7. Sikin Panyang
Sikin Panyang atau Peudeung atau Pedang dulunya sering digunakan dalam perang rakyat Aceh melawan Belanda.
Ada dua jenis bilah atau mata pedang sikin panyang, yakni peudeung on teubee yang bentuknya seperti daun tebu serta peudeung on jok yang berbentuk seperti daun enau atau nira. Umumnya ukuran peudeung on teubee lebih kecil dibanding peudeung on jok.
8. Siwah
Secara fisik mirip dengan rencong. Bedanya, siwah hanya bisa digunakan oleh para raja sebagai senjata lantaran ornamen yang melambangkan kemewahan pada Siwah seperti emas, batu permata, dan lain-lain.
9. Reuduh
Dengan bentuknya yang tipis dan ringan reuduh digunakan untuk keperluan penyerangan jarak dekat. Gagang reuduh yang melengkung dilengkapi dengan ukiran yang estetik dan juga berfungsi dalam kenyamanan saat dipegang.
10. Peudeung Tumpang Jingki
Peudeung Tumpang Jingki memiliki ujung yang tajam, body yang padat, kokoh, dan juga tebal. Bentuknya yang tebal dan besar akan dengan mudah mengalahkan pedang lain yang biasanya ramping dan tipis.
11. Peudeung Ulee Tapak Guda
Pegangannya mirip bentuk tapak kuda dan dilengkapi dengan sarung bermotif kompak. Senjata dari Daerah Istimewa Aceh ini memiliki spesialisasi tugas sendiri dalam peperangan, yaitu digunakan untuk memotong bagian tubuh lawan.
12. Peudeung Ulee Meu-Apet
Pedang ini dirancang dengan memiliki tubuh yang cukup kuat untuk ditusuk. Biasanya digunakan untuk menebas dan memotong lawan dengan cepat.
13. Bambu Runcing
Selain untuk menyerang, bambu runcing juga digunakan untuk acara-acara resmi tradisional atau pun sebuah event artistik.
Baca Juga: Lirik Lagu Gaseh Sayang Prang, Lagu Aceh dari Imum Jhon
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.