Sonora.ID - Berikut ulasan selengkapnya mengenai "Inilah Proses Terjadinya Gempa Bumi".
Gempa bumi menjadi salah satu bencana yang cukup mematikan.
Disebut mematikan lantaran aktifitas alam ini mampu meratakan seluruh hal yang berdiri di atas tanah menjadi rata dengan tanah.
Gempa bumi sendiri merupakan sebuah aktivitas alam yang bersifat getaran atau gerakan yang terjadi dari dalam hingga menimbulkan gelombang seismik.
Lalu bagaimanakah proses terjadinya gempa bumi?
Berikut ulasan selengkapnya mengenai proses terjadinya gempa bumi:
Baca Juga: Unhas Makassar Kirim 5 Dokter Spesialis, Bantu Korban Gempa Turki
Umumnya sebagian besar patahan di kerak bumi yang tidak bergerak untuk waktu yang lama, kemudian mengalami pergerakan hingga getaran terasa pada lapisan permukaan luar.
Kemudian seiring dengan berjalannya waktu batuan yang ada pasa kedua sisi patahan perlahan akan berubah bentuk akibat adanya gaya tektonik.
Kemudian ketika batuan bawah tanah tiba-tiba pecah dan terjadi gerakan cepat di sepanjang patahan, maka akan terjadi pelepasan energi secara mendadak.
Itulah proses terjadinya gempa bumi juga akan menimbulkan gelombang seismik yang membuat permukaan tanah bergetar.
Lalu pada saat atau pasca gempa bumi terjadi, lempengan patahan akan bergerak dan terus bergerak hingga kembali macet dan terhenti.
Hal lain yang perlu diketahui dari gempa bumi adalah tiap prosesnya memiliki kekuatan beragam, dari lemah hingga sangat kuat.
Semakin kuat kekuatan gempa maka daya hancur pada permukaan akan semakin tinggi.
Untuk bisa mengetahui tingkat kekuatan Gempa bumi, Anda bisa mengecek getaran gelombang dengan alat yang disebut seismograf.
Sementara rekaman gempa bumi yang dibuat alat tersebut disebut seismogram.
Seismograf memiliki alas yang tertanam kuat di tanah dan beban berat yang menggantung bebas.
Dilansir dari U.S Geological Survey, saat gempa bumi terjadi dan menyebabkan tanah bergetar, dasar seismograf juga ikut bergetar, tetapi beban yang menggantung tidak bergetar.
Sementara itu, pegas atau tali yang digantungnya menyerap semua gerakan.
Perbedaan posisi antara bagian seismograf yang bergetar dan bagian yang tidak bergerak itulah yang menjadi rekaman kekuatan gempa bumi.
Baca Juga: Ridwan Kamil Perintahkan JQR Buka Nomor Hotline untuk Pelaporan WNI Korban Gempa Turkie dan Suriah