Sonora.ID - Disadari bahwa memang mayoritas masyarakat Indonesia adalah pemeluk agama Islam, sehingga nuansa pada Bulan Suci Ramadhan memang dirasakan berbeda dari bulan-bulan lainnya, karena mayoritas masyarakat Indonesia menjalankan puasa.
Di sisi lain, negara ini juga mengakui kehadiran agama lainnya sehingga ada pihak-pihak yang tidak menjalankan Ibadah Puasa karena memeluk agama dan kepercayaan lain.
Tidak menjadi masalah bagi para pemeluk agama masing-masing karena yang terpenting adalah saling menghargai, menghormati, dan toleransi atas kepercayaan serta budaya yang ada di dalam agama tersebut.
Menjadi viral, sebuah patung Bunda Maria di Kulon Progo, Yogyakarta, ditutup terpal biru. Patung tersebut berada pada kompleks Sasana Adhi Rasa ‘Santo Yakobus’.
Sasana Adhi Rasa merupakan kompleks makam yang disiapkan untuk pasangan suami istri pemilik kompleks. Pemiliknya sendiri bernama Yakobus Sugiharto, pengusaha besar alat rumah sakit dan ambulans.
Penjaga sasana menyatakan pemilik sasana menutup patung tersebut atas dorongan sekelompok orrang yang merasa tidak sejuk.
“Mereka (pemilik sasana yang) menutup karena ada sekelompok orang yang tidak sejuk, keberatanlah. Keberatan atas patungnya itu. Keinginannya kemarin ditutup dulu,” kata Wagino, penjaga sasana, Kamis (23/3/2023).
Sasana Adhi Rasa ini tepat bersebelahan dengan kompleks makam umum warga, hanya dipisah pagar dan jalan masuk. Sementara itu, Masjid Al Barokah berdiri tepat di seberang jalan, agak ke bawah.
“Harapan warga, patung itu jangan mencolok. Mungkin digeser karena (patung) dekat dengan tempat ibadah lain. Kalau bisa digeser. Tidak mencolok, gitu saja. Kalau kuburan akhirnya disetujui, tapi hanya untuk suami istri itu saja,” kata Purwoko.
Baca Juga: Kakak Kelas yang Sodorkan Kotoran Manusia ke Adik Kelasnya Dikeluarkan dari Sekolah, Cukup?
Pendeta angkat bicara
Seorang pendeta, Yerry Pattinasarany turut menanggapi polemik Patung Bunda Maria tersebut.
Dalam akun Instagram pribadinya yang diikuti lebih dari 93 ribu akun tersebut, menuliskan bahwa dirinya tidak percaya tidak ada tekanan dari oknum masyarakat.
“Salam Maria Bunda Rahmat. Kalau enggak percaya sesembahan orang lain, paling tidak hargai dan jangan sakiti hati orang-orang yang mempercayainya. Yang harus diurus mata dan hati kita, kalau mata dan hati kita bermasalah waktu lihat sesembahan orang lain,” tulisnya dalam foto bersama dengan patung Bunda Maria.
Sontak postingan tersebut pun mendapatkan respon dari para pengikut, bahkan ada yang menilai aksi penutupan patung Bunda Maria dengan terpal ini sebagai penistaan agama dan harus dibawa ke jalur hukum.
Berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.
Baca Juga: Pendeta Joop Suebu: Pengelola Uang Rakyat Papua Perlu Diberi Efek Jera