Sonora.ID - Berikut ini akan diulas sejumlah perbedaan air ketuban dan keputihan yang perlu diketahui oleh para ibu hamil yang tengah menanti kelahiran bayi.
Air ketuban merupakan cairan seperti air yang mengelilingi bayi di dalam rahim dan berfungsi melindungi bayi dari infeksi dan kompresi tali pusar serta melindungi gerakan bayi saat berada di dalam rahim.
Adapun keputihan merupakan cairan vagina (vaginal discharge) yang kental, berwarna keputihan atau kekuningan dan lumrah dialami perempuan.
Saat usia kehamilan sudah mendekati hari perkiraan lahir (HPL), biasanya akan terjadi pecah ketuban dan kontraksi.
Namun terkadang para ibu hamil masih kebingungan membedakan apakah cairan yang keluar adalah keputihan atau ketuban.
Simak penjelasan soal perbedaan keduanya berikut ini.
Baca Juga: 15 Cara Menyuburkan Kandungan Agar Cepat Hamil
Perbedaan Air Ketuban dan Keputihan
Dikutip dari laman Sehatq, air ketuban dan keputihan dapat dibedakan dengan memperhatikan beberapa hal, yaitu:
1. Cek Konsistensi
Air ketuban biasanya konsistensinya cair.
Sementara keputihan lebih kental seperti lendir.
2. Intensitas
Ibu hamil juga bisa mengecek intensitas keluarnya cairan.
Jika cairan menetes secara konsisten, terus menerus, maka cairan tersebut bisa jadi merupakan air ketuban.
Adapun jika cairan tersebut keluar satu waktu atau tidak konsisten, maka itu adalah keputihan.
3. Lakukan Uji Kertas Lakmus
Perbedaan air ketuban dan keputihan juga bisa dicek dengan melakukan uji kertas lakmus.
Jika kertas lakmus berubah dari warna merah menjadi biru, maka dipastikan itu adalah air ketuban,
Adapun jika kertas lakmus tidak mengalami perubahan, berarti itu adalah keputihan.
Baca Juga: 11 Makanan yang Mengandung Kalsium untuk Ibu Hamil, Catat!
Ciri-ciri Air Ketuban Pecah
Dikutip dari Kompas.com, ada beberapa ciri yang umum dialami ketika air ketuban pecah pada ibu hamil, antara lain:
1. Kebocoran ketuban yang tidak terkendali
Sejumlah ibi hamil akan merasakan adanya rembesan atau tetesan dari organ kewanitaan secara tiba-tiba.
Jika mengalaminya secara intens, segera kunjungi fasilitas kesehatan terdekat untuk mengecek apakah sudah saatnya melahirkan atau belum.
Untuk mengatasinya, cobalah pakai pembalut atau kain bersih yang dapat menyerap cairan.
2. Cairan yang keluar jernih dan tidak berbau
Cairan ketuban umumnya jernih dan tidak berbau.
Saat air ketuban pecah, bisa juga disertai sedikit garis darah.
3. Adanya tekanan atau letupan tanpa rasa sakit
Ketika air ketuban pecah, banyak ibu hamil akan merasakan adanya tekanan seperti suara letupan namun tanpa sakit.
Biasanya setelah ini terjadi, kontraksi akan meningkat.
4. Merasa ingin buang air kecil
Jika Anda merasa ingin buang kecil dan sulit menahannya, bisa jadi itu tanda akan pecah ketuban.
Demikian ulasan tentang perbedaan air ketuban dan keputihan beserta ciri-ciri ketuban pecah yang perlu diketahui para ibu hamil.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News