5 Contoh Ceramah Nuzulul Quran 1444 H/2023 yang Ringkas dan Berkesan

7 April 2023 09:52 WIB
Contoh ceramah atau kultum Nuzulul Quran 1444 H/2023.
Contoh ceramah atau kultum Nuzulul Quran 1444 H/2023. ( Pixabay)

Sonora.ID - Nuzulul Quran terdiri atas dua kata, yaitu Nuzulul dan Al-Qur’an. Nuzulul sendiri secara bahasa dapat diartikan sebagai menurunkan sesuatu dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah.

Dapat disimpulkan bahwa Nuzululquran merupakan sebuah peristiwa turunnya Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW di Gua Hira, sebelah utara Mekkah, pada 17 Ramadan 610.

Oleh karena itu, malam Nuzulul Quran menjadi salah satu malam istimewa di bulan Ramadhan. Banyak umat Muslim yang berbondong-bondong beribadah untuk mendapatkan rida Allah SWT.

Untuk memahami dengan benar mengenai hakikat Nuzulul Quran dan keutamaan-keutamaannya ini mari kita simak kumpulan contoh teks ceramah atau kultum Nuzulul Quran berikut, dikutip dari berbagai sumber.

Baca Juga: 30 Pantun Nuzulul Quran 1444 H/2023 yang Indah dan Kaya Akan Pesan

Contoh Ceramah Nuzulul Quran 1444 H/2023

Contoh 1

Malam Nuzulul Quran adalah salah satu malam istimewa di bulan Ramadhan, karena diyakini sebagai malam di mana diturunkannya Al-Quran. Saat itu Nabi Muhammad berusia 40 tahun, ketika beliau sedang berada di Gua Hira, menerima wahyu pertamanya, yaitu Surat Al Alaq ayat 1-5. Ayat selanjutnya turun 3 tahun kemudian, yakni Surat An Nashr.

Malam Nuzulul Quran biasanya diperingati setiap tanggal 17 Ramadhan. Untuk tahun ini sendiri malam Nuzulul Quran akan jatuh pada tanggal 29 April 2021. Wahyu dari Allah yang turun pertama kali kepada Nabi Muhammad SAW adalah surat Al-Alaq ayat 1-5.

Malam Nuzulul Quran menjadi malam yang lebih baik dibandingkan seribu bulan, sesuai firman Allah SWT.

“Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al-Qadr : 3)

Malam ini juga penuh dengan keberkahan, lantaran terjadi pada satu dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadan. Kita bisa meningkatkan amalan dan kegiatan ibadah untuk meningkatkan pahala dan harapan menjumpai malam tersebut.

Peristiwa Nuzulul Quran harus menjadi renungan hubungan kita sebagai manusia dengan Al-Quran yang merupakan pedoman hidup bagi kita semua di dunia. Jika kita masih memiliki perasaan bahwa membaca Al-Quran adalah sebuah beban yang menyusahkan hidup kita dan kita masih berat dalam mempelajari Al-Quran itu artinya kita belum bisa memahami makna sesungguhnya dari Al-Quran.

Mengapa demikian seperti yang dijelaskan dalam surat Al-Baqarah bahwa Allah berfirman “Kami tidak turunkan Al-Quran unruk menyusahkan engkau, untuk membebani engkau. Tapi Al-Quran adalah rahmah, anugrah dari Allah, hadiah dari Allah, dan obat dari Allah.”

Dengan adalah malam Nuzulul Quran ini harus menjadi momentum kita sebagai umat Islam untuk mengubah cara berpikir kita mengenai Al-Quran, di mana Al-Quran adalah sebagai pedoman kita dalam menjalani hidup, sebagai obat terhadap hati kita. Dengan adanya malam Nuzulul Quran ini harapannya kedepan kita bisa menjadi lebih baik lagi dalam memahami Al-Quran. 

Ada beberapa amalan baik yang bisa kita lakukan dalam mengisi malam Nuzulul Quran di antaranya:

  1. Itikaf

Itikaf merupakan amalan yang bisa dilakukan saat malam Nuzulul Quran dengan cara berdiam diri di masjid atau itikaf, membaca Al-Qur’an, berdzikir, berdoa, dan melaksanakan shalat malam.

  1. Tadarus Alquran

Salah satu amalan baik yang dapat dilakukan adalah membaca atau tadarus alquran. Membaca alquran saat bulan suci ramadhan memiliki kemuliaan yang sangat besar. Membaca alquran saat bulan puasa akan mendapatkan sepuluh kebaikan.

  1. Memperbanyak doa

Amalan malam Nuzulul Quran selanjutnya yang bisa dilakukan adalah memperbanyak doa yang berhubungan dengan keinginan atau doa-doa yang sudah ada dalam Al-Quran, karena  di malam Nuzulul Quran,  Allah akan mengabulkan doa-doa permintaan umatnya.

  1. Memperbanyak shalat malam

Memperbanyak shalat malam seperti sholat tahajud, merupakan salah satu amalan malam Nuzulul Quran. Sebelum melakukan shalat malam, umat muslim dianjurkan untuk tidur terlebih dahulu setelah shalat tarawih di masjid. Kemudian menjelang sahur atau tengah malam bangun kembali untuk menunaikan shalat malam.

  1. Dzikir

Amalan yang dianjurkan untuk dilakukan saat peringatan diturunkannya alquran adalah berdzikir. Pentingnya dzikir bahkan dianalogikan sebagai hidup bersama orang yang sudah mati.

Contoh 2

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Pertama-tama marilah kita panjatkan puja-puji syukur kepada Allah SWT dan sholawat serta salam kita panjatkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.

Hadirin sekalian yang dirahmati Allah,

Segala puji bagi Allah yang telah memerintahkan kepada kita untuk bertauhid serta berpegang teguh pada tali agama Allah. Sehingga di dunia ini kita dapat menjalani hidup ini dengan hati yang damai.

Seperti yang telah kita ketahui, Nuzulul Quran adalah malam diturunkannya Al Quran di bulan Ramadhan kepada Nabi Muhammad SAW, yang mana ini bertepatan dengan hati ke 17 Ramadhan. 

Ini disebut juga bulan Ramadan atau syahrul qur'an, yakni bulan diturunkannya permulaan Al Quran sebagaimana firman Allah dalam surat Al Baqarah ayat 185 seperti berikut ini:

"Bulan Ramadhan, bulan yang didalamnya diturunkan (permulaan) Alquran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang haq dan yang bathil)." 

Sejumlah ahli tafsir menyebutkan bahwa Al Quran ini diturunkan melalui  dua tahapan. Untuk tahapan. Pertama, Al Quran diturunkan secara jumlatan wahidah) atau keseluruhan. Dan yang kedua, diturunkan secara najman najman atau bertahap.

Hadirin sekalian yang dimuliakan Allah,

Sebelum Al Quran diterima Nabi  SAW di bumi, terlebih dahulu Allah SWT menurunkan Al Quran secara jumlatan wahidah di langit dunia, yang kemudian dikumpulkan menjadi satu di Baitul Izzah.

Setelah itu, baru disampaikan pada nabi Muhammad SAW yang sesuai dengan kondisi dan permasalahan yang tengah dihadapi oleh Rasulullah SAW.

Dalam riwayat menyebutkan bahwa proses turunnya Al Quran kepada Rasulullah SAW ini berlangsung selama kurun waktu 22 tahun 22 bulan dan 22 hari.

Lantas, adakah hikmah diturunkannya Al Quran? Tentu saja ada. Hikmah turunnya Al Quran ini termaktub dalam surat Al Baqarah ayat 185. Adapun hikmahnya sebagai berikut:

  1. Petunjuk bagi umat manusia dalam menjalani kehidupan di dunia maupun di akhirat agar tidak tersesat.
  2. Sebagai pembeda antara hak dan batil, 

Inilah kitab Alquran yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai mukjizat serta petunjuk dan pedoman hidup bagi umat Nabi SAW agar tidak tak tersesat jalan.

Demikianlah ceramah tentang Nuzulul Quran yang singkat ini, semoga kita menjadi golongan orang-orang yang berpedomankan pada Al Quran dan Rasulullah SAW.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Contoh 3

Saudaraku! Setiap tahun, dan tepatnya di bulan suci Ramadhan ini, banyak dari umat Islam di sekitar anda merayakan dan memperingati suatu kejadian bersejarah yang telah merubah arah sejarah umat manusia. 

Dan mungkin juga anda termasuk yang turut serta merayakan dan memperingati kejadian itu. Tahukah anda sejarah apakah yang saya maksudkan? 

Kejadian sejarah itu adalah Nuzul Quran, diturunkannya Al-Quran secara utuh dari Lauhul Mahfud di langit ketujuh ke Baitul Izzah di langit dunia.

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ

“Bulan Ramadhan, bulan yang di padanya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil).” (Qs. Al Baqarah: 185).

Peringatan terhadap turunnya Al-Quran diwujudkan oleh masyarakat dalam berbagai acara, ada yang dengan mengadakan pengajian umum. Dari mereka ada yang merayakannya dengan pertunjukan pentas seni, semisal qasidah, anasyid dan lainnya.

Mari saya mengajak diri saya sendiri terlebih dahulu dan umat Islam lainnya untuk senantiasa kita membaca dan mempelajari Al-Quran. Membaca dan mempelajari Al-Quran harus dijadikan tradisi oleh masing-masing keluarga Islam di muka bumi ini.

Kalau gerakan ini berlanjut, maka bukan tidak mungkin dunia nanti akan dipenuhi nilai-nilai Quran dan saat itulah peradaban baru dunia itu muncul, yaitu peradaban yang bersumber dari nilai-nilai Al-Quran. Mengapa kita harus membudayakan membaca dan mempelajarinya?

Karena selaku umat Islam kita yakin bahwa Al-Quran merupakan pedoman hidup yang kompleks dan memuat sejumlah kebutuhan manusia, baik materiil maupun spiritual. 

Al-Quran yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad memang diperuntukkan kepada manusia agar dia mendapat rahmat dan kegembiraan dari Allah SWT.

Membicarakan tentang Nuzulul Quran maka pasti tidak akan lepas pula membicarakan soal Lailatul Qadr dan Bulan Ramadhan. Karena memang antara ketiga hal tersebut terdapat hubungan yang saling kait-mengait.

Allah Swt berfirman dalam Surat Al-Qadr ayat 1 yang artinya, “Sesungguhnya Kami telah menurunkan (Al-Quran) pada malam Qadr (Lailatul Qadr).”

Kemudian dalam Surat Ad-Dukhan ayat 3 disebutkan pula yang artinya, “Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi (malam permulaan Al-Quran pertama kali diturunkan).”

Selain dua ayat diatas, dalam Surat Al-Baqarah ayat 185 Allah Swt berfirman yang artinya:

“Bulan Ramadhan adalah bulan dimana di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Quran, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan batil)...”

Mengenai persoalan bahwasanya Al-Quran untuk pertama kali diturunkan dari Lauhul Mahfudz sampai ke Langit Dunia yaitu pada Malam Qadr di bulan suci Ramadhan, para ulama mayoritas telah bermufakat semuanya.

Dimana dari Baitil Izzah ini, malaikat Jibril kemudian mengantarkannya kepada Nabi Muhammad Saw secara step by step selama kurun waktu sekitar 23 tahunan. 

Akan tetapi ketika diperinci lebih lanjut pada tanggal berapa persis sebenarnya saat Nuzulul Quran itu terjadi? Maka disini mulai terjadi perbedaan pendapat dikalangan ulama. 

Konteks perbedaan pendapat ini sebetulnya bermuara pada batasan waktu kapan terjadinya Lailatul Qadr itu. Ada yang berpendapat di hari-hari ganjil asyrul awakhir bulan suci Ramadhan sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadits. 

Ada pula yang mengatakan pada 27 Ramadhan. Dan ada lagi yang berpendapat bahwa khusus Lailatul Qadr saat Nuzulul Quran itu terjadi yakni pada tanggal 17 Ramadhan. 

Karena keterkaitannya Surat Al-Qadr ayat 1 dengan isyarat yang disampaikan oleh Allah Swt pada Surat Al-Anfal 41 yang berbunyi:

اِنْ كُنْتُمْ اٰمَنْتُمْ بِاللّٰهِ وَمَآ اَنْزَلْنَا عَلٰى عَبْدِنَا يَوْمَ الْفُرْقَانِ يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعٰنِۗ

Artinya, “… Jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang kami turunkan (Al-Quran) kepada hamba Kami (Muhammad) di hari Furqaan, yaitu di hari bertemunya dua pasukan…”

Yang dimaksud dengan hari Furqan atau hari bertemunya dua pasukan adalah hari pertempuran perang Badar. Peristiwa perang tersebut terjadi pada tanggal 17 Ramadhan 2 H.

Atau jatuh pada hari Selasa 13 Maret 624 M. Adapun pendapat yang mengatakan bahwa peristiwa perang Badar itu terjadi pada hari Jumat adalah pendapat yang lemah (karena salah dalam mengkonversi).

Dan pendapat bahwasanya Nuzulul Quran itu terjadi pada tanggal 17 Ramadhan inilah pendapat terbanyak yang dipakai di Indonesia. Sehingga tiap – tiap tanggal 17 Ramadhan umat islam di Indonesia banyak yang memperingatinya.

Peristiwa turunnya Alquran atau sering disebut sebagai Nuzulul Quran merupakan hal yang sampai saat ini selalu diperingati oleh sebagian umat Islam di dunia. Di seluruh negara Arab dilakukan tradisi syiar bulan Ramadhan dengan berbagai kegiatan.

Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah dengan memperingati Lailatul Qadr yang biasanya ini serempak dirayakan oleh umat Islam di seluruh negara Arab pada malam ke-27.

Sementara itu, dalam memperingati turunnya Al-Quran, di Indonesia dilaksanakan peringatan “Nuzulul Quran” pada malam ke-17 Ramadhan. Berbeda dengan umat Islam di Arab, di Indonesia, banyak umat Islam menyangka Nuzulul Quran berbeda dari Lailatul Qadr.

Padahal jika dilihat dalam sejarah, kedua hal ini sebenarnya tidak bisa dipisahkan. Lantas, mengapa umat Islam Indonesia memperingati turunnya Al-Quran pada malam 17 Ramadhan?

Awal diperingatinya Nuzulul Quran di Indonesia yaitu ketika Presiden Soekarno mendapat saran dari Buya Hamka untuk memperingati Nuzulul Quran setiap tanggal 17.

Bertepatan dengan tanggal Kemerdekaan Indonesia dan sebagai rasa syukur kemerdekaan Indonesia. 

Memang, dari dahulu telah ada perbedaan pendapat para ulama mengenai tanggal pasti turunnya Al-Quran pertama kalinya, yang kemudian diperingati sebagai malam Nuzulul Quran.

Rasulullah Saw. pernah mengabarkan tentang kapan akan datangnya malam Lailatul Qadr. Beliau bersabda:

“Carilah malam Lailatul Qadr di (malam ganjil) pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Dalam hadis yang lain juga dijelaskan,“Berusahalah untuk mencarinya pada sepuluh hari terakhir, apabila kalian lemah atau kurang fit, maka jangan sampai engkau lengah pada tujuh hari terakhir.” (HR. Bukhori dan Muslim).

Berdasarkan hadis di atas, diketahui bahwa Lailatul Qadr terjadi pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan yaitu pada malam-malam ganjilnya 21, 23, 25, 27 atau 29 Ramadhan.  

Keterangan bahwa turunnya Al-Quran pada 10 hari terakhir Ramadhan diperkuat oleh Syeikh Safiur Rahman Mubarakpuri, penulis Sirah Nabawiyah.

Nabi Muhammad Saw. mendapat wahyu pertama pada malam senin, tanggal 21 Ramadhan (10 Agustus 610 M). Menurut kalender yang didasarkan pada perputaran bulan (Qamariyah), saat itu Nabi berusia 40 tahun 6 bulan 12 hari.

Sedangkan menurut kalender Masehi, Nabi berusia 39 tahun 3 bulan 22 hari. Keterangan Mubarakpuri di atas menguatkan pernyataan bahwa Al-Quran pertama sekali turun pada tanggal 21 Ramadhan dan bukan pada tanggal 17 Ramadhan.

Berdasarkan berbagai keterangan di atas, Al-Quran diturunkan Allah Swt. kepada Nabi Muhammad Saw. pertama kalinya pada malam Lailatul Qadr, yang oleh sumber sejarah dijelaskan bahwa Nabi menerima wahyu pada malam 21 Ramadhan.

Jadi peristiwa Nuzulul Quran pertama sekali terjadi pada tanggal 21 Ramadhan, tepatnya pada hari Senin, sebab sebagian besar ahli sejarah sepakat bahwa diangkatnya beliau menjadi Nabi adalah pada hari Senin. 

Dalil ini dianggap kuat karena Rasulullah ketika ditanya tentang puasa Senin beliau menjawab,“Di dalamnya aku dilahirkan dan di dalamnya diturunkan (wahyu) atasku.” (HR. Muslim).

Peristiwa turunnya Al-Quran sebagaimana yang biasa diperingati oleh umat Islam Indonesia pada dasarnya tidak dicontohkan oleh Rasulullah, para sahabatnya dan para tabi’in.

Jika pun perayaan Nuzulul Quran tetap diperingati dengan niat dan alasan yang baik, hendaknya bukanlah sekadar seremonial belaka, tetapi melalui peringatan tersebut esensi Al-Quran sebagai peringatan bagi umat manusia dapat membawa bekas dalam diri umat Islam yang memperingatinya.

Contoh 4

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Pada kesempatan kali ini, saya ingin berbicara tentang Nuzulul Qur'an yang merupakan momen penting dalam sejarah Islam.

Malam Nuzulul Qur'an terjadi pada bulan Ramadhan, tepatnya pada malam 17 Ramadhan, di mana Allah SWT menurunkan firman-Nya kepada Nabi Muhammad SAW.

Al-Qur'an adalah kitab suci yang merupakan pedoman hidup bagi umat Islam. Dalam Al-Qur'an terdapat banyak pelajaran dan hikmah yang dapat kita ambil untuk menjalani kehidupan sehari-hari.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mempelajari Al-Qur'an dan mengambil hikmahnya agar kita dapat menjadi hamba yang lebih baik.

Selain itu, malam Nuzulul Qur'an juga merupakan malam yang sangat istimewa, di mana Allah SWT memberikan pahala yang berlipat ganda bagi orang yang melakukan ibadah di malam itu.

Oleh karena itu, marilah kita memanfaatkan momen ini dengan melakukan ibadah dan membaca Al-Qur'an dengan khusyuk.

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan hidayah dan rahmat-Nya kepada kita semua. Aamiin.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Contoh 5

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Pada kesempatan kali ini, saya ingin membahas tentang makna dari peringatan Nuzulul Qur'an.

Nuzulul Qur'an adalah momen penting dalam sejarah Islam, di mana Allah SWT menurunkan firman-Nya kepada Nabi Muhammad SAW.

Al-Qur'an adalah pedoman hidup bagi umat manusia, di mana terdapat banyak pelajaran dan hikmah yang dapat diambil untuk menjalani kehidupan sehari-hari.

Al-Qur'an mengajarkan tentang kebenaran, keadilan, kasih sayang, dan nilai-nilai luhur lainnya.

Malam Nuzulul Qur'an juga mengingatkan kita akan pentingnya mempelajari dan mengamalkan ajaran Al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari.

Kita sebagai umat Islam harus senantiasa membaca, memahami, dan mengamalkan ajaran Al-Qur'an dalam setiap aspek kehidupan.

Selain itu, peringatan Nuzulul Qur'an juga menjadi momen yang tepat untuk merenung dan melakukan introspeksi diri.

Kita dapat mengevaluasi diri kita dan melihat sejauh mana kita telah menjalankan ajaran Al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari.

Semoga peringatan Nuzulul Qur'an ini dapat memperkuat iman dan kecintaan kita kepada Allah SWT serta memberikan keberkahan dan hidayah dalam kehidupan kita.

Mari kita perbanyak bacaan Al-Qur'an dan mengamalkannya dalam setiap aspek kehidupan kita.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Baca Juga: 50 Link Twibbon Nuzulul Quran 2023 yang Bisa Kamu Gunakan di Sosmed!

Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm