunakan kacamata hitam karena tidak bisa menyaring radiasi inframerah yang merusak retina mata.
2. Gerhana Matahari Sebagian
Gerhana matahari sebagian terjadi saat piringan matahari tertutup hanya sebagian oleh piringan bulan pada puncak gerhana.
Pada gerhana Matahari sebagian terdapat bagian dari piringan matahari yang tertutup oleh piringan bulan dan ada bagian yang tidak tertutup oleh piringan bulan.
3. Gerhana Matahari Cincin
Jenis-jenis gerhana matahari selanjutnya adalah gerhana matahari cincin.
Gerhana matahari cincin ditandai dengan piringan bulan yang menutup hanya sebagian dari piringan matahari setelah mencapai puncak gerhana.
Piringan matahari yang tertutup piringan bulan ada pada bagian tengah, piringan bulan masuk ke dalam piringan matahari.
Pada fenomena gerhana matahari cincin, ukuran piringan bulan lebih kecil dibandingkan ukuran piringan matahari.
Keadaan tersebut menyebabkan posisi matahari, bulan, dan bumi berada pada satu garis lurus sehingga piringan bulan tidak mampu menutupi piringan matahari sepenuhnya.
Bagian piringan matahari yang tidak tertutup oleh piringan bulan akan membentuk cincin bercahaya. Cincin inilah yang kemudian menjadikan fenomena ini dikenal dengan gerhana matahari cincin.
4. Gerhana Matahari Hibrida
Gerhana matahari hibrida atau dikenal dengan gerhana cincin total terjadi di antara pergeseran gerakan gerhana matahari cincin dan total. Fenomena ini sangat jarang terjadi.
Dinamakan gerhana matahari hibrida karena saat terjadi gerhana ini, beberapa area akan dapat dilihat sebagai matahari total, namun untuk beberapa titik akan melihatnya sebagai matahari cincin.
Demikian ulasan tentang jenis-jenis gerhana matahari yang bisa terjadi.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News