Sonora.ID - Cerita fabel anak-anak kerap kali digunakan untuk menanamkan pesan moral dan nasihat kehidupan kepada anak-anak, karena cara ini terbukti lebih efektif untuk memberikan pengajaran dalam usia anak tersebut.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, fabel adalah cerita yang menggambarkan watak dan budi manusia yang pelakunya diperankan oleh binatang dan berisi pendidikan moral serta budi pekerti.
Jadi, cerita fabel berisikan cerita yang menggambarkan watak-watak dan budi manusia tetapi diperankan dengan tokoh hewan.
Cara ini tak hanya bisa menanamkan pesan moral dan nasihat, tetapi membantu anak untuk mengenal berbagai macam hewan.
Berikut ini adalah 12 contoh cerita fabel anak-anak yang kaya pesan moral dan nasihat kehidupan.
1. Bayangan
Seekor anjing yang tamak. Suatu hari ia berjalan sambil menggigit sepotong daging segar. Ketika menyusuri sungai, ia melihat seekor anjing lain yang juga sedang menggigit sepotong daging tanpa ia tahu bahwa itu adalah bayangannya sendiri.
Si anjing menginginkan daging itu juga dan berusaha untuk merebutnya. Akibatnya, daging yang ia gigit pun malah tercebur ke dalam sungai dan ia pun gagal untuk menikmatinya.
Pesan moral dari dongeng tersebut adalah jangan menjadi seorang yang serakah dan ingin merebut hak orang lain, karena masing-masing orang telah memiliki rezekinya sendiri.
Baca Juga: 7 Cerita Fabel Bahasa Inggris, Singkat dan Penuh Makna Bermanfaat
2. Kelinci dan 20 Buaya
Pada suatu hari, seekor Kelinci akan menyeberangi sungai, namun ia tidak bisa berenang. Dia memiliki suatu ide. Dia memanggil kepala Buaya yang sedang berenang di sungai. Kelinci bertanya kepada kepala Buaya.
"Ada berapa banyak Buaya disungai ini?" Kepala Buaya menjawab, "Kami disini ada dua puluh ekor,".
"Di mana mereka?" Kelinci bertanya untuk beberapa waktu, "Untuk apa itu?" Kepala Buaya bertanya.
"Kalian semua baik, jadi aku ingin kalian berbaris secara teratur,".
Kepala kemudian Buaya memanggil semua temannya dan berbaris secara teratur. Kemudian Kelinci memulai hitungannya dengan meloncat dari satu Buaya ke Buaya yang lainnya : satu…dua….tiga…empat…hingga dua puluh, dan akhirnya dia berterimakasih ke semua Buaya karena ia dapat menyeberangi sungai.
Pesan Moral: Cerita ini mengajarkan para pembaca untuk berpikir lebih matang sebelum bertindak agar bisa menyelesaikan permasalahan dengan baik.
3. Kancil Mencuri Ketimun
Kancil yang licik dan suka mencuri timun dari kebun sayur Pak Tani. Suatu hari ia terjebak masuk ke dalam lubang yang sudah disiapkan oleh Pak Tani untuknya karena sudah merusak kebun sayurannya.
Di saat ia kebingungan karena tidak bisa keluar dari lubang, ia membohongi beberapa hewan yang menanyakan alasannya berada di dalam lubang tersebut.
Ia berbohong bahwa ia berada di sana karena berlindung dari hari kiamat yang akan tiba keesokan hari. Karena takut akan hari kiamat, para hewan pun ikut masuk ke dalam lubang bersamanya tanpa mereka tahu bahwa itu adalah idenya untuk bisa keluar dari lubang tersebut.
Pesan moral yang dapat diambil dari salah satu contoh cerita fabel ini adalah jangan pantang menyerah saat menghadapi sebuah masalah.
4. Kura-kura dan Kelinci
Ada seekor kelinci sombong karena merasa dirinya lah yang tercepat di hutan. Ia menantang hewan lainnya untuk lomba lari dengannya dan kura-kura menerimanya. Awalnya kelinci menganggapnya sebuah lelucon karena tahu bahwa kura-kura berjalan dengan sangat lambat, tapi akhirnya ia bersedia untuk lomba lari bersama kura-kura.
Saat lomba sudah dimulai, kelinci memang berlari dengan cepat sementara kura-kura jauh tertinggal di belakang. Di tengah perjalanan, kelinci merasa tidak akan bisa disusul oleh kura-kura jadi ia beristirahat dan menyantap wortel yang ia temukan di hutan. Karena kekenyangan, ia pun mengantuk dan akhirnya tertidur.
Siapa sangka kura-kura pantang menyerah dan terus berjalan meski lambat hingga garis akhir dan memenangkan perlombaan tersebut. Dari cerita fabel pendek ini dapat diambil pesan bahwa anak tidak boleh sombong serta harus memiliki sifat gigih dan pantang menyerah untuk mencapai mimpi.
Baca Juga: 10 Contoh Cerita Fabel untuk Anak, Kaya Pesan Moral dan Nilai Kehidupan
5. Semut dan Belalang
Saat itu musim panas dan semut-semut bekerja keras, menyimpan makanan untuk musim dingin. Belalang melihat mereka bekerja keras dan bertanya mengapa mereka melakukannya.
“Apakah kamu tidak tahu?” kata salah satu Semut. “Musim dingin akan datang dan kita perlu menyimpan makanan agar kita bisa bertahan hidup.” Belalang tertawa dan berkata, “Saya tidak perlu khawatir tentang musim dingin. Saya bisa menyanyi dan menari sepanjang hari dan saya akan baik-baik saja.”
Tetapi ketika cuaca dingin datang, Belalang kelaparan dan kedinginan dan harus meminta makanan kepada Semut. Mereka memberinya beberapa makanan, tetapi berkata, “Kamu seharusnya bekerja dengan kami di musim panas dan kemudian kamu akan mempunyai cadangan makan yang cukup.”
Pesan Moral: Cerita fabel ini mengajarkan pembaca untuk tidak bermalas-malasan dan harus bekerja keras untuk menghadapi masa depan
6. Gagak yang Cerdik
Di suatu siang yang terik, seekor burung gagak merasa sangat kehausan. Tiba-tiba, di saat ia terbang, ia melihat sebuah teko yang berisi sedikit air di sebuah kebun. Ia pun segera turun untuk meminum air di dalam teko tersebut. Namun ternyata paruhnya tidak bisa menjangkau air di dalamnya. Ia pun berusaha mencari cara agar bisa meminumnya.
Lalu ia mendapat ide untuk memasukkan beberapa kerikil ke dalam teko satu demi satu. Usahanya pun berbuah manis.
Air di dalam teko perlahan naik ke permukaan dan memudahkannya untuk meminum air tersebut. Dari kisah tersebut, bisa diambil pesan bahwa kita harus berpikir kreatif saat menghadapi kesulitan dan berusaha keras untuk bisa mencapai sesuatu.
7. Kuda dan Rusa
Suatu hari, seekor kuda dan rusa sedang berjalan bersama. Rusa itu berkata, “Saya adalah raja hutan. Semua binatang menghormati saya.” Kuda itu berkata, “Aku tidak takut padamu. Aku bisa berlari lebih cepat darimu.” Rusa itu berkata, “Kalau begitu mari kita berlomba.”
Kemudian mereka berlomba. Kuda menang dengan mudah. Rusa itu marah dan berkata, “Saya menantang anda untuk balapan lain. Kali ini kita akan berlari menaiki bukit.” Jadi mereka melakukan balapan lain. Kali ini Rusa menang dengan mudah.
Kuda itu marah dan berkata, “Saya menantang anda untuk satu balapan lagi. Kali ini kita akan berlari menuruni bukit.” Sehingga mereka balapan satu kali lagi. Kali ini Kuda menang dengan mudah. Rusa itu marah dan berkata, “Saya menyerah. Anda memang raja hutan.”
Pesan Moral: Cerita fabel ini mengajarkan pembaca untuk lebih rendah hati dan tidak sombong atas pencapaian yang sudah berhasil diraih.
Baca Juga: 11 Contoh Cerita Fabel Singkat, Berisi Pesan Moral untuk Anak
8. Katak dan Sapi
Suatu hari, sekelompok Katak sedang duduk di tepi sungai. Mereka melihat seekor Sapi lewat. Katak mulai mengolok-oloknya. Katak berkata, “Kamu begitu besar dan kuat. Mengapa kamu tidak melompat ke sungai?”
Sapi itu menjawab, “Saya tidak takut sungai. Saya bisa berenang.” Katak berkata, “Kami tidak percaya padamu. Buktikan.” Kemudian sapi itu melompat ke sungai. Tapi dia tidak bisa berenang dan dia tenggelam.
Pesan Moral: Cerita fabel ini mengajarkan para pembaca untuk tidak mengolok-olok orang lain dan selalu berhati-hati dalam bersikap agar tidak menyebabkan orang lain sakit hati.
9. Tipuan Rubah
Suatu hari, seorang peternak mencari hewan yang bersedia menggembalakan domba dombanya. Di jalan, ia bertemu dengan seekor beruang yang menawarkan diri untuk menjadi penggembalanya. Namun, peternak itu menolaknya karena suara beruang sangat buruk. Di tempat lain, ia bertemu dengan serigala yang bersedia menjadi gembalanya.
Namun, lagi-lagi tak diterimanya karena suara serigala parau. Di tempat lain, barulah ia bertemu dengan seekor rubah. Karena bersuara merdu, peternak pun menerimanya sebagai penggembala domba dombanya. Namun, suara merdu rubah itu tidak menjadi jaminan.
Si rubah sangat culas dan tak bisa dipercaya. Setiap hari selama menggembalakan domba peternak, ia memangsa domba peternak satu-persatu. Sehingga akhirnya dalam sebulan, semua domba-domba peternak itu habis dimakannya.
10. Serigala dan Anjing Penjaga
Ada seekor serigala yang tinggal di hutan. Badannya kurus kering tinggal tulang belulang. Suatu hari saat berjalan di hutan, serigala bertemu dengan seekor anjing yang besar dan gemuk. Anjing itu tinggal di rumah orang kaya sebagai anjing penjaga. Serigala berpikir hidup anjing itu tampak menyenangkan sekali.
Setiap hari, majikan pemilik anjing itu memberinya makanan yang banyak dan enak-enak. Wah, serigala jadi iri ingin menjadi seperti anjing itu. Namun, anehnya. Tiba-tiba, serigala itu mengurungkan niatnya. Aku lihat kamu memakai ikatan di leher,” kata serigala sambil memperhatikan ikatan yang ada di leher anjing.
“Pasti majikanmu sering mengikatmu ya? tanya serigala menerkam. Kalau seperti itu kondisinya,” lanjut serigala kemudian. “Aku lebih baik kelaparan dan kesusahan mencari makan seperti saat ini,” kata serigala menegaskan pada anjing. “Daripada hidupku terkekang dan tidak ada kebebasan seperti engkau, tambah serigala dengan penuh keyakinan sambil pergi meninggalkan anjing.
Baca Juga: Struktur Cerita Fabel, Ciri-Ciri, Jenis Lengkap dengan Contohnya
11. Jalak dan Kerbau
Seekor kerbau senang berkubang di dalam lumpur dan ia ditemani oleh seekor burung jalak, tanpa menyadari keberadaan burung tersebut. Keberadaan sang jalak menguntungkan bagi kerbau, karena ia selalu memakan kutu dan cacing yang ada di punggung kerbau.
Namun kerbau tidak menghiraukannya dan belum pernah sekalipun mengucapkan terima kasih. Saat jalak berkata akan pergi, kerbau pun tidak peduli apapun yang jalak lakukan karena memang kerbau tidak pernah menyadari kehadirannya.
Cerita fabel tersebut memberikan sebuah pesan bahwa seringkali hidup kita dibantu dan didukung oleh orang lain hingga meraih keberhasilan. Jangan pernah mengabaikan orang yang telah membantu kita sehingga bisa menyebabkan rasa penyesalan saat orang tersebut pergi.
12. Serigala Berbulu Domba
Suatu hari, seekor Serigala melihat sekawanan domba. Dia ingin memakannya, tetapi dia tahu bahwa gembala akan menghentikannya. Jadi dia memikirkan sebuah rencana. Dia mengenakan kulit domba dan bergabung dengan kawanan domba.
Gembala itu tidak tahu bahwa dia adalah Serigala. Setelah beberapa saat, Serigala mulai bertingkah seperti serigala. Dia mengejar domba-domba itu dan mencoba memakannya. Gembala itu melihatnya dan mengusirnya.
Pesan Moral: Cerita ini mengajarkan para pembaca untuk lebih berhati-hati dengan orang lain yang memiliki karakter berlawanan agar tidak tertipu dan dijahati.
Berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.