Sonora.ID - Jujur merupakan salah satu ciri khas orang beriman. Allah SWT memerintahkan umat-Nya untuk selalu bersikap jujur dalam hidupnya.
Hal ini karena kejujuran akan menanamkan kepercayaan orang lain pada dirinya. Kepercayaan orang ini tentu sangatlah berpengaruh bagi jiwa manusia sebab jika kita sudah tidak dipercayai orang lain, maka kemungkinan hidup kita akan terisolasi dari masyarakat dan membuat hati menjadi tidak tenteram.
Oleh sebab itu, Allah SWT memerintahkan kita untuk memerintahkan orang beriman agar selalu bersifat jujur seperti yang tertuang dalam Surah At-Taubah ayat 119.
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَكُوْنُوْا مَعَ الصّٰدِقِيْنَ
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tetaplah bersama orang-orang yang benar!
Selain itu, dalam sebuah hadis riwayat Bukhari Muslim juga dijelaskan bahwa kejujuran akan membawa kebaikan.
“Jujur akan membawa kebaikan. Kebaikan adalah pangkal masuk surga. Orang yang bersifat jujur akan dicatat Allah SWT sebagai orang yang jujur di sisi-Nya. Sebaliknya, dusta akan menjerumuskan orang pada kejahatan. Sedangkan, kejahatan adalah pangkal masuk neraka. Orang yang berdusta akan dicatat Allah SWT sebagai orang pendusta di sisi-Nya,” (HR. Bukhari Muslim).
Selanjutnya, untuk memahami hakikat kejujuran dalam Islam secara lebih baik berikut kami sajikan kumpulan teks ceramah atau kultum tentang kejujuran, dikutip dari berbagai sumber.
Baca Juga: 5 Contoh Ceramah tentang Zakat Fitrah yang Singkat serta Dalilnya
Contoh Kultum Singkat tentang Kejujuran
Contoh 1
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji syukur marilah senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah Swt., yang telah memberikan limpahan nikmat, berkah kepada kita sekalian.
Tak lupa shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw., sebagai penutup para Nabi dan Rasul, serta sebagai tauladan bagi umat Islam.
Pada kesempatan kali ini, izinkan saya berceramah tentang kejujuran. Betapa kejujuran menjadi hal yang penting dalam meraih berkah dunia dan akhirat.
Nabi Muhammad saw., memiliki sifat yang begitu bersinar dan patut kita teladani. Sifat tersebut adalah amanah dan jujur. Kejujuran merupakan pondasi iman, sedangkan kebohongan adalah benih kemunafikan.
Sifat jujur dan bohong jika bertemu, maka salah satunya akan hilang. Seperti dijelaskan dalam firman Allah Surat Al-Ahzab ayat 24 berikut ini:
لِّيَجْزِيَ اللّٰهُ الصّٰدِقِيْنَ بِصِدْقِهِمْ وَيُعَذِّبَ الْمُنٰفِقِيْنَ اِنْ شَاۤءَ اَوْ يَتُوْبَ عَلَيْهِمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ كَانَ غَفُوْرًا رَّحِيْمًاۚ
Artinya: agar Allah memberikan balasan kepada orang-orang yang benar itu karena kebenarannya dan mengazab orang munafik jika Dia menghendaki atau menerima tobat mereka. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Allah Swt. bahkan mengidentikan sifat jujur adalah salah satu sifat yang melekat pada diri seorang mukmin. Kejujuran menjadi kunci kebaikan, kunci untuk meraih akhlak yang mulia.
Jika sahabat muslim sekalian ingin memperbaiki akhlak, mulailah dengan bersikap jujur.
Seorang muslim yang jujur, maka hatinya akan merasa lapang. Mereka tidak merasakan tekanan, hatinya cenderung bersih dan tulus. Banyak kemudahan yang diterima dalam melakukan segala bentuk kebaikan.
Kebaikan apapun, baik habluminallah maupun habluminannas adalah jalan untuk membawa pada kebaikan dan mendatangkan ridha Allah. Ridha inilah yang akan mengantarkan para sahabat muslim sekalian menuju surga.
Sahabat muslim sekalian, jika Anda pernah melakukan kebohongan, pasti untuk selanjutnya akan memikirkan cara bagaimana menutup kebohongan tersebut.
Ada rasa takut ketahuan, ingin menyelamatkan diri. Kebohongan pasti akan ditutupi dengan kebohongan lain.
Kadang kala orang yang sudah terbiasa berbohong, walaupun tidak ada dorongan untuk melakukan dusta, dia akan mencari kesempatan untuk berbohong. Sebuah kebiasaan ini hingga ditulis oleh Allah Swt. sebagai seorang pendusta.
Pendapat Al Harits Al Muhasibi menyatakan bahwa pondasi dari segala perkara adalah jujur dan ikhlas. Dari sifat jujur akan lahir sikap yang ramah, ridha, sabar, qanaah, dan zuhud. Sedangkan ikhlas akan melahirkan sikap cinta, toleran, malu, yakin, dan menghormati orang lain.
Inti dari kejujuran adalah hati sebagai pelaksana iman, niat pada saat beramal, dan lisan pada saat berbicara. Jika ketiga hal tersebut mampu dilakukan bersama dengan kejujuran, maka sempurnalah imannya.
Kejujuran juga merupakan bidang pemisah yang membedakan antara orang mukmin dan orang munafik. Antara penduduk surga dan penghuni neraka.
Kejujuran diibaratkan seperti pedang Allah di bumi. Ketika kita meletakkan sesuatu maka akan patah, jika ada kebatilan maka akan menumbangkannya.
Para sahabat muslim, jika Anda mencari kebenaran atas dasar kejujuran dari hati, maka Allah akan menyampaikan kebenarannya. Dengan demikian akan muncul jalan yang sangat lurus terbentang di depan Anda. Begitulah jujur membawa kita semua pada kebaikan.
Demikian sedikit ilmu yang bisa saya sampaikan pada kesempatan kali ini. Semoga para sahabat muslim sekalian dapat menjaga kejujuran dalam setiap langkahnya, semoga Allah senantiasa melindungi dan memberikan kebaikan pada kita semua.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Contoh 2
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji syukur marilah senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah Swt., yang telah memberikan limpahan nikmat, berkah kepada kita semua.
Tak lupa shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw., dan para sahabatnya.
Pada kesempatan kali ini, izinkan saya akan menyampaikan suatu tema tentang jujur. Jujur merupakan kata yang indah untuk didengar. Namun, tidak mudah untuk mengaplikasikannya dalam kehidupan kita sehari-hari. Semua orang mengerti akan maknanya namun sangat banyak yang masih mengabaikan.
Berbahayanya lagi apabila orang yang ingin berbuat jujur, namun ia tidak sepenuhnya mengetahui akan seperti apa sikap jujur itu. Jujur bersumber dari hati yang didasari oleh iman. Iman yang bisa mengantarkannya pada kejujuran.
Allah berfirman dalam al-quran surat Hujurat ayat 15 yang artinya:
“Sesungguhnya orang-orang mukmin (yang sebenarnya) hanyalah mereka yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwanya di jalan Allah. Mereka itulah orang-orang benar.”
Bila ada seseorang yang berhadapan dengan suatu hal atau kejadian lalu ia memperoleh gambaran akan fenomena itu. Kemudian ia menceritakan fenomena itu kepada orang lain sesuai dengan kenyataan yang terjadi, maka hal itu bisa dikatakan telah melakukan suatu kejujuran karena ucapannya sejalan dengan apa yang terjadi.
Jadi yang dinamakan kejujuran merupakan sebuah sikap yang selalu berusaha menyamakan antara informasi yang diberikan sesuai dengan kenyataan. Dalam agama Islam sifat ini dinamakan sifat shiddiq dan juga merupakan sifat para nabi maka sifat jujur merupakan sifat yang tidak ternilai harganya.
Sebab semua sifat yang baik termasuk sifat syukur, berasal dari kejujuran yang dimiliki, suatu keindahan apabila setiap seseorang bersikap jujur kepada dirinya maupun orang lain. Seperti pedagang yang jujur kepada pembelinya serta pemimpin yang jujur kepada rakyatnya dalam melaksanakan tugasnya.
Berhubungan dengan hal tersebut, dalam sebuah hadis Rasulullah saw. bersabda:
“Hendaklah kalian berperilaku jujur sebab sesungguhnya kejujuran itu menunjukkan kalian kepada kebajikan. Dan kebajikan itu akan menunjukkan kalian ke jalan menuju surga.” (H.R.Muslim).
Jujur juga bisa diartikan sebagai menjaga amanah karena sifat jujur merupakan sifat yang mulia yang biasanya orang yang memiliki sifat jujur biasanya mendapat kepercayaan dari orang lain. Pastinya orang yang memiliki sikap jujur akan tidak menyukai orang yang bersikap dusta dan berbohong.
Demikian ceramah singkat tentang jujur itu indah yang bisa saya sampaikan. Semoga kita bisa berperilaku jujur dalam kehidupan.
Semoga Allah senantiasa melindungi dan memberikan kebaikan pada kita semua.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Contoh 3
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Puji syukur marilah senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah Swt., yang telah memberikan limpahan nikmat, berkah kepada kita semua.
Tak lupa shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw., dan para sahabatnya.
Pada kesempatan kali ini, izinkan saya berceramah tentang jujur di hadapan teman-teman semua.
Jujur adalah sikap yang sesuai antara perkataan dan perbuatan. Kejujuran erat kaitannya dengan hati nurani. Manusia memiliki hati nurani. Potensi ini mengarah pada kebaikan dan kejujuran. Sifat dusta akan muncul apabila seseorang melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan hati nurani.
Kebohongan juga akan muncul apabila seseorang mengatakan sesuatu yang tidak sesuai dengan kenyataan. Sekarang teman-teman tahu kan? Dusta dan bohong merupakan lawan dari sifat jujur.
Sebagai pelajar yang baik, kita harus dapat menampilkan perilaku jujur. Sifat ini penting dalam kehidupan di rumah, di sekolah, dan di masyarakat.
Berani untuk jujur merupakan sifat mulia. Kejujuran akan mendatangkan kebaikan dan kehidupan yang harmonis. Nabi Muhammad saw. pernah bersabda:
Dari ‘Abdullah bin ‘Umar r.a. dari Nabi Muhammad saw. Beliau bersada, “Sesungguhnya jujur itu membawa kebaikan dan kebaikan itu membawa ke surga.” (H.R. al-Bukhari).
“Jujur itu hebat”. Ungkapan ini penuh makna. Sebab, tidak setiap orang dapat mewujudkan dirinya menjadi pribadi jujur. Seseorang dipandang dapat dipercaya apabila ia dapat mewujudkan kejujuran.
Pada masa jahiliyyah sangat sulit mencari orang jujur. Dengan kejujuran, Rasulullah saw. Menjadi orang yang paling terpercaya. Beliau mendapat gelar al-Amin (dapat dipercaya) dari bangsa Quraisy.
Kejujuran berbuah kepercayaan, sebaliknya dusta menjadikan orang lain tidak percaya. Jujur membuat hati menjadi tenang, sedangkan berbohong membuat hati menjadi was-was atau tidak tenang.
Teman-temanku sekalian, terkadang kita menemukan tidak setiap orang menyukai kejujuran. Mereka seolah merasa terganggu apabila ada temannya jujur. Ini merupakan tantangan untuk menjadi pribadi yang baik. Kita harus tetap konsisten untuk mewujudkan kejujuran demi kemaslahatan bersama.
Kita harus dapat mengatakan bahwa yang benar itu adalah benar, dan yang salah itu salah. Islam mengajarkan kejujuran sebagai karakter yang mulia. Seorang muslim yang baik harus dapat menunjukkan pribadi yang jujur. Al-Qur’an mengajarkan agar muslim yang baik tidak mencampuradukkan kebenaran dengan kebatilan sebagaimana dalam firman-Nya berikut ini.
“Dan janganlah kamu campur adukkan kebenaran dengan kebatilan dan (janganlah) kamu sembunyikan kebenaran, sedangkan kamu mengetahuinya.” (Q.S. al-Baqarah/2:42).
Demikian ceramah singkat tentang jujur yang bisa saya sampaikan. Semoga teman-teman bisa berperilaku jujur dalam kehidupan sehari-hari.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Contoh 4
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Hadirin rahimakumullah
Jujur bermakna keselarasan antara berita dengan fakta yang ada. Kejujuran itu ada pada ucapan, juga ada pada perbuatan, sebagaimana seorang yang melakukan suatu perbuatan, tentu sesuai dengan yang ada pada batinnya.
Allah Swt berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian kepada Allah, dan hendaklah kalian bersama orang-orang yang jujur (benar)!” (QS. At-Taubah: 119).
Orang-orang yang jujur memiliki keutamaan. Apa saja keutamaan mereka?
Orang yang selalu jujur akan mendapatkan ketenangan di dalam hatinya. Dia akan merasa nyaman dengan kejujuran yang telah dia lakukan. Berbeda halnya dengan orang yang suka berdusta, hidup mereka tidak akan tenang dan penuh dengan kebimbangan.
Orang yang sudah terbiasa berbohong, maka untuk membenarkan kebohongannya dia akan selalu berbohong, sehingga hidupnya dipenuhi dengan kebohongan. Orang yang seperti ini tidak akan bahagia di dunia dan di akhirat. Rasulullah saw. bersabda:
دَعْ مَا يَرِيبُكَ إِلَى مَا لاَ يَرِيبُكَ، فَإِنَّ الصِّدْقَ طُمَأْنِينَةٌ ، وَإِنَّ الكَذِبَ رِيبَةٌ
“Tinggalkanlah apa-apa yang meragukanmu dengan mengerjakan apa-apa yang tidak meragukanmu. Sesungguhnya kejujuran adalah ketenangan dan sesungguhnya kedustaan (akan mengantarkan kepada) keragu-raguan atau kebingungan.” (HR. At-Tirmidzi, Shahih).
Seorang yang jujur di dalam kesehariannya dengan orang lain, maka akan mendapatkan keberkahan di dalam hidupnya. Rasulullah saw. menyatakan:
الْبَيِّعَانِ بِالْخِيَارِ مَا لَمْ يَتَفَرَّقَا فَإِنْ صَدَقَا وَبَيَّنَا بُورِكَ لَهُمَا فِى بَيْعِهِمَا وَإِنْ كَذَبَا وَكَتَمَا مُحِقَتْ بَرَكَةُ بَيْعِهِمَا
“Penjual dan pembeli memiliki hak khiyaar (pilih) selama mereka belum berpisah. Apabila keduanya jujur dan saling menjelaskan, maka mereka akan diberkahi di dalam jual beli mereka. Apabila mereka berdusta dan saling menyembunyikan (cacat) maka akan dilenyapkan keberkahan jual beli mereka.” (HR. Al-Bukhari no. 2079 dan Muslim no. 1532/3858).
Hadis ini menunjukkan bahwa keberkahan di dalam jual beli bisa didapatkan dengan kejujuran.
Menjadi orang yang mati dalam keadaan syahid adalah cita-cita setiap mukmin yang sempurna keimanannya. Keutamaan orang yang mati dalam keadaan syahid sangat banyak dan sangat besar. Dalil-dalil yang membahas tentang keutamaan mati dalam keadaan syahid disebutkan di dalam Al-Qur’an dan hadits-hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Pada saat sekarang ini, sangat susah untuk bisa menjadi orang yang mati dalam keadaan syahid di medan pertempuran. Akan tetapi, Allah Swt. tetap memberikan keutamaan jihad untuk orang-orang yang menginginkan mati dalam keadaan syahid, jika orang tersebut memiliki niat yang ikhlas dan jujur dari hatinya.
Rasulullah saw. bersabda:
مَنْ سَأَلَ اللَّهَ الشَّهَادَةَ بِصِدْقٍ بَلَّغَهُ اللَّهُ مَنَازِلَ الشُّهَدَاءِ وَإِنْ مَاتَ عَلَى فِرَاشِهِ
“Barang siapa yang meminta kepada Allah untuk dimatikan dalam keadaan syahid dengan jujur, maka Allah akan menjadikannya berkedudukan seperti orang-orang yang mati syahid walaupun dia mati di atas kasurnya.” (HR. Muslim).
Allah Swt akan memberikan surga atas kejujuran seseorang selama hidup di dunia. Allah Swt berfirman:
قَالَ اللَّهُ هَذَا يَوْمُ يَنْفَعُ الصَّادِقِينَ صِدْقُهُمْ لَهُمْ جَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
“Allah berkata: Ini adalah suatu hari yang bermanfaat bagi orang-orang yang jujur (berkah) kejujuran mereka. Bagi mereka surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai, Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah rida terhadap mereka dan mereka rida terhadap Allah. Itulah keberuntungan yang paling besar.” (QS. Al-Maidah: 119).
Allah Swt juga berfirman:
وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَأُولَئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ وَحَسُنَ أُولَئِكَ رَفِيقًا
“Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul, mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang Allah berikan kenikmatan kepada mereka dari kalangan nabi-nabi, para shiddiiqiin (orang-orang yang sangat jujur), orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang shalih. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.” (QS. An-Nisa’: 69).
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Contoh 5
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Pertama-tama mari kita panjatkan puji serta syukur kepada Allah SWT. Selawat serta salam tak lupa kita curahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Pada kesempatan ini, saya akan menyampaikan kultum dengan materi manfaat berperilaku jujur.
Hadirin yang dirahmati Allah, sikap jujur adalah sikap yang harus dimiliki semua orang. Berperilaku jujur memiliki beberapa manfaat untuk kita dan orang lain. Antara lain, kita jadi mudah dipercaya orang lain, amanah dalam menjalankan tugas, mudah mendapatkan banyak teman, lebih percaya diri, dan hidup semakin bahagia.
Berperilaku jujur harus dibiasakan sejak usia dini. Selain itu, kita harus memiliki kesadaran bahwa Allah SWT selalu mengawasi perilaku kita. Kita juga harus selalu mengatakan hal-hal yang jujur pada semua orang.
Sekian kultum singkat tentang manfaat berperilaku jujur. Mohon maaf apabila ada kesalahan dan kekurangan.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Contoh 6
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Pertama-tama mari kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. Tak lupa selawat dan salam kita curahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Pada kesempatan ini, saya akan menyampaikan kultum tentang mengajarkan kejujuran kepada anak.
Hadirin yang dirahmati Allah, kejujuran adalah sifat yang sangat penting dalam kehidupan. Oleh karena itu perlu diajarkan kepada anak sejak usia dini.
Cara mengajarkan sikap jujur pada anak harus dimulai dari diri kita sendiri sebagai orang tua. Biasakan berkata-kata dan bersikap jujur kepada anak kita agar mereka meniru perilaku baik kita. Karena pendidikan akhlak dan karakter anak dimulai dari rumah, kita sebagai orang tua harus memberi contoh yang baik kepada anak-anak kita.
Setelah anak-anak kita memahami apa itu kejujuran, mereka dapat terus menerapkan sifat tersebut di mana saja. Baik di lingkungan sekolah, maupun lingkungan sekitar.
Semoga kita semua dapat menjadi contoh yang baik bagi anak-anak kita. Sekian kultum tentang mengajarkan kejujuran pada anak. Apabila ada kekurangan atau kesalahan, saya mohon maaf.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Contoh 7
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan karunia dan nikmat kepada kita semua.
Shalawat serta salam tidak lupa untuk kita curahkan kepada junjungan kita nabi besar Nabiyullah, Muhammad SAW, yang telah memboyong umatnya dari zaman jahiliyah sampai pada zaman Islamiyah.
Pada kultum ini izinkan saya untuk membahas sedikit tentang menjaga amanah.
Amanah merupakan suatu titipan yang wajib untuk disampaikan. Di dalam Islam sendiri memerintahkan umatnya untuk selalu menepati amanah.
Karena bertakwalah kepada Allah SWT dan ketahuilah bahwa setiap hambanya itu memikul amanah antara hamba tersebut dengan Allah, antara dia dengan pemerintahnya, dan antara dia dengan manusia yang lainnya.
Karena dengan demikianlah hendaknya dia, hamba Allah menjadi orang yang terpercaya dan selalu senantiasa menjaga amanahnya.
Amanah pada dasarnya sangat banyak dan berat. Amanah ini juga akan dihisab di sisi Allah Azza wa Jalla di hari kiamat nanti dan wajib dipertanggung jawabkan setiap pertanggung jawabannya.
Karena demikian, siapa saja yang menelantarkan dan meremehkan amanahnya di dunia kemudian ia lolos dari hukuman di dunia, maka dia tidak akan lolos dari hukuman Allah di akhirat.
Allah menguji setiap hamba-hamba-Nya dengan adanya amanah ini. Karena akan terlihat siapa saja yang dapat menjaganya dan siapa saja yang meremehkannya atau menelantarkannya.
Demikianlah kultum singkat ini saya sampaikan. Semoga kita masuk ke dalam golongan orang-orang yang dapat menjaga amanah dengan baik. Semoga bermanfaat untuk kamu semua.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Contoh 8
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji syukur terhadap kehadiran Allah SWT yang telah memberikan berkah dan rahmat untuk seluruh umat.
Tidak lupa juga shalawat serta salam semoga selalu kita curahkan terhadap junjungan nabi agung, nabi besar Muhammad SAW. Semoga nantinya kita mendapatkan syafaat di hari akhir saat tiba nanti.
Pada kultum kali ini kamu akan membahas materi tentang cara melatih kejujuran. Jujur kepada orang lain juga berarti jujur kepada diri sendiri.
Dimana sifat mulia yang satu ini harus dilatih dan ditanamkan sejak dini. Untuk menanamkan kejujuran ini tidaklah sulit, terdapat beberapa tips yang bisa diikuti.
Hal pertama yang dilakukan adalah dengan muhasabah atau mengoreksi diri sendiri.
Kamu bisa meluangkan waktu untuk memahami diri sendiri. Bisa dengan bertanya kepada diri sendiri apakah bohong itu perlu.
Berbohong terkadang memang diperlukan untuk hal kebaikan. Namun, sebagai seorang mukmin yang beriman, tentu saja kamu semua harus pandai-pandai untuk memilah manakah yang baik dan buruk.
Terdapat beberapa contoh perilaku dan juga sikap jujur, seperti mengembalikan dompet orang lain yang terjatuh, menyampaikan kebenaran dengan cara yang sopan dan patut, dan tidak berbohong kepada guru atau teman-teman.
Ada juga beberapa perilaku dan sikap dusta yang dimaklumi seperti berbohong kepada musuh dalam peperangan dan juga mendamaikan pihak yang bertikai.
Kamu juga bisa belajar untuk berterus terang dan sungkan untuk mengatakan kebohongan. Hal ini karena seseorang akan paham dengan konsekuensinya saat memilih.
Sehingga akan lebih baik lagi untuk berterus terang dengan keadaan dan fakta yang terjadi. Dibandingkan dengan harus mendapatkan perasaan bersalah di sepanjang hidupnya.
Salah satu faktor dari timbulnya fitnah dan gosip adalah karena cerita yang dibumbui secara berlebihan.
Saat berbicara dengan orang lain seringkali terdapat bumbu-bumbu yang ditambahkan dengan tujuan menarik perhatian dengan ceritanya. Tentunya hal tersebut sudah pasti harus dihindarkan.
Dengan melakukan introspeksi diri, mendengarkan atau membaca kajian tentang kejujuran.
Kamu bisa sadar apakah selama ini terdapat perkataan bohong yang dilakukan hingga merugikan orang lain. Demikianlah yang bisa saya sampaikan semoga bisa bermanfaat untuk kita semua, terima kasih.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Baca Juga: 3 Contoh Kultum Singkat tentang Kebaikan Lengkap dengan Dalil
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.