Banjarbaru, Sonora.ID – Sebanyak 25 ribu bibit pohon Kulay, ditanam secara bertahap di lahan milik Pemprov Kalsel, di Jalan Golf Banjarbaru, pada Kamis (16/03).
Penanaman di atas lahan seluas 23 ribu hektar itu dipimpin langsung oleh Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor, dalam rangka memperingati Hari Bakti Rimbawan ke-40 tahun 2023. Kegiatan yang juga termasuk dalam Gerakan Revolusi Hijau yang digagas Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor.
“Hari ini kembali kita gelorakan Gerakan Revolusi Hijau, kita menanam 25 ribu bibit,” ujar Gubernur Kalsel yang akrab disapa Paman Birin usai acara penanaman.
Ia menyampaikan, gerakan Revolusi Hijau ini semata-mata bertujuan untuk menjaga dan memelihara bumi, khususnya di banua.
“Kalau bukan kita, siapa lagi?,” ujarnya.
Baca Juga: Perselingkuhan Oknum ASN Banjarmasin Wakil Wali Kota: Cuma Contoh Kecil
Gubernur juga mengatakan, segala efek buruk yang muncul akibat kondisi bumi saat ini telah dirasakan oleh manusia luas.
“Kita sudah merasakan efek tidak baik dari kondisi bumi,” beber Paman Birin.
Oleh karena itu, lanjut Gubernur, masyarakat harus selalu bersemangat dalam menanam dan melakukan penghijauan, untuk minimalisir lahan kritis yang ada.
“Kita terus semangat menanam untuk banua kita tercinta Kalsel, dan terus berupaya meminimalisir lahan kritis yang ada di Kalsel,” ajaknya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kehutanan Kalsel, Fathimatuzzahra dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan penanaman ini merupakan salah satu upaya untuk mempertahankan dan meningkatkan tutupan lahan di Provinsi Kalsel.
Dijelaskannya, melalui Gerakan Revolusi Hijau, hingga saat ini sudah dilakukan penanaman dan pembagian bibit secara gratis setara dengan 137 ribu hektar lebih melalui berbagai kegiatan.
Seperti rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS), reklamasi, Perizinan Berusaha Penanaman Hutan (PBPH) Hutan Tanaman, PBPH Hutan Alam, Perhutanan Sosial, Rehabilitasi Hutan dan Lahan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS), Forest City, ASN Menanam, dan sejumlah kegiatan lainnya.
Baca Juga: 1.000 Pohon Ditanam Bio Farma di Taman Buru Gunung Masigit Kareumbi
Dengan gerakan ini, sebut Fatimatuzzahra, tercatat penurunan luas lahan kritis yang cukup signifikan di Provinsi Kalsel.
Berdasarkan rilis dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, luas lahan kritis di penghujung tahun 2022 tersisa 458 ribu hektar. Jumlah itu jauh mengalami penurunan disbanding data tahun 2013 yang berada di angka 640 ribu hektar.
“Dimana luas lahan kritis Kalsel pada tahun 2013 tercatat 640 ribu hektar, 511 ribu hektar pada tahun 2018 dan di tahun 2022, luas lahan kritis di Kalsel menjadi 458 ribu hektar,” beber perempuan yang biasa disapa Aya.
Tema Hari Bakti Rimbawan ke-40 adalah “Menghijaukan Bumi Dan Membirukan Langit Banua, yang merupakan salah upaya untuk menjalankan komitmen pengendalian perubahan iklim.
Peringatan Hari Bakti Rimbawan 2023 juga dilaksanakan oleh seluruh UPT KLHK, UPT KPH di Lingkup Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel dengan melakukan penanaman bersama masyarakat di desa-desa yang dipadukan Kegiatan Hari Desa Asri Nusantara tahun 2023.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.