Sonora.ID – Di era modern seperti sekarang, terutama di kota-kota besar, listrik sudah menjadi kebutuhan primer manusia yang menopang segala aktivitas, seperti belajar, bekerja, mencari hiburan, dan lain sebagainya.
Bahkan, hampir semua alat yang kita gunakan saat ini didalamnya terkandung muatan listrik, contohnya mesin cuci, lampu, televisi, dan masih banyak lagi.
Nah, dalam kelistrikan terdapat dua jenis arus listrik yakni, arus AC dan DC.
Dalam bahasa Inggris, arus listrik disebut dengan istilah electric current.
Arus listrik adalah suatu aliran yang muncul dari adanya muatan elektron yang mengalir dari titik yang satu ke titik lainnya yang terdapat pada suatu rangkaian.
Baca Juga: Cara Pindah Meteran Listrik, Lengkap dengan Prosedur dan Biayanya
Kedua arus listrik tersebut memiliki fungsi masing-masing.
Penerapan arus DC umumnya pada baterai, aki, panel surya, dan lain sebagainya.
Sedangkan penerapan arus listrik AC biasanya ditemukan pada TV, lampu, pompa air, oven, dan lain sebagainya.
Lantas, apa saja perbedaa arus AC dan DC dalam kelistrikan?
Arus DC atau Direct Current adalah arus listrik yang searah.
Arus DC ialah semacam aliran listrik yang sifatnya hanya dapat berada pada satu arah tertentu.
Artinya saat pertama kali digunakan, arus itu tidak akan pernah kembali ke tempat awal digunakan.
Umumnya arus DC disimpan pada sebuah baterai agar mempermudah kegiatan yang tidak memiliki sumber listrik.
Arus AC adalah aliran listrik yang sifatnya bisa berputar kembali pada listrik.
Artinya saat pertama kali digunakan, arus itu dapat kembali ke tempat sumber listrik itu pertama kali digunakan.
Arus AC biasanya digunakan pada aliran listrik rumah tangga atau diubah menjadi arus listrik DC untuk elektronik tertentu.
Perbedaan Arus DC dengan AC
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.
Baca Juga: Cara Cek Sisa Token Listrik di Rumah, dan Langkah Mudah Mengisinya