Sonora.ID - Sering buang air kecil (BAK) atau pipis ternyata bisa menjadi sebuah pertanda yang mempresentasikan kondisi kesehatan seseorang.
Hal ini karena orang normal biasanya kencing atau pipis sekitar enam sampai delapan kali dalam sehari.
Akan tetapi, lantaran adanya kondisi tertentu ada beberapa orang yang bisa kencing dengan frekuensi lebih dari delapan kali atau lebih dari tiga liter sehari.
Dalam dunia medis keadaan tersebut dikenal dengan istilah poliuria atau meningkatnya volume urine yang berlebihan. Meningkatnya volume urine ini bisa disertai dengan gejala sering buang air kecil, nokturia, haus, dan polidsia.
Penyebab sering kencing ini biasanya disebabkan oleh terlalu banyak minum terutama minum minuman berkafein seperti teh, kopi, soda yang bisa meningkatkan frekuensi buang air kecil. Penyebab lainnya adalah mengonsumsi obat tertentu atau minum minuman beralkohol.
Selain lantaran kondisi tersebut ada juga beberapa kondisi lainnya yang menjadi penyebab seseorang sering kencing. Berikut penjelasanya yang dikutip dari berbagai sumber.
Baca Juga: Ini 4 Penyebab Kencing Berbusa dan Bagaimana Cara Mengatasinya
Penyebab Sering Buang Air Kecil (BAK)
1. Infeksi Saluran Kencing
Penyebab yang pertama adalah adanya infeksi bakteri menyerang ginjal, kandung kemih, atau saluran kencing.
Setelah terinfeksi, kandung kemih kemudian dapat membengkak hingga susah menahan banyak air seni.
2. Diabetes
Sering kencing juga bisa jadi tanda awal penyakit diabetes melitus dan insipidus. Penderita penyakit ini bisa kencing sebanyak 15 liter sehari atau lima kali lipat lebih banyak daripada intensitas buang air kecil normal.
Pada diabetes insipidus tubuh akan tidak cukup untuk memproduksi hormon vasopresin yang bertugas memberi tahu ginjal untuk melepaskan air ke dalam tubuh saat tubuh membutuhkannya.
3. Stroke
Penderita stroke bisa buang air kecil berlebihan, atau sering kencing tapi jumlah urine yang keluar sedikit lantaran penyakit ini dapat merusak saraf yang mengontrol kandung kemih.
4. Batu Ginjal
Penderita batu ginjal juga bisa merasakan ingin sering kencing, namun jumlah urine yang keluar biasanya hanyalah sedikit.
5. Sindrom Nyeri Kandung Kemih
Sistitis interstisial atau sindrom nyeri kandung kemih juga membuat penderitanya kerap ingin sering kencing, tapi tidak banyak urine yang mengalir.
Penderita juga akan merasakan rasa nyeri saat buang air kecil atau saat berhubungan seks.
6. Prostat
Prostat yang membesar membuat aliran kencing terasa lemah dan tidak merata sehingga penderita akan susah menahan kencing.
7. Otot Pelvis Melemah
Otot pelvis bisa melemah lantaran kehamilan, persalinan, kandung kemih keluar dari posisi normal, atau saluran pembuangan air kecil longgar.
8. Peradangan pada Vagina
Vaginitis atau peradangan pada vagina disebabkan infeksi jamur, bakteri, virus, penggunaan obat tertentu, perubahan hormon, efek bahan kimia, atau alergi pakaian tertentu.
Kondisi ini biasanya juga ditandai dengan keluarnya cairan berbau dari organ kewanitaan.
9. Tumor di Sekitar Kandung Kemih
Gejala tumor di sekitar kandung kemih, yakni terdapat darah dalam urine, muncul benjolan di perut bagian bawah, dan nyeri saat kencing.
10. Sembelit
Kondisi sembelit bisa membuat usus penuh lalu mendorong kandung kemih turun sehingga penderitanya jadi sering kencing.
Jika kondisi sering BAK ini masih disebabkan oleh penyebab-penyebab yang tergolong ringan, Anda masih bisa mengatasinya dengan melakukan beberapa cara atau langkah di bawah ini.
Akan tetapi, jika kondisi tersebut disertai dengan gejala serius lainnya, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang lebih lanjut.
Baca Juga: Jangan Diabaikan! Ini 7 Ciri-ciri Penyakit Ginjal Stadium Awal yang Wajib Diketahui
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.