Tradisi telur pada Paskah diyakini berasal dari tradisi paganisme atau kepercayaan kuno sebelum era Kristen.
Telur dianggap sebagai simbol kesuburan dan kehidupan baru. Pada saat musim semi, telur-telur burung mulai menetas dan menandakan awal musim baru. Karena itu, telur-telur menjadi simbol baru kehidupan dan pembaharuan.
Ketika agama Kristen menyebar ke seluruh dunia, tradisi telur pada Paskah juga ikut menyebar ke seluruh pelosok dunia.
Pada abad ke-13, pangeran-pangeran Rusia mulai memberikan telur-telur yang dihias sebagai hadiah pada saat perayaan Paskah. Telur-telur ini kemudian menjadi tradisi yang terus berlanjut hingga saat ini.
Selain itu, telur juga memiliki makna kebangkitan Kristus dari kematian. Telur yang keras dan tertutup kulitnya melambangkan makam yang tertutup, sementara telur yang pecah melambangkan kebangkitan dan kelahiran kembali.
Baca Juga: 31 Ayat Alkitab tentang Paskah, Sukacita Kebangkitan Yesus Kristus
Pengaruh Komersialisasi pada Tradisi Telur Paskah
Seiring dengan berkembangnya komersialisasi, tradisi telur pada Paskah juga mengalami perubahan.
Sekarang, banyak orang yang membeli telur-telur yang sudah dihias atau dimasukkan dalam keranjang sebagai hadiah pada orang yang mereka sayangi.