Sonora.ID - Gangguan pada sistem gerak manusia baik pada tulang rangka maupun otot dapat mengganggu proses gerak yang normal.
Tulang dalam tubuh manusia berperan sebagai alat gerak pasif sementara itu otot merupakan alat gerak aktif.
Dilansir dari buku Seri IPA Biologi SMP Kelas VIII, kelainan dan gangguan ini dapat diakibatkan oleh banyak faktor, di antaranya kuman penyakit, kecelakaan, kurang gizi, kebiasaan sikap duduk yang salah, hingga mengangkat beban berat.
Baca Juga: 13 Penyebab Gangguan pada Organ Peredaran Darah Manusia
Gangguan pada Sistem Gerak Manusia
Berdasarkan jenisnya, simak gangguan yang dapat terjadi pada sistem gerak manusia di bawah ini.
Gangguan pada Tulang
Menurut buku e-Modul Biologi terbitan Kemdikbud, gangguan pada sistem rangka dapat terjadi karena adanya gangguan secara fisik, fisiologis, gangguan tulang belakang, dan persendian.
1. Gangguan Fisik: Seringkali berupa patah tulang (fraktura)atau retak tulang (fisura). Retak tulang dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu fraktura, greenstick, dan komminudet.
2. Gangguan Fisiologis: Dapat disebabkan oleh kelainan fungsi hormon atau vitamin. Contoh gangguan fisiologis pada sistem gerak manusia yakni:
3. Gangguan tulang belakang: Disebabkan oleh perubahan posisi tulang belakang yang menyebabkan perubahan kelengkungan batang tulang belakang. Contoh gangguan tulang belakang yakni skoliosis, lordosis, dan kifosis.
Baca Juga: Alami Bintitan pada Mata? Ini Penyebab dan Pencegahannya
4. Gangguan persendian: Terjadi karena sendi tidak berfungsi dengan normal. Jenis gangguan sendi dikelompokkan menjadi empat, yaitu:
Gangguan pada Sistem Otot
Gangguan dan kelainan pada sistem otot dapat terjadi dalam berbagai bentuk, antara lain:
1. Kram, disebabkan oleh kejang otot yang tiba-tiba berkontraksi sangat kuat sehingga menyebabkan rasa sakit. Kram dapat terjadi pada cuaca dingin atau aktivitas otot terlalu berat.
Baca Juga: 10 Macam Gangguan Pencernaan yang umum terjadi dan Cara Mengatasinya
2. Nyeri otot, biasanya diderita oleh orang berusia lanjut dan disebabkan oleh pembengkakan jaringan penghubung otot yang menekan ujung saraf dan pembuluh darah.
3. Polio, disebabkan oleh infeksi virus pada saraf yang mengendalikan gerakan otot rangka dan dapat menyebabkan lumpuh. Namun, dapat dicegah dengan imunisasi polio pada bayi.
4. Sawan, merupakan kontraksi tidak terkoordinasi pada beberapa kelompok otot dan bisa terjadi akibat gangguan pada otak.
5. Keseleo, terjadi di daerah sendi dan ligamen sendi dan dapat menyebabkan putusnya otot atau tendon akibat tarikan yang tiba-tiba dan kuat.
6. Kejang otot, terjadi apabila otot terus-menerus melakukan aktivitas sampai akhirnya tidak mampu lagi berkontraksi karena kehabisan energi.
7. Tetanus, yaitu otot terus menerus mengalami ketegangan karena infeksi bakteri Clostridium tetani yang menghasilkan toksin.
8. Atrofi atau miastema grafis, yaitu keadaan otot mengecil sehingga menghilangkan kemampuan otot untuk berkontraksi, yang dapat menyebabkan otot mengalami kelumpuhan.
9. Supertrofi, yaitu volume otot membesar karena otot setiap hari dilatih secara berlebihan.
10. Hernia abdominalis, yaitu otot dinding perut yang lemah tersobek sehingga letak usus menurun.
11. Stiff atau kaku leher, yaitu otot leher yang mengalami peradangan akibat gerakan atau hentakan yang salah sehingga leher terasa kaku.
Baca Juga: 10 Penyebab Benjolan di Kepala Belakang, Pertanda Penyakit Berbahaya?
Demikian tadi gangguan pada sistem gerak manusia, baik pada tulang rangka maupun otot. Semoga bermanfaat!