Solo, Sonora.ID - Kurang dari satu minggu lagi umat Hindu seluruh dunia akan menyambut hari raya Nyepi Tahun Baru Saka 1945/2023, di Kota Solo sendiri suasana untuk menyambut hari raya keagamaan Hindu ini juga sudah mulai terasa.
Dimana, jika di lihat dari sekitaran wilayah Balaikota Solo tepatnya di Jalan Jendral Sudirman hingga kawasan Gladak, terdapat sejumlah penjor yang menghiasi sisi kiri dan kanan Jalan kurang lebih sepekan terakhir.
Ada juga ornamen-ornamen dan hiasan khas Bali yang terpasang di sekitaran kompleks Balaikota baik itu di bagian pohon yang terpasang kain poleng maupun di bagian lainnya.
Melalui Pemkot Solo, Gebyar Seni Tahun Baru Saka 1945/2023 merupakan kegiatan yang pertama kali digelar di Kota Solo. Dalam kegiatan ini, nantinya akan ada juga serangkaian acara seperti Kirab Seni Budaya, Pawai Ogoh-ogoh, serta pentas seni.
Baca Juga: Prestigious Rumah Sakit Swasta, Jadi Kategori Bergengsi di SBBI Awards 2023
Sementara untuk kegiatan puncak nya nanti akan dilaksanakan pada hari Sabtu, 18/03/2023 di Plaza Balaikota Surakarta.
Dalam pawai Ogoh-ogoh yang akan di gelar di Kota Solo kali ini, juga akan di ikuti oleh beberapa komunitas Hindu baik dari Solo sendiri maupun dari Luar Kota Solo seperti Klaten dan Gunung Kidul juga akan turut memeriahkan pawai.
Gelaran Kirab seni ini nantinya akan dilaksanakan mulai pukul 16.00 WIB dengan titik start dan finish dari Balaikota Solo.
"(Akan diikuti) perwakilan pemerintah Jembrana dan warga Hindu yang ada di Kota Solo, Kata Gibran Rakabuming Raka, selaku Walikota Solo saat ini. Jum'at (17/03/2023).
Dia juga menuturkan bahwa nantinya akan ada penampilan kesenian daerah termasuk tarian bahkan musik dari perwakilan pemerintah Kabupaten Jembrana.
Disamping itu, Gibran juga mengaku bahwa dirinya sudah menemui Bupati Jembrana, I Nengah Tamba, di lokasi menginapnya hari ini.
"Besok yang tampil banyak," Jelasnya.
Baca Juga: Mengapa Ogoh-Ogoh Berwujud Seram? Ini Makna dan Awal Mula Ogoh-Ogoh Hari Suci Nyepi
Dalam acara puncaknya, pentas seni budaya yang akan di tampilkan merupakan perpaduan antara tarian yang berasal dari Solo dan Bali seperti Tari Gabor, Tari Jangger, Tari Pendet, Tari Sekar Jagat, Tari Gambyong, dan Tari Rejang Renteng. Ada juga penampilan Fragmentari Blegajur Camilan dengan judul Prabwa Nata, dari sanggar sangita mredangga Kabupaten Jembrana.
Gibran juga menuturkan bahwa sebenarnya seluruh rangkaian kegiatan dalam menyambut hari raya Nyepi yang diadakan Pemkot Solo tahun ini yaitu ingin menyampaikan pesan dimana Kota Solo merupakan rumah bagi para warganya, tanpa terkecuali dan akan terus tumbuh hingga ke generasi mendatang.
Pentas Seni Budaya ini juga tidak hanya sekadar festival yang memikat wisatawan yang datang ke Kota Solo, Namun Pentas ini lebih ke bagaimana seharusnya kita menjalani masa depan sebagai Indonesia yang tenang dan damai.