Sonora.ID - Seseorang harus suci dari hadats besar atau kecil untuk menjalankan ibadah puasa.
Tidak ada larangan bagi pasangan suami istri untuk melakukan hubungan intim di bulan puasa pada saat malam hari.
Namun, ada hal penting yang harus diperhatikan, yakni batas waktu mandi junub saat puasa, agar ibadah puasa yang dijalankan tetap dianggap sah.
Di bulan Ramadan, ada sebagian di antara kita yang terkadang sengaja tidak mandi junub hingga waktu Subuh tiba, baik karena terlalu dingin atau sebab lainnya, padahal kita hendak menjalani puasa. Kita baru mandi setelah Subuh.
Dalam keadaan demikian, apakah puasa kita tetap sah meskipun belum mandi junub hingga subuh?
Baca Juga: Berikut Ini Doa Kamilin dan Artinya yang Dibaca Setelah Sholat Tarawih
Menurut para ulama, batas waktu mandi junub saat puasa di bulan Ramadan, maka boleh baginya mandi junub setelah fajar atau setelah waktu subuh tiba.
Tidak masalah bagi seseorang mandi junub atau mandi haid setelah Subuh, puasanya tetap dinilai sah.
Oleh karena itu, jika kita belum mandi junub hingga waktu Subuh, maka hal itu dibolehkan dan puasa kita tetap dinilai sah.
Meskipun demikian, tetap yang lebih utama adalah mandi junub sebelum waktu Subuh agar kita bisa memulai puasa dalam keadaan suci hari hadas besar.
Hal ini sebagaimana disebutkan oleh Syaikh Wahbah Al-Zuhaili dalam kitab Al-Fiqhul Islami wa Adillatuhu berikut:
Baca Juga: Puasa Bikin Kulit Jadi Kering! Berikut Ini 3 Tips Atasi Kulit Kering Selama Berpuasa!
Artinya: Barangsiapa di waktu Subuh masih junub atau perempuan haid yang sudah suci sebelum fajar, kemudian keduanya tidak mandi kecuali setelah fajar, maka puasa pada hari itu sudah mencukupi bagi keduanya.
Kebolehan belum mandi junub hingga Subuh ini berdasarkan perbuatan Nabi Saw. Beliau pernah menunda melakukan mandi junub hingga Subuh, dan kemudian beliau berpuasa.
Ini menjadi dasar kebolehan menunda mandi junub setelah fajar atau Subuh. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadis riwayat Imam Al-Bukhari dan Muslim, dari Sayidah Aisyah dan Ummu Salamah;
Sesungguhnya Nabi Saw pernah ketika waktu Subuh dalam keadaan junub dari jimak, kemudian beliau mandi dan berpuasa.
Hadis diriwayatkan Imam Al-Bukhari dan Muslim. Dan Imam Muslim menambahi dalam hadis yang bersumber dari Ummi Salamah: 'Dan Nabi Saw tidak mengqada puasanya.
Demikian adalah penjelasan terkait batas waktu mandi junub saat puasa Ramadhan.