Pasukannya terdiri dari 150.000 orang dan dilengkapi dengan senjata besar, seperti meriam Basilika.
Selain itu, Muhammad Al-Fatih juga membawa para penasihat ahli perang yang bisa diandalkan, seperti Syeh Aaq Syamsudin, Halil Pasha, dan Zaghasos Pasha.
Pertempuran untuk menaklukan Konstantinopel berlangsung di darat, laut, dan bawah tanah.
Tetapi, pasukan dari Dinasti Utsmani ini masih belum bisa menghancurkan benteng kota tersebut setelah berminggu-minggu pertempuran berlangsung.
Momen puncak ketika Muhammad Al-Fatih berhasil menaklukan Konstantinopel adalah ketika ia memindahkan kapal perang Utsmani ke darat agar tidak terperangkap rantai-rantai milik pertahanan Konstantinopel di laut.
Baca Juga: Begini Konsep Ruang dan Waktu Dalam Sejarah
Hanya dalam waktu satu malam, seluruh pasukan Dinasti Utsmani bisa menyerang jantung kota dengan 70 kapal dan Konstantinopel berhasil ditaklukan pada tanggal 29 Mei 1453 Masehi.
Tentu saja, Sejarah Penaklukan Konstantinopel ini memberi dampak tersendiri bagi kehidupan masyarakat pada masa itu
Dampak Penaklukan Konstantinopel
Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News.