Sonora.ID - Berikut adalah penjelasan mengenai beberapa organisasi militer dan semimiliter bentukan Jepang saat masa penjajahan di Indonesia.
Selama masa penjajahan Jepang di Indonesia, pemerintah Jepang membentuk berbagai organisasi militer dan semimiliter yang berperan penting dalam menjaga keamanan dan mengawasi masyarakat.
Organisasi-organisasi tersebut memiliki tujuan dan fungsi yang berbeda-beda, tergantung pada lingkup dan kepentingan pemerintah Jepang.
Di dalam artikel ini, untuk menambahn pengetahuan pembaca, Sonora akan membahas secara detail mengenai organisasi-organisasi militer dan semimiliter buatan Jepang tersebut.
Dengan memahami sejarah dan peran organisasi-organisasi tersebut, diharapkan kita dapat lebih memahami masa lalu Indonesia dan bagaimana pengaruhnya terhadap kehidupan kita saat ini.
Untuk tahu lebih jauh, simak penjelasan yang dikutip Sonora dari laman resmi SMAN 13 Semarang berikut ini.
Baca Juga: Presiden Ajak Seluruh Pihak Bersinergi Redam Dampak Ekonomi dari Pandemi Covid-19
Organisasi Militer Buatan Jepang
1. Heiho
Heiho dikenal sebagai pasukan pembantu yang beranggotakan prajurit asal Indonesia yang ditempatkan langsung dalam perang Jepang.
Syarat menjadi Heiho yaitu berusia 18-25 tahun, memiliki badan sehat, kelakuan baik dan memiliki pendidikan minimal sekolah dasar. Heiho terdiri dari pasukan Laut, Darat dan Kempetai (Polisi).
Tujuan didirikannya Heiho adalah untuk membantu Jepang dengan membangun kubu pertahanan, menjaga keamanan dan ikut dalam medan perang Jepang.
Organisasi ini lebih terlatih daripada organisasi militer maupun semi militer lain bentukan Jepang. Jumlah Heiho mencapai 42.000 anggota.
Pasca merdekanya Indonesia, Heiho dibubarkan pada tahun 1945 dan dilebur menjadi BKR.
2. PETA (Pembela Tanah Air)
PETA didirikan pada tanggal 3 Oktober 1943 dengan dasar maklumat Osamu Seirei No 44 yang diumumkan oleh Panglima Tentara ke 16, Letnan Jendral Kumakichi Harada sebagai Tentara Sukarela.
Pelatihan PETA dipusatkan di kompleks militer Bogor dengan nama Jawa Bo-ei Giyugun Kanbu Resentai.
Tugas PETA adalah sebagai pasukan gerilya yang membantu Jepang apabila sewaktu – waktu terjadi serangan dan menjadi korps keamanan mempertahankan tanah air. Terdapat kepangkatan di PETA yaitu :
Baca Juga: Mengenal Komunitas Historia Indonesia: Meningkatkan Apresiasi Sejarah Ibu Pertiwi
Organisasi Semi Militer Buatan Jepang
Pembentukan organisasi militer bertujuan untuk membentuk korps cadangan sebagai pendukung organisasi militer yang telah didirikan. Berikut adalah organisasi militer yang didirikan oleh Jepang.
1. Seinendan
Seinendan didirikan dengan tujuan untuk mendidik dan melatih pemuda agar dapat menjaga dan mempertahankan tanah airnya dengan kekuatan sendiri.
Sebenarnya tujuan utama dari Seinendan adalah untuk mendapatkan tenaga cadangan sebanyak – banyaknya untuk menuju kemenangan perang Jepang.
Korps Seinendan beranggotakan para pemuda dengan usia 15-25 tahun.
Namun ketika Perang Asia Timur Raya mencapai puncaknya terjadi perubahan usia yaitu 14-22 tahun. Jumlah Seinendan pun berkembang dari 3.500 menjadi 500.000 pada masa akhir pendudukan Jepang.
2. Keibodan
Pembentukan Keibodan bersamaan dengan pembentukan Seinendan. Berbeda dengan Seinendan, Keibodan berdiri tanpa ada kaitannya dengan golongan nasionalis.
Keibodan berada langsung di bawah pengawasan polisi Jepang. Keibodan difungsikan sebagai korps pembantu kepolisian.
Anggota Keibodan berusia 23-25 tahun dengan syarat utama yaitu sehat secara fisik dan memiliki kepribadian baik.
Selain di Jawa, Keibodan dan Seinendan juga dibentuk di Sumatera dan daerah – daerah lain dibawah kekuasaan angkatan laut.
Di Sumatera, Keibodan disebut sebagai Bogodan. Di Kalimantan terdapat badan serupa yang dinamakan Konan Hokokudan.
3. Fujinkai
Fujinkai merupakan korps pelatihan militer bagi wanita dengan usia minimum 15 tahun.
Tenaga wanita dengan usia 15 tahun dimaksudkan sebagai garis belakang untuk membantu dan merawat korban perang.
Selain sebagai korps bantuan perang, fujinkai juga difungsikan sebagai tenaga penanam pohon jarak untuk diambil minyaknya.
4. Barisan Pelopor
Berisan pelopor merupakan organisasi semi militer yang dibentuk sebagai hasil dari sidang ketiga Chuo Sangi In.
Organisasi ini dipimpin oleh Ir. Soekarno, sedangkan wakilnya adalah R.P. Suroso, Otto Iskandardinata dan dr. Buntaran Martoatmojo.
Para tokoh nasionalis memanfaatkan organisasi ini sebagai alat untuk menanamkan nasionalisme di kalangan pemuda.
Para pemuda dikerahkan untuk mendengar pidato para tokoh nasionalis. Dalam pidatonya, para tokoh nasionalise selalu menyelipkan kata kata yang membangkitkan semangat cinta tanah air di kalangan pemuda.
Hizbullah didirikan pada tanggal 15 Desember 1944. Hizbullah merupakan pasukan cadangan yang bertugas membantu Jepang dalam perang Asia Timur Raya yang berasal dari golongan Islam.
Para anggota Hizbullah menyadari bahwa tanah Jawa adalah pusat pemerintahan tanah air Indonesia maka harus dipertahankan.
Apabila Jawa yang merupakan garis terdepan diserang musuh, Hizbullah akan mempertahankan dengan penuh semangat.
Demikian penjelasan mengenai organisasi militer dan semimiliter buatan Jepang sebagaimana di atas. Semoga bermanfaat.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News
Baca Juga: Mengapa Jepang Membentuk BPUPKI? Berikut Alasan dan Sejarahnya