Uterus memegang peran penting sebagai tempat berkembangnya sel telur yang sudah dibuahi tersebut hingga menjadi bayi.
3. Kehamilan
Selama kehamilan, janin yang berkembang akan mendapatkan nutrisi dari plasenta yang tersambung dengan ibu. Seluruh proses terjadi di dalam uterus.
4. Memudahkan persalinan
Lapisan otot rahim akan berkontraksi sebagai persiapan untuk persalinan. Kontraksi itu yang akan membantu dan mendorong bayi keluar dari rahim sehingga persalinan akan lebih mudah.
Setelah bayi lahir, rahim akan tetap berkontraksi untuk mengeluarkan plasenta dan mengembalikan rahim ke ukuran normalnya.
5. Mendukung kinerja kandung kemih, usus, tulang panggul, dan organ lain
Uterus juga memiliki peran memberikan integritas struktural dan dukungan ke kandung kemih, usus, tulang panggul, dan juga organ lainnya.
Jaringan pembuluh darah dan saraf uterus akan mengarahkan aliran darah ke panggul dan ke genitalia luar, termasuk ke vagina, labia, dan klitoris.
Baca Juga: Ciri-Ciri Ascomycota: Struktur, Habitat, Reproduksi, Contoh, dan Peran
6. Saluran gamet
Ketika terjadi pembuahan maka akan terjadi pertumbuhan antara sel gamet jantan dan gamet betina. Uterus sebagai saluran gamet atau spermatozoa tersebut.
7. Pengendali pendarahan
Pendarahan yang terjadi pada uterus bisa terjadi saat masa haid dan kehamilan.
Pada saat uterus mengalami pendarahan maka otot-otot uterus akan mengalami kontraksi. Selain faktor ototuterus yang mengendalikan proses pendarahan, ada faktor hormon yang memengaruhi kontraksi pada uterus yaitu hormon antidiuretik.
Berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.