Sonora.ID – Topi merupakan salah satu aksesoris yang disukai banyak orang khususnya di kalangan pria.
Bahkan, sebagian orang menjadikan topi sebagai aksesoris pilihan yang membuat penampilannya menjadi lebih menarik.
Selain itu, alasan seseorang memakai topi supaya terhindar dari panasnya terik matahari dan menutupi kebotakan pada kepala.
Namun tahukah kamu, ternyata ada yang beranggapan bahwa terlalu sering memakai topi berakibat pada rontoknya rambut dan bau rambut yang tidak sedap.
Lantas, apakah anggapan tersebut dapat dibenarkan?
Baca Juga: 9 Penyebab Rambut Rontok pada Wanita di Usia Muda, Karena Diet?
Dilansir dari Tribunnews.com, Dermatolog dari UCLA Health, Dr. Hayley Goldbach memahami kekhawatiran itu.
Menurutnya, memakai topi ternyata membuat penipisan rambut bagi banyak orang.
Sehingga tak heran apabila muncul anggapan penggunaan topi memicu kebotakan.
Namun, Gladbach mengatakan, perhatian pertamanya bukanlah pada pemakaian topi.
Masih dihimpun dari sumber yang sama, Spesialis Bedah 0lastik Bidang Restorasi Rambut di Mount Sinai Medical Center, New York, Dr. Michael Wolfeld menyebut bahwa penyebab utama kebotakan bukan karena terlalu sering memakai topi.
“Genetik adalah penyebab utama kebotakan,” katanya.
Wolfeld menjelaskan, pola kebotakan pria dan wanita dimulai sebagian oleh kepekaan genetik yang diturunkan oleh hormon, yang disebut dihydrotestosterone (DHT), yang muncul pada kulit kepala dan bagian tubuh lainnya.
Baca Juga: Sering Cabut Uban Bikin Makin Banyak Uban, Mitos atau Fakta?
Pada orang-orang yang memiliki kepekaan tersebut, folikel-folikel rambut longgar dan mengerut sebagai respons DHT.
Pengobatan kerontokan, seperti propecia (finastride) bisa bekerja untuk mencegah produksi DHT.
Namun, kebotakan disebabkan oleh berbagai faktor.
Para pakar sepakat bahwa sering menarik rambut bisa menjadi salah satu penyebab.
Penulis: Fernando Oktareza
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.