Tak jauh seperti yang telah disinggung sebelumnya, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring yang menjelaskan bahwa kaidah adalah cara menggambarkan bunyi-bunyi (kata, kalimat, dan sebagainya) dalam bentuk tulisan serta penggunaan tanda baca.
Sementara itu, Widya Fitriantiwi dalam buku Esai Penerapan Ejaan Bahasa Indonesia (2020) mengatakan ejaan adalah kaidah yang harus dipatuhi oleh pemakai bahasa supaya keteraturan dan keseragaman dalam penulisan bahasa dapat tercapai.
Berikut ini adalah beberapa fungsi penting dari ejaan dalam penulisan bahasa, seperti yang dijelaskan oleh Siti Mutmainah dalam buku Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi (2019).
Menjadi landasan pembakuan tata bahasa Dengan menerapkan ejaan yang benar, tata bahasa yang digunakan dalam penulisan bahasa akan semakin baku.
Menjadi landasan pembakuan kosa kata serta istilah Ejaan juga membantu dalam pemilihan kosa kata dan istilah yang lebih baku dalam penulisan bahasa.
Menjadi penyaring masuknya unsur bahasa lain ke bahasa Indonesia Dengan ejaan yang tepat, penulisan bahasa dapat menyaring unsur bahasa lain sehingga tidak menghilangkan makna aslinya.
Membantu pemahaman pembaca dalam mencerna informasi Penggunaan ejaan yang benar membuat penulisan bahasa lebih teratur sehingga membantu pembaca dalam memahami informasi yang disampaikan secara tertulis.
Contoh Penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia
Dilansir dari Kompas.com, contoh penggunaan ejaan dapat ditemukan dalam beberapa aspek, seperti penggunaan huruf kapital dan huruf miring.
Huruf Kapital
Huruf kapital digunakan pada awal kalimat, seperti contoh: 'Aku lapar.'
Huruf kapital digunakan pada awal petikan langsung, seperti contoh: 'Ibu berkata, "Jangan pergi ke sungai!" kepadaku.'
Huruf kapital digunakan pada kata-kata yang terkait dengan nama Tuhan dan Kitab Suci, serta kata ganti yang merujuk pada Tuhan, seperti contoh: 'Allah', 'Yang Mahakuasa', 'Islam', 'Kristen' dan sebagainya.
Huruf kapital digunakan pada huruf pertama gelar kehormatan, keturunan, dan agama, seperti contoh: 'Sultan Hasanuddin', 'Haji Apud.'
Huruf kapital digunakan pada huruf pertama jabatan atau pangkat, seperti contoh: 'Presiden Joko Widodo.'
Huruf kapital digunakan pada huruf pertama nama orang, seperti contoh: 'Taylor Swift.'
Huruf kapital digunakan pada huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa, seperti contoh: 'bahasa Indonesia', 'Bangsa Indonesia', 'Suku Sunda'.
Huruf kapital digunakan pada huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah, seperti contoh: 'tahun Masehi', 'bulan Mei', 'hari Nyepi.'
Huruf kapital digunakan pada huruf pertama nama geografi, seperti contoh: 'Amerika Utara.'