يٰسۤ
Mad yang terjadi pada huruf wau atau ya sukun yang jatuh setelah baris fathah dan dibaca pada waktu waqaf.
Mad lin ini ketika dihentikan, apabila tidak dihentikan, maka tidak terjadi mad lin atau tidak ada mad.
Membunyikan wau atau ya ketika matinya seperti itu hendaknya dibaca dengan dilunakan. Cara membacanya boleh 2, 4, dan 6 harakat.
Contoh:
رَيْبٌ
Mad silah adalah mad yang berlaku pada huruf ha dhamir (kata ganti). Khususnya pada hu dan hi yang artinya ‘dia.’ Letaknya selalu di akhir kalimat.
Mad silah thawilah artinya mad silah panjang yaitu apabila ada ha dhomir bertemu dengan hamzah yang berharakat. Cara membacanya adalah dengan dibaca panjang 1, 2, 3 alif.
Contoh:
تَأْوِيْلَهٗٓ اِلَّا اللّٰ
Mad silah yang pendek yaitu apabila ada ha dhomir terletak setelah huruf hidup. Cara membacanya panjang 2 harakat.
Contoh:
لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ
Terjadi apabila ada hamzah bertemu dengan alif lam ta’rif. Dibaca panjang hingga 6 harakat.
Contoh:
قُلْ ءٰۤاللّٰ
Bacaan panjang yang terjadi karena ada 2 huruf ya. Ya yang pertama berharakat kasrah dan tasydid. Sedangkan, ya yang kedua berharakat sukun. Panjang bacaanya 2 harakat.
Contoh:
مِّنَ النَّبِيّٖنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ
Baca Juga: Contoh Bacaan Mad Thobi’i dalam Al-Qur’an Lengkap dengan Penjelasannya
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.