- Musim panas terjadi 21 Juni-23 September
- Musim gugur terjadi 23 September-22 Desember
- Musim dingin terjadi 22 Desember-21 Maret
Pembagian Musim di Belahan Bumi Selatan:
- Musim semi terjadi 23 September-22 Desember
- Musim panas terjadi 22 Desember-21 Maret
- Musim gugur terjadi 21 Maret-21 Juni
- Musim dingin terjadi 21 Juni-23 September
Baca Juga: Proses Terjadinya Gerhana Bulan Total Secara Rinci
2. Terciptanya angin muson
Angin muson ini membawa hujan yang deras atau angin yang begitu kering, akibat perbedaan suhu yang berbeda di bagian Bumi utara dengan bagian selatan.
Angin ini pun terbentuk dari perbedaan suhu tersebut, serta bergerak ke arah Afrika, India, dan ke Asia Tenggara.
Selain itu, angin muson juga dapat memengaruhi iklim di suatu wilayah yang dilewatinya.
Hal ini karena, ada angin yang membawa hujan deras dan ada angin yang membawa udara kering.
Oleh karena itu, kenapa wilayah Afrika lebih kering daripada wilayah Asia Tenggara yang lebih lembap.
3. Titik Balik Matahari
Titik balik Matahari adalah fenomena saat Matahari berada di posisi paling utara atau paling selatan selama pergerakan semu tahunannya.
Setelah mencapai titik itu, Matahari akan bergerak ke arah khatulistiwa. Ada dua titik balik Matahari, yaitu titik balik Matahari musim panas dan titik balik Matahari musim dingin.
Titik balik Matahari musim panas, menempatkan Matahari di bagian Bumi utara dan menyebabkan bagian Bumi utara jadi lebih panas, serta jadi puncak musim panas.
Akibatnya, waktu siang hari jadi lebih lama. Sedangkan, titik balik Matahari musim dingin, posisi Matahari berada pada bagian Bumi selatan.
Sehingga, menyebabkan wilayah Bumi tersebut terasa lebih dingin dan jadi puncak musim dingin. Ini membuat waktu malam hari jadi lebih lama.
Itu dia penjelasan mengenai gerak semu tahunan matahari dan dampaknya, semoga bermanfaat ya!
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.