Pengertian Folklor Lengkap dengan Ciri, Bentuk, dan Contohnya

5 April 2023 11:30 WIB
Pengertian folklor.
Pengertian folklor. ( indonesia.go.id)

Sonora.ID - Folklor berasal dari kata bahasa Inggris, yaitu folklore. Kata folklore sendiri terdiri atas kata folk dan lore.

Menurut Alan Dundes dalam buku Sejarah 1 SMA, kata folk berarti sekelompok orang yang memiliki ciri-ciri pengenal fisik, sosial, dan kebudayaan sehingga dapat dibedakan dari kelompok-kelompok sosial lainnya.

Ciri-ciri pengenal ini seperti warna kulit, bentuk rambut, mata pencaharian, bahasa, taraf pendidikan, dan agama yang sama.

Namun, yang lebih penting lagi adalah mereka memiliki suatu tradisi yang mereka akui milik bersama dan telah mereka warisi secara turun-temurun sedikitnya dua generasi. Selain itu, mereka juga harus memiliki kesadaran akan identitas kelompok mereka sendiri.

Sedangkan, kata lore merupakan tradisi dari folk, yaitu suatu contoh yang disertai dengan gerak isyarat atau alat bantu pengingat atau mnemonic device.

Dengan demikian, pengertian atau definisi folklor adalah bagian dari kebudayaan yang disebarkan dan diwariskan secara tradisional, baik dalam bentuk lisan maupun contoh yang disertai dengan gerak isyarat atau alat pembantu pengingat.

Baca Juga: 6 Contoh Tari Klasik atau Tradisional Lengkap dengan Asal Daerahnya

Ciri-Ciri Folklor

Untuk membedakan antara folklor dengan kebudayaan lainnya, harus diketahui ciri-ciri utama folklor di antaranya sebagai berikut.

  1. Penyebaran dan pewarisannya dilakukan secara lisan.
  2. Bersifat tradisional, yaitu disebarkan dalam bentuk relatif tetap atau dalam bentuk standar.
  3. Berkembang dalam versi yang berbeda-beda lantaran penyebarannya secara lisan sehingga mudah mengalami perubahan.
  4. Bersifat anonim, artinya pembuatnya sudah tidak diketahui lagi.
  5. Biasanya mempunyai bentuk berpola. Kata-kata pembuka, misalnya, Menurut sahibul hikayat (menurut yang empunya cerita).
  6. Mempunyai manfaat dalam kehidupan kolektif, misalnya, berguna sebagai alat pendidikan, pelipur lara, protes sosial, dan cerminan keinginan terpendam.
  7. Bersifat pralogis, yaitu mempunyai logika sendiri yang tidak sesuai dengan logika umum. Ciri ini terutama berlaku bagi folklor lisan dan sebagian lisan.
  8. Menjadi milik bersama atau collective dari masyarakat tertentu.
  9. Pada umumnya bersifat lugu atau polos sehingga sering kali kelihatannya kasar atau terlalu sopan. Hal itu disebabkan banyak folklor merupakan proyeksi atau cerminan emosi manusia yang jujur.

Bentuk Folklor

Berdasarkan pendapat Jan Harold Brunvand, seorang ahli folklor Amerika Serikat, folklor dibagi ke dalam tiga kelompok besar berdasarkan tipenya yaitu folklor lisan, sebagian lisan, dan bukan lisan.

1. Folklor Lisan

Dikenal sebagai fakta mental atau mentifact. Hal ini mengacu pada bentuk folklor ini yang hanya memiliki bentuk lisan dan kepercayaan secara mental. Jenis ini meliputi sebagai berikut.

  • Bahasa rakyat seperti logat bahasa (dialek), slang, bahasa tabu, onomatis.
  • Ungkapan tradisional seperti peribahasa dan sindiran.
  • Pertanyaan tradisional yang dikenal sebagai teka-teki.
  • Sajak dan puisi rakyat, seperti pantun dan syair.
  • Cerita prosa rakyat.
  • Nyanyian rakyat.

2. Folklor Sebagian Lisan

Folklor setengah lisan merupakan jenis folklor yang bentuknya tidak hanya didukung oleh kekuatan lisan, tetapi juga didukung oleh perilaku fisik. Dikenal juga dengan istilah fakta sosial atau sosiofact, meliputi sebagai berikut.

  • Kepercayaan dan takhayul.
  • Permainan dan hiburan rakyat setempat.
  • Teater rakyat, seperti lenong, ketoprak, dan ludruk.
  • Tari rakyat, seperti Tari Tayuban, Doger, Jaran, Kepang, dan Ngibing.
  • Adat kebiasaan, seperti gotong royong dalam pembuatan jalan, rumah atau pesta selamatan, dan khitanan.
  • Upacara tradisional, seperti tingkeban, turun tanah, dan temu manten.
  • Pesta rakyat tradisional, seperti bersih desa sesudah panen dan selamatan.

3. Folklor Bukan Lisan

Folklor bukan lisan merupakan folklor yang bentuk fisiknya berhubungan dengan benda-benda nyata yang ada di dunia. Disebut juga sebagai folklor artefak, kebendaan, atau material. Contohnya:

  • Rumah.
  • Seni kerajinan.
  • Pakaian tradisional.
  • Obat-obatan.
  • Musik.
  • Senjata tradisional.
  • Peralatan rumah tangga.
  • Makanan dan minuman.

Baca Juga: 13 Senjata Tradisional Aceh Lengkap dengan Kegunaannya

Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm