Sonora.ID - Setiap makhluk hidup tentu memerlukan makanan sebagai sumber energi guna melangsungkan hidup.
Dengan bantuan gigi serta enzim - enzim pencernaan, makanan tersebut diubah dari zat yang kompleks menjadi molekul-molekul yang lebih sederhana untuk mempermudah proses penyerapan sari-sari makanan.
Proses - proses pengubahan makanan hingga penyerapan sari - sari makanan tersebut terjadi di dalam sistem pencernaan.
Mengutip dari buku Master RPAL Super Komplet, sistem pencernaan pada manusia melibatkan beberapa organ seperti mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus.
Baca Juga: 7 Penyebab Gangguan Sistem Pencernaan: Pelajaran Tema 3 Kelas 5
Organ - Organ Penyusun Sistem Pencernaan
Di dalam rongga mulut makanan dicerna baik secara mekanik maupun kimiawi. Pencernaan mekanik dilakukan oleh gigi, sedangkan pencernaan kimiawi dilakukan oleh kelenjar ludah.
Ada tiga macam kelenjar ludah di dalam mulut, yaitu kelenjar parotis, submandibularis, sublingualis. Kelenjar ludah ini menghasilkan ludah yang berfungsi untuk memudahkan penelanan makanan serta melindungi selaput mulut dari panas, dingin, asam, dan basa.
Di dalam ludah terdapat enzim amilase (ptyalin) yang berfungsi mengubah karbohidrat (amilum) yang terkandung dalam makanan menjadi gula sederhana (glukosa dan maltosa).
Ada pula lidah yang membantu mengatur penempatan makanan sehingga dapat dikunyah oleh gigi atas dan bawah serta membantu dalam mencampur dan menelan makanan. Lidah juga berfungsi sebagai alat pengecap rasa asam, manis, dan pahit.
Makanan yang telah melewati proses pencernaan kemudian akan masuk ke kerongkongan atau esofagus. Kerongkongan ini merupakan saluran penghubung antara mulut dan lambung.
Masuknya makanan ke dalam lambung melewati kerongkongan ini disebabkan oleh adanya gerakan peristaltik pada dinding otot kerongkongan.
Di dalam lambung terjadi pencernaan mekanik yang dibantu oleh dinding lambung dan pencernaan kimiawi yang dibantu oleh getah lambung.
Dinding lambung terdiri atas otot-otot yang tersusun melingkar, memanjang, dan menyerong. Otot-otot inilah yang menyebabkan lambung berkontraksi sehingga makanan teraduk dan bercampur rata dengan getah lambung yang mengandung air, lendir, asam lambung serta enzim renin, dan pepsinogen.
Asam lambung berfungsi membunuh kuman, bakteri yang masuk bersama makanan. Renin berfungsi menggumpalkan kasein yang terdapat di dalam susu. Pepsin berfungsi memecah protein menjadi pepton serta proteosa.
Lambung menjadi tempat untuk menampung makanan dengan durasi umumnya makanan dapat bertahan selama 3-4 jam. Akan tetapi, makanan berserat bisa bertahan lebih lama.
Dari lambung makanan akan sedikit demi sedikit keluar menuju usus dua belas jari.
Usus halus (intestinum) menjadi tempat penyerapan sari-sari makanan. Usus halus ini terdiri atas usus dua belas jari, usus kosong, dan usus penyerap.
Di dalam usus halus terjadi proses pencernaan secara kimiawi dengan bantuan enzim. Pada usus dua belas jari, proses pencernaan karbohidrat, lemak, dan protein diselesaikan.
Proses selanjutnya adalah proses penyerapan atau absorbsi di usus kosong dan penyerap. Karbohidrat diserap dalam bentuk glukosa, lemak diserap dalam bentuk asam lemak dan gliserol, protein diserap dalam bentuk asam amino.
Sementara itu, vitamin dan mineral tidak mengalami pencernaan karena dapat langsung diserap oleh usus halus.
Dari usus halus makanan dapat disalurkan ke usus besar. Sisa makanan yang masih banyak mengandung air diserap kembali di usus besar dan ini menjadi fungsi penting dari usus besar. Di usus besar sisa makanan akan dibusukkan menjadi feses oleh bakteri escherichia coli.
Feses sebelumnya ditampung di dalam rektum atau poros usus lalu akan didorong oleh otot-otot polos menuju anus sebelum akhirnya dibuang ke luar tubuh. Proses pembuangan feses ini disebut dengan istilah defekasi.
Baca Juga: 6 Perbedaan Pencernaan Mekanis dan Kimiawi, Cek Penjelasannya!
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.