Sonora.ID – Berikut penjelasan sifat fisik tanah, mulai dari tekstur, struktur, warna, dan masih banyak lagi.
Tanah merupakan salah satu sumber kehidupan yang sangat diperlukan untuk keberlangsungan hidup semua makhluk hidup.
Sebab tanah digunakan untuk membangun rumah, membuka ladang, menanam sayur-sayuran, ternak hewan-hewan, dan masih banyak lagi.
Nah, tingkat kesuburan tanah tidak hanya ditentukan dari kandungan mineral di dalamnya saja tetapi juga berdasarkan sifat kimia dan sifat fisika tanah.
Sifat fisika tanah adalah sifat-sifat tanah yang ditentukan oleh bahan penyusunnya, yang mencakup tekstur, struktur, porositas dan warna tanah.
Baca Juga: Dampak Pencemaran Tanah Bagi Kesehatan Makhluk Hidup dan Ekosistem
Lantas, apa saja sifat fisik tanah? Mari simak pembahasannya berikut ini.
Tekstur tanah adalah besar kecilnya ukuran partikel yang menyusun tanah. Setiap jenis tanah memiliki ukuran partikel yang berbeda.
Jenis-jenis tanah yang dibedakan berdasarkan ukuran partikelnya adalah tanah pasir, tanah liat, dan tanah lempung.
Kondisi struktur tanah sangat berpengaruh terhadap sifat-sifat fisik tanah lainnya, seperti porositas tanah dan warna tanah.
Struktur tanah adalah sifat fisika tanah yang menggambarkan susunan ruangan partikel-partikel tanah yang bergabung satu dengan yang lain untuk membentuk gumpalan kecil.
Beberapa jenis struktur tanah antara lain granular, gumpal, prisma, tiang, dan lempeng.
Porositas tanah adalah kemampuan tanah dalam menyerap air. Tingkat kemampuan tanah dalam menyerap air terkait dengan tingkat kepadatan tanah.
Semakin padat tanah, porositas tanah akan semakin kecil karena tanah yang padat sulit untuk menyerap air.
Tanah yang subur adalah tanah yang porositasnya tinggi karena akan memudahkan akar tanaman untuk menembus tanah dalam mencari bahan organik.
Selain itu, tanah dengan porositas tinggi juga mampu menahan air hujan sehingga tanaman tidak kekurangan air.
Warna tanah merupakan sifat fisika tanah yang paling mudah dikenali. Perbedaan warna tanah biasanya dipengaruhi oleh perbedaan kandungan bahan organik.
Semakin hitam warna tanah, maka tanah tersebut semakin subur. Sebaliknya, semakin terang warna tanah menunjukkan semakin tidak suburnya tanah tersebut.
Baca Juga: Begini Proses Terjadinya Hujan, Lengkap dengan Penjelasannya
Bahan induk merupakan materi utama dari tanah yang dibentuk oleh berbagai faktor melalui proses kimiawi, biologis dan fisika.
Bahan induk tanah secara umum adalah Quartz (SiO2), Kalsit (CaCO3), Feldspar dan Biotit.
Tingkat kepadatan tanah umumnya berkisar antara 2,6 hingga 2,75 gram per cm3 dan biasanya tidak dapat berubah.
Kepadatan partikel tanah yang banyak mengandung material organic lebih rendah daripada tanah yang sedikit mengandung material organic.
Tanah dengan kepadatan rendah dapat menyimpan air lebih baik namun bukan berarti cocok untuk pertumbuhan tanaman.
Tanah dengan kepadatan tinggi menunjukkan tingkat kandungan pasir yang tinggi.
Tanah memiliki temperatur yang bervariasi mulai dari tingkat dingin ekstrim -20 derajat celcius hingga tingkat panas ekstrim mencapai 60 derajat celcius.
Temperatur tanah penting bagi germinasi biji tanaman, pertumbuhan akar tanaman serta menyediakan nutrisi bagi tanaman tersebut.
Tanah yang berada 50cm dibawah permukaan cenderung memiliki temperatur yang lebih tinggi sekitar 1,8 derajat celcius.
Konsistensi tanah berarti kemampuan tanah untuk menempel pada objek lain dan kemampuan tanah untuk menghindari deformasi atau berpisah.
Konsistensi diukur dengan 3 kondisi kelembapan yaitu: kering, lembap dan basah. Konsistensi tanah bergantung pada tingkat banyaknya tanah liat.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.
Baca Juga: 4 Sumber Energi Terbesar di Bumi dan Manfaatnya untuk Makhluk Hidup