Sonora.ID - Mengutip dari buku Metode Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an, secara etimologi mad berarti tambahan atau panjang.
Sedangkan, menurut istilah tajwid berarti memanjangkan suara sewaktu membaca huruf mad atau layin jika bertemu hamzah atau sukun.
Dapat disimpulkan bahwa mad adalah memanjangkan bunyi huruf atau bacaan karena di dalamnya terdapat salah satu huruf mad, yakni.
Baca Juga: 15 Contoh Mad Iwad dalam Al-Qur’an serta Pengertian dan Cara Bacanya
Macam-Macam Mad dalam Ilmu Tajwid
Mad dalam ilmu tajwid secara garis besar di bagi menjadi dua macam, yaitu:
1. Mad Thabi’i (Mad Asli)
Ketika ada alif (ا) letaknya sesudah huruf berbaris fathah atau huruf ya sukun (ي) sesudah huruf berbaris kasrah atau wau (و) yang jatuh setelah harakat dhammah. Cara membacanya harus panjang sampai dua harakat atau satu alif.
Contohnya:
Al-Maun Ayat 3
وَلَا يَحُضُّ عَلَىٰ طَعَامِ ٱلْمِسْكِينِ
An-Nas Ayat 1
قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ
2. Mad Far’i
Mad yang panjangnya lebih dari pada mad thabi’i dengan adanya beberapa sebab, yaitu apabila terdapat di hadapannya huruf hamzah yang berbaris hidup atau huruf lainnya yang berbaris sukun (mati) atau huruf sesudahnya itu bertasydid.
Mad far’i atau mad turunan ini ada beberapa macam seperti berikut ini.
Mad asli yang bertemu dengan huruf hamzah dalam satu kalimah (kata). Panjang bacaannya adalah 5 harakat atau 2 ½ alif.
Contohnya:
عَمَّ يَتَسَآءَلُونَ
وَأَمَّا مَن جَآءَكَ يَسْعَىٰ
Mad asli yang bertemu dengan huruf hamzah bukan dalam satu kata. Panjangnya ada 3 macam, yaitu: 1 alif atau 2 harakat ketika membaca cepat, 2 alif atau 4 harakat ketika membaca sedang, 2 ½ alif atau 5 harakat ketika membaca lambat.
Contohnya:
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ
انْطَلِقُوا إِلَىٰ
Bacaan panjang karena ada huruf mad bertemu dengan huruf sukun yang disebabkan karena waqaf dan terjadi di akhir ayat. Jika tidak diwaqafkan maka tetap mad asli. Hukum bacaannya ada 3 macam, yaitu tul atau panjang hingga 6 harakat, tawassut atau sedang hingga 4 harakat, dan qasar atau pendek hanya 2 harakat.
Contoh:
ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ
ٱلَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَآ إِنَّنَآ ءَامَنَّا فَٱغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ
Iwad artinya ganti, maka mad ‘iwad adalah fathah tanwin atau fathatain yang berada di akhir kalimah dan dibaca waqaf. Cara membacanya panjang 2 harakat.
Contoh:
وَرَاَيۡتَ النَّاسَ يَدۡخُلُوۡنَ فِىۡ دِيۡنِ اللّٰهِ اَفۡوَاجًا
فَمَهِّلِ الۡكٰفِرِيۡنَ اَمۡهِلۡهُمۡ رُوَيۡدًا
Mad badal adalah setiap hamzah yang dibaca panjang atau hamzah bertemu dengan huruf mad. Cara membacanya dengan dipanjangkan hingga 2 harakat.
Contoh:
لِإِيلَٰفِ قُرَيْشٍ
وَلَلْءَاخِرَةُ خَيْرٌ لَّكَ مِنَ ٱلْأُولَىٰ
Bacaan panjang karena bertemunya huruf mad dengan tasydid dalam 1 kalimah. Cara membacanya dengan dipanjangkan 6 harakat.
Contoh:
وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ
Bacaan panjang karena huruf mad bertemu dengan huruf berbaris sukun dalam satu kalimah. Cara membacanya adalah dengan memanjangkan mad hingga 6 harakat kemudian membaca huruf mad setelahnya dengan ringan.
Contoh:
اَثُمَّ اِذَا مَا وَقَعَ اٰمَنْتُمْ بِهٖۗ اٰۤلْـٰٔنَ وَقَدْ كُنْتُمْ بِهٖ تَسْتَعْجِلُوْنَ
Bacaan panjang pada permulaan surah yang berbentuk huruf yang di-idghamkan dan di-tasydidkan.
Contoh:
الۤمّۤ
Mad panjang dengan 2 harakat ketika membaca huruf ha, ya, tho, hamzah, ra yang terdapat pada awal surah.
Contoh:
يٰسۤ
Mad yang terjadi pada huruf wau atau ya sukun yang jatuh setelah baris fathah dan dibaca pada waktu waqaf.
Mad lin ini ketika dihentikan, apabila tidak dihentikan, maka tidak terjadi mad lin atau tidak ada mad.
Membunyikan wau atau ya ketika matinya seperti itu hendaknya dibaca dengan dilunakan. Cara membacanya boleh 2, 4, dan 6 harakat.
Contoh:
رَيْبٌ
Mad silah adalah mad yang berlaku pada huruf ha dhamir (kata ganti). Khususnya pada hu dan hi yang artinya ‘dia.’ Letaknya selalu di akhir kalimat.
Mad silah thawilah artinya mad silah panjang yaitu apabila ada ha dhomir bertemu dengan hamzah yang berharakat. Cara membacanya adalah dengan dibaca panjang 1, 2, 3 alif.
Contoh:
تَأْوِيْلَهٗٓ اِلَّا اللّٰ
Mad silah yang pendek yaitu apabila ada ha dhomir terletak setelah huruf hidup. Cara membacanya panjang 2 harakat.
Contoh:
لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ
Terjadi apabila ada hamzah bertemu dengan alif lam ta’rif. Dibaca panjang hingga 6 harakat.
Contoh:
قُلْ ءٰۤاللّٰ
Bacaan panjang yang terjadi karena ada 2 huruf ya. Ya yang pertama berharakat kasrah dan tasydid. Sedangkan, ya yang kedua berharakat sukun. Panjang bacaanya 2 harakat.
Contoh:
مِّنَ النَّبِيّٖنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ
Baca Juga: Contoh Bacaan Mad Thobi’i dalam Al-Qur’an Lengkap dengan Penjelasannya
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.