Sonora.ID - Sebuah cerita yang baik biasanya mengandung beberapa unsur yang membangunnya. Unsur-unsur tersebut adalah unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik.
Unsur intrinsik merupakan unsur yang membangun karya sastra itu sendiri, misalnya, tema, latar (setting), sudut pandang (point of view), alur, penokohan, gaya bahasa, dan amanat.
Sementara itu, unsur ekstrinsik merupakan unsur di luar karya sastra, namun sangat berpengaruh terhadap karya sastra tersebut, contohnya, latar belakang sosial, budaya pengarang, keadaan masyarakat, lingkungan keagamaan, dan pengalaman pengarang.
Dalam artikel ini pun kita akan secara khusus mempelajari mengenai salah satu unsur intrinsik dalam prosa atau cerita, yakni tema. Apa itu tema?
Mengutip dari buku Be Smart Bahasa Indonesia Untuk Kelas VII SMP/MTs, yang dimaksud dengan tema adalah pokok permasalahan sebuah cerita, makna cerita, gagasan sentral, atau dasar cerita.
Tema sering kali disamakan dengan topik. Akan tetapi, kedua istilah ini nyatanya memiliki pengertian atau arti yang berbeda.
Topik merupakan sebuah pokok pembicaraan dalam suatu karya, sedangkan tema merupakan gagasan sentral yang hendak diperjuangkan melalui suatu karya fiksi bersifat tersirat dan dapat dipahami setelah membaca keseluruhan cerita.
Baca Juga: Pengertian Alur Cerita Lengkap dengan Penjelasan Jenis dan Tahapannya
Jenis Tema
Tema fiksi biasanya dikelompokkan menjadi lima jenis atau macam, yakni:
Tema yang cenderung berkaitan dengan keadaan jasmani seorang manusia. Fokus pada kenyataan diri manusia sebagai molekul, zat, dan jasad. Misalnya, tema percintaan.
Tema tentang moral karena tema ini mencakup hal-hal yang berhubungan dengan moral manusia yang wujudnya tentang hubungan antarmanusia antara pria dan wanita.
Meliputi hal-hal yang berada di luar masalah pribadi, contohnya, masalah politik, pendidikan, propaganda.
Tema yang menyangkut reaksi-reaksi pribadi yang pada umumnya menentang pengaruh sosial.
Tema yang berkaitan dengan kondisi dan situasi manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan.
Fungsi Tema
Sementara itu, berdasarkan buku Apresiasi Prosa Indonesia, sebuah tema memiliki fungsi yang beragam. Sebagai makna cerita tema memberikan kontribusi bagi plot, tokoh, dan latar.
Tema juga menjadi penyatu bagi keseluruhan fiksi. Seorang pengarang menciptakan alur, tokoh baik secara sadar atau tidak, eksplisit maupun implisit pada dasarnya merupakan perilaku responsifnya terhadap tema yang telah dipilih.
Tema juga berfungsi untuk melayani visi pengarang. Pengarang menciptakan dunia fiksional yang relevan dengan kehidupan pembaca sehingga pembaca dapat memetik hikmah dari pengalaman tokoh dalam cerita.
Contoh Tema
Baca Juga: Unsur Intrinsik Novel Lengkap dengan Penjelasannya yang Mudah Dipahami
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.