Setiap kromosom terdiri dari dua kromatid identik yang terhubung di pusatnya oleh suatu struktur yang disebut sentromer. Kromatid terdiri dari benang-benang DNA dan protein yang membentuk suatu struktur yang disebut kromonema.
Kromonema terdiri dari urutan urutan disebut nukleotida, yang terdiri dari gula, fosfat, dan basa nitrogen. Basa nitrogen terdiri dari adenin (A), timin (T), guanin (G), dan sitosin (C), yang membentuk urutan kode genetik yang mengatur sintesis protein.
Baca Juga: Mengenal Fungsi Sistem Saraf pada Manusia, Beserta Penjelasannya
Fungsi Kromosom
Fungsi utama kromosom adalah sebagai tempat penyimpanan informasi genetik. Setiap kromosom mengandung banyak gen yang mengatur sifat-sifat dari individu yang bersangkutan. Misalnya, gen pada kromosom manusia yang mengatur warna rambut, warna mata, bentuk tubuh, dan sebagainya.
Selain itu, kromosom juga berperan dalam proses mitosis dan meiosis. Mitosis adalah proses pembelahan sel yang menghasilkan sel-sel identik, sedangkan meiosis adalah proses pembelahan sel yang menghasilkan sel-sel anak yang memiliki setengah jumlah kromosom dari sel induknya.
Baca Juga: 5 Manfaat Vitamin DHA untuk Ibu Hamil, Mendukung Perkembangan Janin
Peran Kromosom dalam Proses Evolusi
Kromosom memainkan peran penting dalam proses evolusi karena melalui kromosom, sifat-sifat yang diwariskan dari induk ke anak dapat berubah. Perubahan pada urutan nukleotida pada DNA pada kromosom disebut mutasi. Mutasi pada kromosom dapat menghasilkan variasi dalam sifat-sifat individu yang bersangkutan.
Variasi dalam sifat-sifat individu ini dapat memberikan keuntungan atau kerugian dalam persaingan untuk bertahan hidup dan bereproduksi. Individu dengan sifat yang lebih unggul dalam suatu lingkungan cenderung memiliki kemungkinan yang lebih tinggi untuk bertahan hidup dan menghasilkan keturunan, sehingga sifat-sifat ini cenderung diwariskan oleh keturunannya.